Berita Blitar
Pencuri Kayu Hutan di Blitar Beraksi saat Guyuran Hujan Malam, Polisi Temukan Jejak Potongan Pohon
Meski tiap malam selalu diguyur hujan deras namun itu tak menyurutkan nyalinya, untuk tetap beraksi.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Pelaku pencurian kayu hutan yang terjadi di wilayah Desa Plumbangan, Desa Doko, Kabupaten Blitar, Senin (7/11/2022) dini hari itu seperti tak mengenal cuaca.
Meski tiap malam selalu diguyur hujan deras namun itu tak menyurutkan nyalinya, untuk tetap beraksi.
Bahkan, diperkirakan mereka beraksi di tengah guyuran hujan pada malam hari itu.
Baca juga: Vaksinasi Booster Kedua untuk Nakes di Kota Blitar Masih 60,6 Persen, Dinkes Lakukan Evaluasi
Sebab, mereka yakin, kalau aksinya itu dilakukan di saat hujan deras malah kian aman, apalagi hujan pada malam hari.
Itu justru kian membuatnya bersemangat untuk masuk hutan karena tahu kalau petugas polisi hutan (polhut) tak mungkin akan melakukan patroli di tengah guyuran hujan pada malam, yang dingin menusuk tulang.
Pencurian itu terjadi di RPH (Resort Pemangkuan Hutan)Tembalang, BKPH (Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan) Wlingi, yang masuk wilayah Desa Plumbangan, Kecamatan Doko.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Harga Tomat dan Sawi di Pasar Pon Kota Blitar Naik Dua Kali Lipat
Dari TKP itu, entah berapa banyak yang dicuri pelaku namun diketahui dua pohon jati, yang hilang.
Itu diketahui dari bongkahan yang masih menancap di tanah, sedang batang atasnya sudah ditebang.
Diperkirakan pohon itu setinggi 20 meter karena pohon di sekitarnya setinggi itu.
Sebab, hutan jati di kawasan itu tergolong hutan lebat dengan usia pohon jatinya sudah tua.
Baca juga: Hindari Kendaraan Malah Tabrak Pasutri di Kediri, Mobil Agya Berujung Nyungsep ke Parit
Makanya, hutan itu lokasi itu jadi incaran pencuri meski medan dalam hutan cukup sulit dialui, kecuali warga yang biasa mencari rumput, yang berani keluar masuk hutan itu.
"Itu mengetahui kejadian itu bukan petugas melainkan warga. Ia kaget saat mengetahui banyak daun dan ranting berserahkan di tanah. Setelah diamati ternyata ada dua pohon yang hilang," ungkap warga.
Entah pelaku lama atau baru, menurutnya, namun diperkirakan pelaku beraksi baru saja. Sebab, bekas gergajiannya pada bongkahan kayunya masih basah sehingga diperkirakan baru sekitar dua hari.
Dugaannya, itu dilakukan di saat petugas lenga terutama memanfaatkan kondisi hujan yang terjadi setiap malam.