Bukan Cuma Soal Rasa, Bakso Bakar Bambu Wulung Dau Malang Tawarkan Pemandangan Gunung dan Sawah

Ide Nanik Sujiati menambah menu iga bakar dan ayam bakar ketika salah satu pembeli ingin memesan menu selain bakso bakar.

“Bu, saya gak suka bakso. Ada menu lain? Yaudah saya tak minum es saja kata pembeli saya. Terus saya merasa kasian orang yang tidak suka bakso tetapi ingin makan disini. Akhirnya menambah menu iga bakar dan ayam bakar,” terang Nanik Sujiati.

Nanik Sujiati menceritakan bahwa ia pernah membuat inovasi baru dalam pembuatan bakso bakar, yaitu bakso bakar pedas. Tetapi, menu bakso bakar pedas kurang menarik bagi pembeli.

“Loh, pernah dulu buat. Pentol itu saya beri bumbu pokoknya enak, dikasih bawang goreng trus kasih cabai lalu saya tumis. Saya jual Rp 5000. Itu saja jarang yang beli. Mungkin rezeki saya lewat pentol bakar original. Pernah juga buat pentol jamur, juga tidak laku,” tutur Nanik

“kalau es pasundan itu resep dari kakak saya, kakak saya kan dari Bandung, buat es pasundan saja katanya kakak saya,” Lanjut Nanik Sujiati. 

Warung lesehan bambu wulung buka setiap hari senin sampai minggu, pukul 09.30-20.30 wib.