Berita Blitar
Cara Unik Masjid di Kota Blitar Beri Bantuan Beras ke Fakir Miskin, Pakai ATM Beras untuk 50 Warga
Takmir Masjid At Taqwa menyalurkan bantuan beras kepada para fakir miskin melalui mesin ATM Beras.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Takmir Masjid At Taqwa Muhammadiyah Kota Blitar memiliki cara unik untuk menyalurkan bantuan beras kepada para fakir miskin.
Takmir Masjid At Taqwa salurkan bantuan beras kepada para fakir miskin melalui mesin ATM Beras.
Fakir miskin penerima bantuan diberi kartu ATM untuk mencairkan bantuan beras di mesin ATM Beras yang didirikan di parkiran Masjid At Taqwa, Jl HOS Cokroaminoto, Kota Blitar, tiap seminggu sekali.
Baca juga: Antusiasnya Warga Blitar Belanja di Pasar Pangan Murah, Bisa Selisih Rp3000 dari Harga Pasaran
Sekali pencairan, warga mendapatkan tiga liter atau setara 2,8 kilogram beras dari ATM Beras.
"ATM Beras di Masjid At Taqwa ini baru diresmikan pekan lalu," kata Ketua Takmir Masjid Muhammadiyah Kota Blitar, Hamid Setiabudi, Rabu (16/11/2022).
Hamid mengatakan program ATM Beras merupakan cita-cita Takmir Masjid At Taqwa untuk menyalurkan bantuan pangan kepada warga yang berhak.
Baca juga: Antisipasi Kasus Omicron XBB, Dinkes Kota Blitar Optimalkan Vaksin Booster Bagi Lansia hingga ASN
Takmir Masjid kemudian bekerjasama dengan BRI untuk mendapatkan mesin ATM Beras.
Proses pencairan beras di ATM Beras sama seperti pengambilan uang di mesin ATM uang.
Para penerima diberi kartu ATM untuk mengambil beras di mesin ATM Beras.
Ketika pengambilan, penerima bantuan tinggal menempelkan kartu di mesin ATM Beras.
Baca juga: Kisah Wanita di Blitar Selamat dari Kecelakaan, Padahal Tubuhnya Sudah Terlindas Kereta Api
Setelah itu, beras akan keluar dari mesin ATM Beras.
"Sementara ini baru ada 50 warga yang mendapatkan kartu ATM dari Takmir. Sejumlah warga itu dari jemaah, warga sekitar Masjid, dan fakir miskin," ujarnya.
Dikatakannya, untuk sementara pencairan beras di ATM beras hanya dilakukan seminggu sekali.
Sekali pencairan, tiap warga penerima mendapatkan tiga liter atau sekitar 2,8 kilogram beras.