Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Masuki Musim Hujan, BPBD Sampang Ingatkan Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana Lebih Waspada

Sejumlah kecamatan di Sampang, Madura rawan dilanda bencana saat memasuki musim hujan. Seperti halnya bencana banjir, tanah longsor, puting beliung

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Hanggara Pratama
Pemukiman warga di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura diterjang angin puting beliung beberapa waktu lalu. Masuki Musim Hujan, BPBD Sampang Ingatkan Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana Lebih Waspada 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Sampang, Madura rawan dilanda bencana saat memasuki musim hujan.

Seperti halnya bencana banjir melanda sejumlah pemukiman di Kecamatan Jrengik, kemudian angin puting beliung menerjang pemukiman di Kecamatan Bantuates, Sampang.

Maka di tengah musim hujan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang imbau masyarakat lebih waspada, namun bukan hanya terhadap bencana banjir dan angin puting beliung saja.

Melainkan masyarakat diminta juga lebih waspada terhadap bencana tanah longsor, mengingat masuk ke tiga jenis bencana yang potensi terjadi di Kota Bahari berdasarkan pemetaan BMKG Surabaya.

Kepala Pelaksana BPBD Sampang Asroni melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Mohammad Imam mengatakan bahwa semua kecamatan berpotensi longsor tapi yang masuk katagori tinggi ada empat kecamatan.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, BPBD Lumajang Ingatkan Bahaya yang Perlu Diantisipasi, Masyarakat Diminta Awas

Pemetaan ditentukan berdasarkan pengalaman penanganan pada tahun sebelumnya, di mana kecamatan sering dilanda bencana tanah longsor.

"Untuk kecamatan masuk katagori tinggi yakni, Kecamatan Karang Penang, Tambelangan, Kedungdung, dan Robatal," ujarnya kepada TribunMadura.com, Senin (14/11/2022).

Dengan begitu, pihaknya selalu mengantisipasi warga di empat wilayah kecamatan itu melalui sosialisasi, termasuk di lingkungan sekolah.

Tujuannya agar masyarakat setempat selalu waspada alias sadar bencana sekaligus dapat melakukan penanganan gawat darurat sebelum petugas kebencanaan tiba di lokasi.

"Meski kami sigap dalam urusan bencana tapi kami tetap perlu membutuhkan informasi dari warga," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved