Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Arti Kata Guru dari Bahasa Sansekerta, Hari Guru 2022: Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar

Berikut arti kata guru, berasal adri Bahasa Sanskerta. Siapa yang baru tahu artinya di Hari Guru 2022 ini?

Editor: Hefty Suud
Tribunsumsel.com/Khoiril
Arti kata guru - Hari Guru 2022 mengusung tema “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar”. 

Intinya adalah melakukan pekerjaan untuk mendapatkan penghidupan.

Baca juga: Arti Kata Value dalam Bahasa Gaul, Istilah yang Ramai Digunakan di Media Sosial, Simak Contohnya

Baca juga: Arti Kata Babayo, Rungkad, dan Kicep, Bahasa Gaul Viral di TikTok Berasal dari Bahasa Daerah

Padahal, melihat asal muasal dalam bahasa aslinya, yakni Bahasa Sanskerta, arti kata “guru” sebetulnya jauh lebih dalam daripada arti kata “guru” yang ditafsirkan atau yang selama ini dipersepsi oleh publik pada umumnya di Indonesia.

Menurut artinya dalam Bahasa Sanskerta, yang disebut guru tidak hanya mengajar tentang pengetahuan atau bidang tertentu.

Thomas R. Murray dalam Moral Development Theories – Secular and Religious: A Comparative Study (1997), istilah (term) menjelaskan bahwa guru adalah kombinasi dari dua kata, yakni ”gu” (berarti kegelapan atau darkness) dan “ru” (berarti cahaya atau light).

Ucapan Hari Guru Nasional
Ucapan Hari Guru Nasional (Tribunsumsel.com/Khoiril)

Digabungkan, dua kata itu diartikan sebagai cahaya yang menyingkirkan kegelapan.

Jadi, lebih dari sekadar mengajarkan pengetahuan (atau sebagai teacher), guru dalam bahasa aslinya juga berarti konselor (penasihat), mentor (pembimbing) yang menanamkan nilai-nilai, keteladanan, dan inspirasi (inspirator) bagi murid-muridnya.

So, guru tidak sekadar mengajar untuk melakukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge).

Dengan kata lain, peran guru dalam makna asalnya tidak hanya membuat murid sampai pada level tahu (know), dan mengerti (understand), kemudian berhenti sampai di situ.

Guru juga “mencetak” atau membuat muridnya “menjadi” (becoming).

Baca juga: Nagita Slavina dan 6 Artis Pernah Jadi Guru, Sekolahnya Tak Sembarangan, Ada yang Digaji Rp 20 Ribu

Maksud “menjadi” di sini mencakup aspek yang tidak hanya bermuara pada prestasi akademik dan intelektual murid, tetapi juga pada pertumbuhan aspek batiniah atau budi (akhlak, moral dan spiritual) murid.

Oleh karena itu, dalam tradisi akarnya, menjadi guru justru tidak diawali dari motivasi untuk menjadikannya pekerjaan demi mata pencaharian atau untuk mendapatkan penghasilan.

Dengan kata lain, menjadi guru sejatinya tidak karena didorong oleh motivasi utama untuk menjadi pegawai atau karyawan.

Sebaliknya, menjadi guru merupakan sebuah panggilan nurani (inner calling), yang itu jauh melampaui kepentingan untuk mencari penghidupan (baca: penghasilan).

Di negara-negara Barat, kata guru juga dipakai, tetapi bukan menunjuk pada seseorang yang berdiri di depan kelas (di sekolah), yang mengajari murid-murid pengetahuan tertentu.

Untuk yang itu, istilahnya dalam Bahasa Inggris adalah teacher.

Baca juga: Chord Gitar dan Arti Lirik Lagu Hymne Guru, Lagu Wajib Hari Guru Nasional: Namamu akan Selalu Hidup

Baca juga: Masih ada Guru Bergaji Rp 500.000, Reni Astuti Sebut APBD Surabaya 2023 Mestinya Bisa Beri Perubahan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved