Berita Kota Batu
Bakal Jadi Pusat Edukasi, Museum HAM Munir Diharap Bisa Segera Beroperasi
Sempat tanpa ada kejelasan, akhirnya pada Senin (28/11/2022), terjadi kesepakatan dan perjanjian kerjasama pengelolaan Museum HAM Munir di Kota Batu
Penulis: Dya Ayu | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM.COM, BATU - Setelah bertahun-tahun tanpa ada kejelasan, akhirnya pada Senin (28/11/2022), terjadi kesepakatan dan perjanjian kerjasama pengelolaan Museum Hak Asasi Manusia Munir Kota Batu.
Kesepakatan pengelolaan tersebut melibatkan Pemkot Batu dengan Yayasan Museum HAM Munir, yang diwakili Suciwati istri Munir.
Bertempat di Balai Kota Among Tani Kota Batu, penandatanganan dilakukan langsung oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dan Suciwati.
“Akhirnya setelah sekian tahun ditandatangani lah kesepakatan bersama untuk mengelola Museum HAM Munir. Sesuai yang sudah kami bicarakan untuk membuat museum ini menjadi center pendidikan HAM di Indonesia dan ini dedikasi negara juga lewat Pemkot Batu terhadap hak asasi manusia,” kata Suciwati, Senin (28/11/2022).
Lebih lanjut Suciwati menuturkan, nantinya museum Munir akan diisi beraneka ragam hal tentang Hak Asasi Manusia, sehingga dapat dijadikan tempat edukasi para pelajar di Kota Batu dan luar Kota Batu.
“Museumnya sudah dibangun tapi belum finish karena setelah kerjasama ini baru akan kami koordinasikan apa saja yang harus kami isikan. Mungkin nanti game HAM yang akan taruh dulu. Isinya nanti kebanyakan soal tantangan dan promosi yang selama ini sudah kami lakukan serta tokoh-tokoh HAM. Untuk kapasitas bisa menampung sekitar 500 orang,” ujar Suciwati.
Sementara itu Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko berharap dengan adanya Museum HAM Munir akan dapat memberikan manfaat besar bagi Indonesia pada umumnya dan Kota Batu pada khususnya. Terlebih juga dapat mengedukasi siswa di Kota Batu terkait Hak Asasi Manusia.
“Akhirnya semua administrasi sudah lengkap. Mudah mudahan langsung bisa dioperasionalkan museumnya untuk menjadi tempat edukasi, tempat diskusi dan sebagainya. Untuk kapan mulai dan apa saja yang nanti ada di dalamnya itu yang mempersiapkan semuanya dari pihak Yayasan Museum HAM Munir bersama Dinas Pariwisata."
"Kami meminta agar Mbak Suci selaku pengelola bekerjasama juga dengan Dinas Pendidikan supaya anak anak Batu sejak kecil, mulai dari PAUD-TK diajarkan artinya HAM agar mereka tahu, ketika sudah tahu bully di sekolah itu jelas tidak ada karena kalau ada bully itu sama dengan pelanggaran HAM,” jelas Dewanti.
Perlu diketahui, Museum HAM Munir yang merupakan museum HAM pertama di Asia Tenggara itu terletak di Jalan Sultan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
Peletakan batu pertama pada Minggu, 8 Desember 2019 lalu atau bertepatan dengan hari kelahiran aktvis HAM Munir Said Thalib oleh Gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa.
Konsep museum terdiri dari tiga lantai sesuai dengan desain pemenang sayembara yang sudah dilakukan sebelumnya.
Dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 10 miliar. Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Dibangun di atas lahan seluas 2.200 meter persegi. Lahan itu merupakan aset Pemerintah Kota Batu.
Museum Hak Asasi Manusia Munir
Museum HAM Munir
Dewanti Rumpoko
TribunJatim.com
Tribun Jatim
berita Kota Batu
Pemkot Batu
Hak Asasi Manusia
Balai Kota Among Tani
Plengsengan Sungai Giripuro Batu Ambrol akibat Hujan Deras, 500 Petani Tak Dapat Mengairi Sawahnya |
![]() |
---|
Sektor Wisata Kembali Bergeliat, Jumlah Warga Miskin di Kota Batu Turun Tipis, Masih 8000 Lebih |
![]() |
---|
Begini Nasib Pedagang Pasar Relokasi Kota Batu Pasca Insiden Kebakaran |
![]() |
---|
Jumlah Pengangguran di Kota Batu Kini Tembus 11 Ribu Lebih Orang, Disnaker Beber 2 Faktor Pemicu |
![]() |
---|
Gaji Bulan Januari Pegawai Pemkot Batu Baru Cair pada Tanggal 6, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|