Berita Lumajang
Bantaran Sungai Asem di Lumajang Jebol, 3 Rumah Terancam Hanyut, Warga Was-was Bangunan Gerak
Tiga warga di Lumajang diselimuti was-was terkait rumahnya. Pasalnya tanggul sungai di belakang rumah jebol.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Tiga warga Gang Wahab, Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan/Kabupaten Lumajang, yang bermukim di bantaran Sungai Asem diselimuti rasa was-was.
Debit air sungai meningkat pada Rabu (16/11/2022), membuat tanggul di bibir sungai terkikis.
Akibatnya, belakang tiga rumah tersebut kini kondisinya ambrol.
Pemilik tiga rumah itu yakni Jatiromansyah, Sutris, dan Abdul Basith Alkatiri.
Kondisi rumah Jatiromansyah dan Sutris masih terbilang aman.
Sebab yang terdampak longsor halaman rumah belakang.
Baca juga: Lumajang Diterjang Angin Puting Beliung, Tujuh Rumah Rusak, Saksi: Cuma Dengar Tetangga Teriak
Baca juga: Pakai Gas Elpiji, Biaya Melaut Nelayan di Lumajang Diklaim Lebih Hemat hingga 50 Persen
Akan tetapi, bangunan Abdul Basith Alkatiri cukup mengkhawatirkan.
Kondisi tembok bangunan belakang rumahnya retak.
Bahkan, tanah di bawah bangunan belakang rumahnya tergerus.
Abdul Basith Alkatiri menceritakan, satu jam sebelum mengetahui bangunan belakang rumahnya rusak, kawasan tempat tinggalnya diguyur hujan deras.
Saat itu, debit air sungai naik.
Sekitar pukul 17.00, bangunan terasa goyang seperti terkena gempa.
"Gak ada suara apa-apa. Tapi bangunan kayak gerak. Saya ngeceki bangunan rumah, ternyata bagian belakang retak semua," katanya.
Pantauan di lokasi, rumah Abdul Basith Alkatiri paling rusak parah karena memang cukup mepet dengan tanggul sungai.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, BPBD Lumajang Ingatkan Bahaya yang Perlu Diantisipasi, Masyarakat Diminta Awas
Terlebih lagi rumahnya tepat pada jalur tikungan sungai.
Bisa dipastikan tanggul belakang rumahnya jebol karena hantaman arus sungai sangat deras.
Abdul Basith Alkatiri mengatakan, tadi pagi ia sudah mencoba memindahkan barang-barang yang ada di belakang rumah.
Namun, selang beberapa menit kemudian, keretakan rumah semakin besar.
Oleh karena itu, saat ini ia dan keluarganya tidak berani beraktivitas di belakang rumah.
"Sementara aktivitas ya di ruang tengah sama bagian depan. Bahaya juga karena tanah di bawah bangunan sudah tergerus," pungkasnya.
Berita Lumajang lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com