Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Sujadi Tak Ketahuan Jualan Daging Kucing Ngaku Daging Kambing, Selalu Keliling dan Habis

Terungkap cara Sujadi atau SJ jualan daging kucing ngakunya daging kambing, tanpa ketahuan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Sripoku.com/Wawan Septiawan
PRIA JUAL KUCING - Sujadi atau SJ (55) pelaku penjual daging kucing ngaku daging kambing di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan saat dimintai keterangan di Mapolres Pagar Alam dan tangkapan kayar videonya saat membunuh kucing liar. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap cara Sujadi atau SJ jualan daging kucing ngakunya daging kambing, tanpa ketahuan.

Rupanya, Sujadi takut menjual dagingnya ke pedagang daging.

Ia memilih cara lain hingga daging kucing yang ia jual selalu habis setiap harinya.

Diketahui, Sujadi ditangkap di sebuah hotel di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan setelah terbukti menjual daging kucing liar, berkat laporan warga dan viral di media sosial.

Barang bukti berupa KTP atas nama pelaku, seekor kucing hingga dua bilah pisau diamankan.

SJ sudah cukup lama menjual daging kucing, sekitar empat bulan sejak Idul Adha.

Selama itu, pelaku sudah memotong dan menjual daging kucing sebanyak 100 kucing.

Dan yang tak kalah mengejutkan, pria 55 tahun ini mengaku jika setiap hari daging kucing yang dijajakan ke masyarakat selalu saja habis terjual.

Setiap kali menjajakan daging kucing yang ditawarkannya sebagai daging kambing muda selalu saja ada yang membeli.

"Setiap hari usai menangkap kucing di permukiman warga dan di kawasan pasar Terminal Nendagung saya langsung memotongnya di bawah jembatan kawasan Air Perikan," katanya, melansir dari Sripoku.

Baca juga: Sujadi Hampir Jadikan Moci Kucing Oren Daging Potong Modus Kambing Muda, Dijual Rp 120 Ribu

Usai dipotong dan dikuliti dirinya langsung menjajakan daging kucing tersebut ke masyarakat.

Setiap kantong yang berisi 1 ekor daging kucing yang rata-rata dengan berat 1 kilogram tersebut langsung dijajakan ke masyarakat dengan cara keliling kampung atau permukiman warga.

"Berapa kantong saja yang saya bawa pasti ada yang membeli dan habis terjual. 

Setelah habis saya langsung mencari kucing yang ada di permukiman warga untuk kembali dipotong dan dijual lagi," ujarnya.

Saat ditanya apakah ada daging kucing yang dijajakannya dijual ke pedagang daging SJ mengaku bahwa pedagang daging tidak pernah mau dengan daging yang dijualnya karena mereka curiga.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved