Pembunuhan Brigadir J
Kesaksian Bibi Brigadir J Rasakan Jasad Yosua Melemas, Akhirnya Tahu Dibunuh: Rohnya Bicara ke Saya
Ada yang membuat Roslin curiga ada yang tidak beres dengan kondisi jasad Brigadir J, yang awalnya kaku mendadak lemas. Yakin roh bicara.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kesaksian bibi Brigadir J tentang bagaimana awal mula ia tahu keponakannya dibunuh.
Rupanya, wanita bernama Roslin Simanjuntak itu merasa roh Nopriansyah Yosua Hutabarat seakan bicara kepadanya.
Hal itu yang membuatnya curiga ada yang tidak beres dengan kondisi jasad Brigadir J, yang awalnya kaku mendadak lemas.
Untuk pertama kalinya, Roslin Simanjuntak menceritakan hal itu dalam tayangan di kanal YouTube KOMPASTV.
Sebagaimana diketahui, skenario tembak-menembak yang disebut telah menewaskan Brigadir J terjadi di rumah Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Kemudian, keluarga di Jambi menerima jasad yang ternyata sudah diautopsi tersebut pada hari berikutnya.
Lantas, pada Minggu (10/7/2022), Roslin yang sangat dekat dengan keponakannya, datang untuk berdoa di sisi peti Brigadir J.
Ia kemudian menemukan adanya darah segar yang menetes dari tangan kiri keponakannya.
Setelah sarung tangan Brigadir J dibuka, baru keluarga mengetahui sebagian jari mendiang sudah menghilang dan terdapat luka-luka di tangannya.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Yakin Ferdy Sambo & Putri Masih Diperlakukan Beda, Kamaruddin Sudah Lama Curiga?
Anehnya, pada saat Rosti menilik tangan sang keponakan, jasad Brigadir J yang awalnya kaku tiba-tiba semakin melemas.
"Dari situ saya lihat kok badannya semakin melemah, mungkin almarhum ini ingin berbicara kepada tantenya, karena dari kecil dekat dengan aku," tangis Roslin dikutip TribunJatim.com dari TribunWow.
Terisak-isak, Roslin meyakini bahwa melemasnya jasad Brigadir J adalah cara roh mendiang untuk meminta keluarga memeriksa tubuhnya.
Karena setelah itu, pihak keluarga bisa leluasa menata posisi tubuh Brigadir J di dalam peti.
"Mungkin dia mau ngomong, tubuh dia itu mau ngomong dengan saya, 'Inang, Uda, periksa tubuh saya ini, buka baju saya', mungkin itu bahasa tubuh dari almarhum," ucap Roslin.
"Memang di situlah saya yakin bahwasanya biarpun dia sudah mati tapi roh dia itu masih hidup, dan roh dia itu berbicara kepada saya melalui tubuh dia."
Baca juga: Pengakuan Bibi Brigadir J Tak Takut Intimidasi Ferdy Sambo, Puas Luapkan Amarah ke Suami Putri C
Sempat tak kuasa berbicara, Roslin dengan suara bergetar melanjutkan penuturannya.
Menurut Roslin, pada malam hari sebelumnya, jasad Brigadir J begitu kaku dan tidak bisa diluruskan.
Namun pada saat diperiksa olehnya, tubuh sang keponakan bisa dengan mudah digerakkan.
"Dia lemahkan semua tubuhnya yang malam itu sudah kaku, sudah dua hari meninggal tapi kok malah pagi itu dia sudah bisa melemas semua tubuhnya," kata Roslin.
"Bahkan kakinya yang bengkok bisa kami luruskan lagi, tangannya yang malam itu terbujur kaku, bisa lagi kami lipat."
Setelah itu, mengetahui dosis formalin di jasad Brigadir J hanya untuk satu hari, keluarga berinisiatif untuk menambah kandungan pengawet tersebut.
Karena alasan itulah mereka bisa membuka seluruh tubuh Brigadir J dan menemukan bekas autopsi serta bukti luka-luka tak lazim.
Bukti itu yang kemudian mengantar keluarga bertemu pengacara Kamaruddin Simanjuntak hingga akhirnya kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo terungkap.
Di kesempatan yang sama, Rohani Simanjuntak juga mengaku lega bisa mengeluarkan uneg-unegnya di persidangan.
Rohani dan saudarinya, Roslin Simanjuntak merasa puas bisa langsung menatap wajah pembunuh keponakannya, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Meskipun begitu, rupanya keluarga Brigadir J sempat merasa was-was karena menilai sang mantan Kadiv Propam Polri masih memiliki kuasa besar.
"Kalau saya dihadapkan pada Ferdy Sambo dan Putri merasa lega, karena keinginan saya mau bicara langsung sama Ferdy Sambo dan Putri," ujar Rohani.
"Ada sesuatu yang mau saya bicarakan, tapi ya agak terhalang sedikit."
Baca juga: Teka-teki Keberadaan Ponsel Brigadir J Terjawab? AKBP Ridwan Tanya Hal Penting ke Ajudan di Olah TKP
Menurut Rohani, keluarga sudah merasa puas bisa mengungkapkan uneg-unegnya langsung dihadapan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Bahkan, mereka sempat meluapkan amarah dengan merutuki Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
"Kami merasa puas langsung tatap muka sama PC dan si Sambo, kelegaan hati itu ada," ucap Rohani.
"Apa yang kami rasakan karena yang dilakukan Ferdy Sambo dan PC pada anak kami (Brigadir J), istilahnya bisa langsung kami ngomong sama dia tanpa perantara, berhadapan muka langsung."
Dengan saling menguatkan, keluarga Brigadir J sama sekali tak terintimidasi di hadapan sang mantan jenderal.
Alih-alih, mereka secara langsung meminta pertanggung jawaban Ferdy Sambo dan Putri yang telah menyeret sejumlah anak buahnya dalam kasus tersebut.
Baca juga: Alasan Ayah Brigadir J Minta Putri C Lepas Maskernya di Persidangan, Samuel Puas: Pembunuh Anak Saya
"Kami siap menantang dia di persidangan. Meminta pertanggung jawaban si PC, apa penyebab kok dia membunuh anak kami secara sadis begitu," ujar Rohani.
"Dan mengorbankan banyak orang demi kekuasaannya dan keinginannya."
Roslin yang duduk di sebelah saudarinya, mengaku turut puas sudah melihat langsung Ferdy Sambo dan Putri.
Meski begitu, keluarga Brigadir J rupanya sempat merasa was-was karena merasa Ferdy Sambo masih memiliki sisa-sisa kekuasaan.
"Sama ya, perasaan kami lega dan puas, karena memang kami ingin melihat mimik wajah mereka, bagaimana mereka berhadapan langsung dengan kami," beber Roslin.
"Memang rasa was-was itu ada, bagaimana mereka masih mempunyai relasi kekuasaan. Sedangkan kami masuk ke persidangan aja ada perbedaan antara kesaksian kita, si Richard, kesaksian dengan si PC dan si Sambo."
Berita pembunuhan Brigadir J lainnya