Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Turun ke Jalan Pakai Kursi Roda, Aremania asal Sidoarjo Ikuti Peringatan 40 Hari Tragedi Kanjuruhan

Ribuan Aremania turun ke jalanan Kota Malang menggelar aksi damai 40 hari peringatan Tragedi Kanjuruhan, Kamis (10/11/2022).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Aremania asal Sidoarjo, Muhammad Anugrah Bustom yang mengikuti aksi damai 40 hari Tragedi Kanjuruhan memakai kursi roda. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ribuan Aremania turun ke jalanan Kota Malang menggelar aksi damai peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan, Kamis (10/11/2022).

Aksi damai peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan tersebut diawali dengan melakukan long march dari Stadion Gajayana menuju Balai Kota Malang. 

Sesampainya di depan Balai Kota Malang tersebut, para Aremania yang memakai pakaian serba hitam itu membacakan tuntutannya.

Aksi tersebut tidak hanya diikuti oleh Aremania dari wilayah Malang Raya saja melainkan juga Aremania dari Sidoarjo.

Bahkan terlihat, salah satu Aremania asal Sidoarjo itu memakai kursi roda. Dan meski memakai kursi roda, ia bertekad tetap turun ke jalan mengikuti long march aksi damai tersebut

Diketahui, Aremania asal Sidoarjo yang memakai kursi roda itu bernama Muhammad Anugrah Bustom. Dirinya juga merupakan salah satu dari ratusan korban luka-luka Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Tak Puas dengan 6 Tersangka di Tragedi Kanjuruhan, Aremania Menggugat Minta Oknum Pengamanan Diusut

"Saya memakai kursi roda, karena masih mengalami cedera engkel di bagian kaki," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (10/11/2022).

Dirinya menjelaskan pada saat peristiwa Tragedi Kanjuruhan itu terjadi, ia berada di Tribun 12.

"Waktu itu, saya nonton di Tribun 12. Posisi saya ada di sebelah pojok tangga atasnya toilet,"

"Saat kejadian itu terjadi, saya keinjak dan tertahan di tangga. Jadi, saya terbalik, kaki di bagian atas dan kepala saya di bawah. Ketahan dalam posisi terbalik itu selama 35 menit terus pingsan, bangun-bangun sudah di RSUD Kanjuruhan," ungkapnya.

Dirinya pun juga menerangkan, alasannya tetap datang ke Kota Malang dan ikut dalam aksi damai 40 hari peringatan Tragedi Kanjuruhan tersebut.

Baca juga: 40 Hari Korban Tragedi Kanjuruhan, ASN Kota Malang Diminta Kenakan Pakaian Serba Hitam Selama 2 Hari

"Saya menuntut dan meminta keadilan. Karena menurut saya hingga saat ini, belum ada keadilan sama sekali. Sehingga meski dalam kondisi masih sakit, tetap saya paksakan datang kesini," jelasnya.

Dirinya berharap dengan berbagai aksi yang dilakukan oleh Aremania tersebut, peristiwa tragedi Kanjuruhan dapat terungkap titik terangnya dan dapat segera terusut tuntas.

"Kalau harapan saya terkait usut tuntas Tragedi Kanjuruhan ini, semoga yang menembak gas air mata serta yang mengomandoinya harus tertangkap juga. Jangan seakan-akan atas nama keenam tersangka yang telah ditetapkan itu," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved