Berita Tuban
Batik Tulis dan Tenun Gedog Antarkan 2 Desa di Tuban Jadi Desa Devisa, Serap Pekerja Warga Sekitar
Dua desa di Kabupaten Tuban masuk sebagai desa devisa, dari enam desa di Jawa Timur.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Ndaru Wijayanto
Adapun di dalam negeri, biasanya memasarkan produk di galeri miliknya, juga melalui pameran di berbagai kota.
Menurutnya, saat ini para pengrajin sudah adaptif dengan perkembangan busana, mulai dari motif hingga bentuk karya, sehingga banyak yang tertarik.
"Kami dapat pelatihan terkait pemasaran, seperti bagaimana, jenis media apa dan lewat kerjasama, seperti apa agar pasar kita lebih meluas," terang Nanik.
Nanik yang sudah memulai usaha sejak 1998 itu berharap, desa kelahirannya bisa berkembang di bidang batik tulis tenun gedog dan dapat merajai pasar Indonesia hingga manca negara.
Ia mengungkap dalam dua tahun terakhir merupakan cobaan berat bagi pengrajin, sebab covid-19 membuat pesanan jauh berkurang.
Namun semangat dari semua pihak serta berhasilnya Desa Kedungrejo menjadi Desa Devisa, membuatnya bangkit.
"Kita semangat karena niatnya untuk kesejahteraan, juga misi untuk melestarikan tenun ini bersama masyarakat," pungkasnya.