Aji Santoso Sebut Tidak Fair Jika Lanjutan Liga 1 Digelar dengan Sistem Bubble dan Tanpa Penonton

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pelatih Persebaya, Aji Santoso menyatakan kurang sepakat dengan wacana lanjutan Liga 1 2022 digelar dengan sistem bubble dan tanpa penonton.

Bahkan ia menyebut tidak fair jika akhirnya lanjutan kompetisi berubah format dari format awal.

Wacana ini menguat juga sudah disampaikan salah satu petinggi pelaku sepak bola tanah air menjadi salah satu opsi, terlebih Liga 1 musim lalu yang digelar di tengah pandemi sukses digelar dengan sistem bubble.

"Menurut saya sistem bubble gak fair, saya kurang setuju," ungkap Aji Santoso saat dikonfirmasi.

Wacana ini mencuat sebagai upaya mencegah tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu yang sudah menelan 135 korban jiwa tidak terulang kembali.

"Sebenarnya dengan kejadian Kanjuruhan bukan berarti dari kompetisi normal terus berubah, gak gitu juga," jelasnya.

Baca juga: Persebaya Tolak Sistem Bubble Liga 1 Tanpa Penonton: Harusnya Berjalan Normal Home-away

"Meskipun memang kita harus mengambil pelajaran penting dari kejadian di Kanjuruhan, tapi kompetisi menurut saya harus tetap dengan penonton dan home dan away," tambah pelatih berlisensi AFC Pro itu.

Aji santoso juga menilai bahwa hadirnya penonton tidak hanya dinilai sebagai sekadar ramainya stadion.

Namun juga mampu menghidupkan kembali perekonomian pihak-pihak yang bersinggungan langsung dengan penyelanggaraan kompetisi.

Termasuk juga keuangan klub yang berpotensi mengalami pembengkakan akibat penundaan yang sudah berjalan sebulan lebih dan belum ada kejelasan akan digelar kembali kapan.

"Karena itu menurut saya juga akan membantu perputaran finansial dari klub, menjalani kompetisi kan membutuhkan dana besar."

"Jadi menurut saya akan lebih baik dengan penonton dan home-away," pungkasnya.

Ikuti berita seputar Persebaya