Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Pamit Terakhir Rudy Salam Dramatis, Panggil Anak-Istri: Mata Dia Sudah Kosong, 7 Tahun Tutup Depresi

Detik-detik Rudy Salam pamit kepada istri dan anak-anaknya ternyata sangat dramatis, pandangannya sudah kosong.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Instagram via Nova.ID
Rudy Salam saat bersama keluarga dan para cucunya serta keponakannya 

Kondisi ini yang mungkin menyebabkan Anda tidak dapat bergerak, berbicara, merasa tekanan, atau tersedak selama beberapa detik hingga menit.

Di Indonesia, kondisi ini sering kali disebut sebagai ketindihan yang diidetikkan dengan fenomena mistis atau klenik.

Meskipun bukan kondisi berbahaya, kelumpuhan tidur dapat mengganggu kualitas hidup Anda akibat gangguan tidur kronis.

Gejala

Kelumpuhan tidur bukanlah keadaan darurat medis.

Namun, mengenali gejalanya dapat memberikan ketenangan pikiran untuk Anda.

Pada dasarnya, karakteristik umum dari kelumpuhan tidur adalah ketidakmampuan untuk bergerak atau berbicara selama beberapa waktu.

Melansir Healthline, Anda mungkin juga mengalami gejala kelumpuhan tidur sebagai berikut:

- Merasa seolah-olah ada sesuatu yang mendorong Anda ke bawah

- Merasa seperti seseorang atau sesuatu ada di dalam ruangan bersama Anda

- Merasa takut dan cemas

- Pengalaman Hypnagogic and Hypnopompic (HHEs) yang digambarkan sebagai halusinasi selama, sebelum, atau setelah tidur

- Merasa seolah-olah kamu akan mati.

Saat mengalami gejala di atas, kemungkinan juga akan disertai dengan gejala lainnya seperti:

- Kesulitan bernapas

- Berkeringat

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Paranoid.

Kondisi ini dapat berakhir dengan sendirinya atau ketika terbangun karena orang lain menyentuh atau menggerakkan tubuh Anda.

Penyebab

Kelumpuhan tidur umumnya disebabkan oleh terputusnya hubungan antara pikiran dengan tubuh yang terjadi saat tidur.

Oleh karena itu, Anak-anak dan orang dewasa dari segala usia dapat mengalami kelumpuhan tidur.

Melansir Healthline, berikut faktor-faktor lainnya yang dapat menyebabkan kelumpuhan tidur, meliputi:

- Kebersihan tidur yang buruk

- Tidak memiliki jadwal tidur di waktu yang sama setiap harinya

- Menderita gangguan tidur

- Memiliki jadwal tidur yang terganggu.

Faktor risiko

Tidur telentang maupun kurang tidur dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kelumpuhan tidur.

Selain itu, melansir WebMD, terdapat kelompok tertentu yang berisiko lebih tinggi mengalami kelumpuhan tidur daripada yang lain seperti:

- Gangguan kecemasan

- Depresi

- Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar

- Masalah tidur lainnya seperti narkolepsi atau insomnia

- Penggunaan obat-obatan tertentu.

Diagnosis

Segera periksakan diri Anda dengan dokter jika memiliki salah satu dari masalah berikut:

Merasa cemas tentang gejala Anda Gejala membuat Anda sangat lelah di siang hari Gejala membuat Anda terjaga di malam hari.

Berdasarkan WebMD, diagnosis kelumpuhan tidur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

- Diskusi mengenai gejala yang Anda rasakan selama beberapa waktu

- Diskusi mengenai riwayat kesehatan

- Melakukan evaluasi lebih lanjut oleh dokter spesialis tidur

- Melakukan studi tidur malam atau studi tidur siang untuk memastikan Anda tidak memiliki gangguan tidur lainnya.

Berita seputar Rudy Salam lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved