Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat

Terkuak Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Hidup Bersama Tumpukan Sampah dan Belatung, Polisi: Rumit

Selama ini sekeluarga yang tewas di Kalideres hidup bersama tumpukan sampah dan belatung. Apa alasannya?

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
via Tribunnews
Penampakan rumah sekeluarga yang tewas di Kalideres dan ilustrasi tumpukan sampah. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap bahwa selama ini satu keluarga tewas di Kalideres hidup bersama tumpukan sampah dan belatung.

Hal ini turut membuktikan kesaksian warga tentang sifat satu keluarga tewas di Kalideres.

Alasan mereka melakukan hal itu pun dikulik.

Termasuk penyebab kematian misterius mereka yang hingga kini juga masih diselidiki polisi.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di kompleks Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.

Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius. 

Korban yang terdiri dari suami, istri, anak dan paman bernama Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha Gunawan (68), Dian (42) dan Budyanto Gunawan (69).

Baca juga: Rumah Satu Keluarga Tewas Kalideres Dikunci dari Dalam? Polisi: Tidak Mati Kelaparan, Ini 5 Faktanya

Saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah satu keluarga yang tewas misterius, polisi menemukan sampah yang menggunung.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi merasa heran saat melihat tumpukan sampah tersebut.

Ia mempertanyakan alasan mengapa satu keluarga yang terdiri dari empat orang itu membuang sampah di dalam rumah.

"Kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak diluar. Artinya memang ini menunjukan bahwa yang bersangkutan kepada tetangga sekitar terkesan mengurung diri dan sebagainya," kata Hengki, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Karma, Kesaksian Eks Ketua RT soal Tabiat Keluarga yang Tewas di Kalideres, Ayah Sakit Tak Diurus

Guna menjelaskan hal ini lebih detail, dikatakan Hengki perlu pemahaman lebih rinci dalam hal ini hanya ahli dibidang tertentu yang bisa menjelaskan maksud sebenarnya dari keluarga tersebut melakukan hal tersebut.

Tak cuma setumpuk sampah, polisi juga menemukan belatung di rumah satu keluarga yang terletak di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat tersebut.

Polisi lalu akan melibatkan ahli serangga untuk menguak misteri penyebab kematian dari satu keluarga tersebut.

“Apa perlu kita undang ahli entomologi, ahli serangga karena kami temukan belatung, nanti bisa arahkan kapan meninggalnya nanti, ini contohnya,” ungkap Hengki.

Baca juga: Penemuan Buku Berbagai Agama di Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jakbar, Motif Kini Terungkap?

Hengki menegaskan kasus kematian satu keluarga, yang terdiri dari pasangan suami istri Rudyanto dan Margaretha, anaknya Dian, dan pamannya bernama Budiyanto sangat rumit.

Sehingga polisi butuh kehati-hatian dalam mengungkap motif kematian para korban.

“Ini kasus rumit maka perlu kehati-hatian jadi dari ahli akan jelaskan penyebab kematian, dan bukan hanya satu ahli tapi kolaborasi berbagai ahli dan profesi,” tegasnya.

Di sisi lain, terkuak juga Renny Margaretha (68), satu di antara empat korban yang tewas dalam satu rumah di Kalideres, Jakarta Barat kerap berkunjung ke los A7, Toko Citra Sari di Pasar Perumahan Citra Pd Pasar Jaya.

Renny mampir untuk menitipkan dagangan kue jajanan pasar ke toko tersebut.

Istri pemilik toko, Fang (67) bercerita  Renny kerap menitipkan dagangan sebelum pandemi Covid-19.

Namun, Renny tak setiap hari menitipkan dagangan di kiosnya.

Hanya di hari-hari tertentu saja seperti Hari Raya Imlek dan Lebaran Idul Fitri.

Biasanya dia menitipkan kue yang tahan lama ke tokonya seperti aneka kue kering, dodol hingga kue bulan (moon cake).

Baca juga: Isu 2 Suami 1 Istri di Balik Sosok Keluarga yang Tewas di Kalideres, Kesaksian Eks Pak RT: Tertutup

Fang bercerita pernah Renny menitipkan kue yang harganya lumayan mahal.

Modal satu kue dibeli Renny sekitar Rp 300-an ribu per kue.

"Pernah dia nitip kue ke saya moon cake untuk dijual. Tapi dia nitip enggak banyak sih paling empat atau lima dus saja enggak sampai puluhan," kata Fang saat ditemui TribunJakarta.com di Pasar Perumahan Citra Pd Jaya pada Jumat (18/11/2022).

Meski terbilang mahal, ada saja pengunjung pasar yang membelinya.

Baca juga: Anak dari Keluarga Tewas di Kalideres Hobi Baca Novel Kematian, Teman Kecil Bongkar Pergaulan: Sulit

Selain, moon cake, Renny juga pernah menitipkan jajanan pasar seperti dodol khas Tegal.

"Yang paling laku tuh nitip dodol Cina dari Tegal menjelang Imlek. Ukurannya kecil-kecil. Dalam sehari laku 40-50 dodol lah itu habis enggak ada sisa," katanya.

Fang juga heran ketika ada kabar mencuat soal Renny dan sekeluarga tewas karena kelaparan.

Fang juga mengaku tak pernah dipinjami uang oleh Renny.

"Enggak pernah (pinjem uang) dateng ke sini cuma nitip (kue). Lagi dia tampilannya bukan orang enggak punya. Dia itu tampilannya keren loh. Terutama rapi. Enggak sembarangan," katanya saat ditemui TribunJakarta.com di pasar pada Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Foto Terakhir Satu Keluarga Tewas Kalideres, Larang Tetangga Masuk Rumahnya, Korban Anggota Sekte?

Caranya berpakaian berbeda dengan kebanyakan ibu-ibu pada umumnya.

"Kalau ke pasar rapi, kadang-kadang ibu-ibu kalau ke pasar kan pakai baju tidur. Ini dia enggak pernah. Bajunya rapi," tambahnya.

Sementara Dian kerap tampil santai bergaya anak muda pada umumnya. 

Namun, ia tidak pernah mengenakan baju tidur ke pasar.

"Kalau Dian tampilannya seperti anak muda. Bajunya santai tapi bukan baju tidur," tambahnya.

Berita satu keluarga tewas di Kalideres lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved