Berita Blitar
Nobar Piala Dunia, Pria di Blitar Ditemukan Tewas di Jalan Raya dengan Banyak Luka, CCTV Merekam
Kematian Rofik (30), warga Dusun Maguan, Desa Soso, Kecamatan Gandusari, yang mayatnya ditemukan tergeletak di tepi jalan raya dekat rumahnya
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR- Kematian Rofik (30), warga Dusun Maguan, Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Blitar yang mayatnya ditemukan tergeletak di tepi jalan raya dekat rumahnya, Selasa (29/11/2022) dini hari kemarin, bukan hanya menggegerkan warga setempat namun juga sempat menimbulkan dugaan yang bukan-bukan atas penyebab tewasnya itu.
Sebab, selain mayatnya diketahui banyak luka serius, penemuan mayat korban itu hanya selang beberapa menit dari korban pamit pulang sebentar dan akan kembali lagi ke rumah tetangganya untuk nobar (nonton bersama) piala dunia sepak bola, yang berlangsung dini hari itu.
Dugaan yang bukan-bukan atas penyebab kematiannya itu karena kejadiannya begitu cepat atau hanya berselang beberapa menit setelah pamitan pulang sebentar.
Dan, yang mencurigakan, saat korban mengalami kejadian naas itu, ia bukan sedang mengendarai sepeda motor melainkan berjalan kaki.
Namun, luka yang dialaminya cukup parah, terutama di bagian kepalanya, saat ditemukan terus mengeluarkan darah.
Namun untungnya, di saat muncul kecurigaan atas kematian korban yang dianggap tak wajar itu, kejadiannya terekam CCTV.
Akhirnya, semua dugaan-dugaan atas kecurigaan itu langsung terbantahkan. Sebab, dalam rekamannya itu, ia diduga jadi korban tabrak lari.
"Iya, seperti itu lah, sehingga kasusnya kini ditangani bagian lalu lintas," ujar AKP Tika Pusvita Sari, Kasatreskrim Polres Blitar.
Baca juga: Pupus Sudah Rencana Dhea Menikah, Tewas Diracun Adiknya Sendiri yang Sakit Hati Tak Mau Dibebani
Meski petugas sudah memegang rekamannya dan sedang mempelajarinya, namun sepertinya tidak mudah untuk menguak siapa pelakunya. Sebab, hingga dua hari ini, Rabu (30/11/2022) siang, pelakunya belum ditemukan.
Memang, wajah pelakunya tak terlihat jelas namun itu bisa dikenali dari ciri lainnya.
Misalnya, dari nopol sepeda motor yang dikendarainya. Bahkan, informasinya, pelakunya bukan orang jauh, karena sepeda motor yang dikendarainya bernopol lokal (Kabupaten Blitar sendiri).
"Itu teknis penyelidikan lah, semoga dalam waktu secepatnya bisa diketahui," ungkapnya.
Kejadian yang dialami korban.
Itu bermula dari korban berniat nobar piala dunia di rumah tetangganya, Saelan (66), warga setempat.
Mulai sore atau sebelum kejadian nahas yang menimpanya itu, korban sudah nobar di rumah tetangganya.
Namun rencananya, ia masih akan melanjutkan nobar di rumah tetangganya itu sampai pertandingan sepak bola yang berlangsung dini hari itu.
Namun, entah bagaimana ceritanya, bersamaan itu, ia pamitan pulang sebentar, untuk mengambil gerobak Arco.
Sebab, besok paginya, ia akan memanen biji genitri milik Saelan.
Memang, di desa korban, banyak orang yang menanam pohon Genitri, karena bijinya laku keras.
Tak usah dipasarkan karena sudah ada pengepulnya, yang selalu membelinya.
Selain dipakai kerajinan, seperti tasbih, gelang, katanya juga diekspor sehingga banyak ditanam di tegalan warga.
"Namun, saat pamitan pulang sebentar (untuk mengambil gerobak Arco), ia tak segera balik, wong rumahnya cukup dekat," ujarnya.
Akhirnya, itu membuat tetangganya, Saelan bukan hanya heran namun juga curiiga, sehingga susulnya. Belum sampai di rumah korban namun baru di tengah Jalan, Saelan kaget bukan main.
Sebab, ditemukan tubuh korban tergeletak di tepi jalan raya Malang-Blitar, yang lewat jalur Kecamatan Ngantang (Kabupaten Malang), tembus ke Kecamatan Wlingi. Yang membuatnya heran, karena tubuh korban itu bersimbah darah terutama dibagian kepalanya.
Itu ditemukan sekitar pukul 03.00 WIB atau hanya berselang beberapa menit setelah korban berpamitan pulang sebentar dengan jalan kaki untuk mengambil gerobak Arco di rumahnya.
"Mayatnya ditemukan di sebelah selatan SPBU Soso. Melihat posisi mayatnya, korban sepertinya mengalami kejadian itu saat dalam perjalanan pulang (jalan kaki itu)," ujarnya.
Akhirnya, dini hari itu langsung gempar karena warga langsung berdatangan meski semula kondisi kampung itu sunyi senyap.
Melihat kondisi mayatnya, yang tergeletak di tepi jalan dan bukan sedang mengendarai sepeda motor sempat ada yang curiga kalau korban itu bukan tertabrak kendaraan bermotor melainkan ada sebab lain.
Namun, begitu dilihat rekaman CCTV milik warga, korban diduga ditabrak dari arah berlawanan.
"Si pengendara sepeda motor Matic itu melaju ke arah Kecamatan Wlingi, namun belum diketahui apakah dari arah Ngantang (Malang) atau tiidak," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com