Tragedi Arema vs Persebaya
Tragedi Kanjuruhan Sisakan Trauma Buat Cahayu Nur Dewata, Sering Teriak Minta Tolong di Kamar
Sebulan Tragedi Kanjuruhan, ingatan Aremanita bernama Cahayu Nur Dewata (15) masih terganggu dan masih mengalami trauma.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebulan tragedi Kanjuruhan, ingatan Aremanita bernama Cahayu Nur Dewata (15) masih terganggu dan mengalami trauma.
Ditemui di kediamannya di Jalan Pulau Galang, Kecamatan Sukun, Kota Malang pada Jumat (4/11/2022), Cahayu Nur Dewata masih terlihat lemas.
Perlu diketahui, Cahayu sapaan akrabnya merupakan seorang Aremanita korban selamat tragedi Kanjuruhan.
Ia sempat mengalami koma dan mengalami pendarahan otak, dan juga mengalami pendarahan di bagian mata yang menyebabkan matanya memerah pekat.
Namun, meski kondisi matanya mulai pulih dan membaik, tetapi untuk ingatannya masih terganggu. Dirinya pun juga masih belum pulih dari traumanya atas peristiwa tragedi Kanjuruhan tersebut.
Ayah dari Cahayu, yakni Dian Sebastianto mengungkapkan, kondisi terkini ingatan Cahayu pasca kejadian tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Suasana Area Makam 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Jelang Autopsi, Juru Kunci: Sering Didatangi Petugas
"Masih putus nyambung (ingatan Cahayu). Terkadang sekarang ingat, terus tiba-tiba lupa," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (4/11/2022).
Tidak hanya itu, rasa pusing Cahayu juga terkadang masih muncul, meski tak separah saat awal.
"Kadang pusing, tetapi sekarang ke kamar mandi sudah bisa sendiri. Kalau saat awal itu, kami enggak berani karena kondisinya lemas, jadi kami temani jalan sampai ke kamar mandi," terangnya.
Dirinya juga mengungkapkan, Cahayu juga mendapatkan perawatan dengan fisioterapis dan akupuntur. Hal ini dilakukan, karena tangan kanannya masih lemas dan sulit digerakkan.
"Sekarang lebih intens fisioterapi sama akupuntur," tambahnya.
Selain kondisi fisik, Cahayu juga masih mengalami trauma. Terkadang, ia tiba-tiba berteriak dan mengingat almarhum temannya berinisial N yang menjadi korban meninggal Tragedi Kanjuruhan.
"Dua hari sampai tadi malam kemarin enggak bisa tidur. Terganggu entah mimpi atau apa, teringat sahabatnya itu sampai teriak-teriak minta tolong di kamar. Akhirnya baru bisa tidur, setelah ditemani dan ditenangkan oleh ibunya," jelasnya.
Untuk menyembuhkan trauma danĀ fisioterapi itu, dirinya dibantu oleh tim Aremania yang datang ke rumah.
"Sudah datang kemarin, seminggu dua kali fisioterapis dan psikologis. Akupuntur sudah tiga kali. Saat ini yang saya pikir dan prioritaskan sekarang adalah, terkait trauma healingnya itu," pungkasnya.