Berita Surabaya
Ribuan Paket Sembako Disalurkan Polrestabes Surabaya untuk Korban Gempa Cianjur
Polrestabes Surabaya menyalurkan ribuan paket bantuan sosial (Bansos) berupa sembako untuk korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polrestabes Surabaya menyalurkan ribuan paket bantuan sosial (Bansos) berupa sembako untuk korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Ribuan paket sembako tersebut berupa 3,5 ton beras, 1,392 liter minyak goreng, 410 Kg gula, kemudian, berbagai macam pakaian, lalu kebutuhan bayi, dan pakaian wanita.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Muchamad Fakih mengatakan, penyaluran bansos ini, sebagai bentuk rasa kemanusiaan sehingga bisa meringankan beban korban.
Selain itu, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan pihak terkait untuk pemberian bantuan personel kepolisian dan medis yang melakukan operasi pencarian ataupun penanganan korban bencana.
"Bansos ini sebagai ungkapan simpati dan empati kita bersama untuk korban bencana di Cianjur," ujar Kompol Muchamad Fakih, Selasa (29/11/2022).
Selain ribuan paket sembako yang dikirimkan. Polrestabes Surabaya juga mengirimkan sejumlah perkakas perlengkapan tempat tinggal sementara, seperti terpal dan selimut.
Baca juga: Tragedi Pilu Calon Pengantin Tewas karena Gempa Cianjur, Paman Lihat Rambut: Tubuh Tertutup Dinding
“Ada juga pakaian dalam wanita berupa pembalut, ada juga terpal untuk berteduh, selimut dan lain-lain kami kirimkan kesana,” lanjut Kompol Fakih.
Terakhir beliau menyampaikan, bansos yang disalurkan adalah hasil kompulir dari anggota Polrestabes Surabaya dan Polsek Jajaran.
“Ada juga sebagian dari masyarakat yang disalurkan melalui Polrestabes Surabaya,” pungkas mantan Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya itu.
Sekadar diketahui, dikutip dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 321 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Jumlah korban tersebut terhitung hingga Minggu (27/11/2022).
Kepala BNPB Suharyanto menyebut, total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya tiga jenazah pada hari ini.
"Terkait dengan pencarian dan pertolongan korban, hari ini ditemukan tiga jenazah. Berarti dengan ditemukannya tiga ini, sampai hari ini yang meninggal dunia menjadi 321 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers, dikutip dari Youtube BNPB, Minggu sore.
Sementara itu, Suharyanto mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 11 orang hilang.
Dia menambahkan, jumlah pengungsi sampai hari ini mencapai 73.874 orang.
Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang.
Sedangkan, korban luka berat sebanyak 108 orang. Dia mengatakan, mereka saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
"Ini di luar dari ada penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar Suharyanto.
Suharyanto juga membeberkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Gabungan sudah menemukan titik pengungsian di seluruh Kabupaten Cianjur.
Secara keseluruhan, ada 325 titik pengungsi yang tersebar di semua wilayah Cianjur.
Dari total titik pengungsian, 183 di antaranya titik pengungsi dengan jumlah di atas 25 orang.
"Kemudian ada 142 titik pengungsian mandiri, artinya masyarakat yang mendirikan tempat-tempat pengungsian di sekitar rumahnya masing-masing dengan kekuatan (jumlah pengungsi) di bawah 25 orang," imbuh dia.