Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kediri

Kisah Syaiful Annam, Polisi Kediri yang Jadi Guru Ngaji di Desa Binaan, Ikhlas Tak Dibayar

Menjadi guru ngaji adalah profesi yang tak pernah dipikirkan oleh Syaiful Annam, seorang anggota polisi berpangkat Aiptu asal Kediri

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Melia Luthfi Husnika
Syaiful Annam, Polisi Gresik yang jadi guru ngaji 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Menjadi guru ngaji adalah profesi yang tak pernah dipikirkan oleh Syaiful Annam, seorang anggota polisi berpangkat Aiptu asal Kediri.

Pria yang sehari-harinya bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di kawasan Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kediri ini kini justru berkecimpung dalam kegiatan keagamaan.

Di desa binaannya tersebut, Syaiful Annam menjadi guru ngaji untuk anak-anak yang sebagian besar masih duduk di bangku TK atau SD.

Namun tak jarang muridnya juga berasal dari SMP maupun SMA.

"Sudah dari 2020 kemarin mengajar ngaji di Masjid An-Nur sini. Awalnya hanya menjalankan tugas sering berkunjung kemari. Bukan untuk menjadi guru ngaji," kata Syaiful Annam, Kamis (17/11/2022).

Ia pun menceritakan awal mula bisa mengajar ngaji di masjid tersebut. Syaiful Annam yang kala itu mendatangi Masjid Masjid An-Nur yang berlokasi di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto tengah menjalani safari Ramadhan.

Syaiful melihat ada banyak aktivitas yang dilakukan di Masjid An-Nur selama bulan puasa. Syaiful Annam mengaku bahwa ia tertarik terlibat dalam aktivitas keagamaan di sana.

"Dulu tugas dinas buat safari Ramadhan. Melihat di masjid ini banyak juga kegiatannya baik di bulan Ramadhan maupun tidak," ujar polisi asal Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren ini.

Syaiful Annam kemudian menjalankan salat tarawih berjamaah kala itu. Ia ikut tarawih bersama para jamaah yang terdiri dari warga sekitar.

Seusai tarawih, Syaiful berkeliling area masjid dan berniat mengikuti tadarus sampai malam.

"Saat ikut tadarus itu bertemu dengan salah seorang pengurus atau takmir di sini. Kemudian ditawari, kalau ada waktu longgar dan bersedia bisa ikut mendampingi anak-anak mengaji," ceritanya.

Baca juga: Kabar Baik, Insentif Guru Ngaji di Surabaya Naik Jadi Rp 600.000 per Bulan di 2023

"Saya terima tawaran itu dan mengajar anak-anak mengaji. Saya merasa ada panggilan hati dan senang melakukannya asalkan tidak berbenturan dengan tugas dinas," imbuhnya.

Karena sebelumnya Syaiful bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di wilayah tersebut, namanya pun sudah tak asing lagi di sana. Tak butuh waktu lama Syaiful sudah bisa akrab dengan para murid yang diajarinya mengaji.

Syaiful mengaku, ia sebenarnya lebih suka mengajar ngaji anak-anak yang usianya masih TK atau SD ketimbang SMP ataupun SMA.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved