Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat

Kesaksian Petugas Kebersihan soal Keluarga Tewas di Kalideres, Sudah Curigai Bau, 'Kayak Dibakar'

Saat mencium warga heboh soal bau menyengat, Waridin pun yakin bau tersebut berasal dari rumah keluarga yang tewas di Kalideres.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TribunJakarta
Inilah kesaksian petugas kebersihan yang sudah curiga soal bau menyengat dari rumah keluarga yang tewas di Kalideres. 

TRIBUNJATIM.COM - Kesaksian soal sekeluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat muncul dari seorang petugas kebersihan.

Petugas kebersihan sudah curigai bau menyengat yang dicium warga sekitar sebelum mayat sekeluarga itu ditemukan.

Petugas di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat itu bernama Waridin.

Saat mencium warga heboh soal bau menyengat, Waridin pun yakin bau tersebut berasal dari rumah keluarga yang menempati Blok AC5 No 7.

Pasalnya, Waridin sempat memanggil penghuni rumah tersebut tapi tak pernah ada jawaban.

Waridin memang biasa mengangkut sampah di daerah perumahan tempat satu keluarga itu ditemukan tewas misterius.

Mereka terdiri dari empat orang yang merupakan pasangan suami istri Rudyanto dan Margaretha, anak pasutri tersebut bernama Dian, dan adik Rudyanto bernama Budyanto.

Satu ketika Waridin tak menemukan sampah yang biasanya dikaitkan keluarga Rudyanto di pagar rumahnya.

Baca juga: Terkuak Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Hidup Bersama Tumpukan Sampah dan Belatung, Polisi: Rumit

Alhasil Waridin memanggil keluarga tersebut dari luar rumah bahkan sampai mengetuk-ketuk pagar besi menggunakan koin.

Hal itu sudah dilakukan Waridin sejak 6 bulan lalu ketika Rudyanto tak lagi menggantung sampahnya di pagar rumah.

"Gak nyaut-nyaut, saya bingung apa pindah apa kagak. Saya ketok pintunya pakai duit kan besi ya biar kedengaran, gak nyaut juga. Pindah kali," kata Waridin dikutip dari YouTube Kompastv, Sabtu (19/11/2022).

Waridin masih mengetuk pagar rumah Rudyanto sampai sehari sebelum keluarga tersebut ditemukan tewas mengering.

Baca juga: Karma, Kesaksian Eks Ketua RT soal Tabiat Keluarga yang Tewas di Kalideres, Ayah Sakit Tak Diurus

Kala itu, Waridin curiga keluarga Rudyanto meninggal karena mencium bau menyengat.

"Hari Rabu diketok-ketok udah bau, jangan-jangan meninggal," pikir Waridin kala itu.

Bau menyengat itu juga disadari oleh warga lain yang tengah berolahraga.

Bahkan warga tersebut, kata Waridin, meminta dirinya untuk mencari sumber bau.

"Warga itu tuh orang Bandung olahraga, terus cariin bangkai katanya. Ini mah bukan bangkai binantang, manusia ini mah, laporin aja ke RT, itu hari Kamisnya pagi jam 6," jelas Waridin, melansir dari TribunJakarta ( grup TribunJatim.com ).

Bukan tanpa alasan Waridin yakin bau menyengat yang diciumnya berasal dari bangkai manusia.

Pasalnya kata Waridin, bau tersebut begitu khas.

"Ini mah bangkai manusia yang punya rumah ini pasti, laen baunya. Kayak orang dibakar," tutur Waridin.

Mantan ketua RT sebut anggota keluarga yang tewas di Kalideres dulu durhaka terhadap orang tuanya.
Mantan ketua RT sebut anggota keluarga yang tewas di Kalideres dulu durhaka terhadap orang tuanya. (TribunJakarta)

Di sisi lain, polisi saat ini memeriksa 2 anak dari korban meninggal satu keluarga tewas di Jakarta Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, dua anak itu adalah anak Rudiyanto Gunawan (71) dan Margaretha Gunawan (68), yang kini tinggal di Bekasi, Jawa Barat.

"Beberapa saksi diperiksa, di antaranya dua orang anak korban daripada Rudiyanto dan Margaretha," ujar Zulpan, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022).

"Dua anak (yang tinggal) di Bekasi sudah diperiksa," sambung dia.

Namun, ia tak merinci hasil pemeriksaan keduanya, termasuk mengungkap indentitasnya dan sudah berapa lama mereka memilih pisah dengan korban.

Zulpan hanya menuturkan bahwa jenis kelamin anak korban yang diperiksa adalah perempuan.

Selain keduanya, saksi lain yang sudah dimintai keterangan antara lain dua orang sekuriti komplek, petugas PLN, dan Ketua RT.

"Keterangan (mereka) dibutuhkan penyidik untuk bisa menemukan titik terang penyebab kematian," kata Zulpan. 

Baca juga: Isu 2 Suami 1 Istri di Balik Sosok Keluarga yang Tewas di Kalideres, Kesaksian Eks Pak RT: Tertutup

Sementara itu, rekan bisnis satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakara Barat, bernama Fang yakin korban merupakan orang yang berkecukupan.

Fang ingat betul outfit alias pakaian yang dipakai Renny Margaretha dan anaknya, Dian saat mengantarkan kue untuk didagangka ke kios suaminya.

Keseharian dari satu keluarga yang tewas di Kalideres kian banyak diungkap oleh orang sekitarnya.

Bila beberapa hari lalu sebatas adik kandung, ketua RT dan tetangga kompleknya, kini yang buka suara soal sosok dari keluarga yang tewas di Kalideres sudah sampai rekan bisnis korban.

Mayoritas dari mereka mengakui bahwa keluarga itu adalah orang yang tertutup.

Penuturan serupa juga disampaikan oleh Fang (67), penjual kue Toko Citra Sari di Pasar Perumahan Citra Pd Pasar Jaya.

Selama ini Fang jadi rekan bisnis dari Renny Margaretha (68) dan anaknya Dian (42), dua dari empat orang yang tewas membusuk di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat.

Sedangkan dua korban lainnya adalah suami Renny, Rudyanto Gunawan dan adiknya Budianto Gunawan.

"Saya lumayan kenal lah. Biasanya orangnya ramah kok seperti itu. Kalau sama saya baik. Mamanya terutama, suka senyum kalem," katanya saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi pada Jumat (18/11/2022).

Menurut Fang, Renny merupakan orang yang berkecukupan.

Hal itu terlihat dari pakaian yang digunakan Renny dan Dian tiap kali datang ke tokonya untuk menitipkan kue mereka.

Fang juga mengaku tak pernah dipinjami uang oleh Renny.

"Enggak pernah (pinjem uang) dateng ke sini cuma nitip (kue). Lagi dia tampilannya bukan orang enggak punya. Dia itu tampilannya keren loh. Terutama rapi. Enggak sembarangan," katanya.

Baca juga: Anak dari Keluarga Tewas di Kalideres Hobi Baca Novel Kematian, Teman Kecil Bongkar Pergaulan: Sulit

Caranya berpakaian berbeda dengan kebanyakan ibu-ibu pada umumnya.

"Kalau ke pasar rapi, kadang-kadang ibu-ibu kalau ke pasar kan pakai baju tidur. Ini dia enggak pernah. Bajunya rapi," tambahnya.

Sementara Dian kerap tampil santai bergaya anak muda pada umumnya.

"Kalau Dian tampilannya seperti anak muda. Bajunya santai tapi bukan baju tidur," kata dia.

Maka dari itu, dia heran ketika ada kabar mencuat soal Renny sekeluarga tewas karena kelaparan.

"Saya waktu pertama denger dia sekeluarga yang meninggal ikut sedih ya. Masa meninggal sampai berempat, apa punya cara hidup yang aneh. Enggak wajar kan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved