Berita Banyuwangi
Mencicipi Kuliner Khas Suku Osing Banyuwangi, Mulai Pecel Pitik hingga Tape Buntut: Resep Warisan
Berikut deretan kuliner Suku Osing Banyuwangi yang menarik untuk dicicipi. Bisa ditemukan di Pasaran Jajanan Kampung Oseng di Desa Kemiren.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Kuliner Banyuwangi yang paling banyak dikenal adalah nasi tempong.
Padahal selain itu, banyak kuliner lain yang tak kalah unik dan enak.
Suku Osing di Banyuwangi, misalnya, memiliki banyak kuliner yang resepnya diwariskan secara turun temurun.
Kuliner khas Suku Osing bisa ditemukan di Pasaran Jajanan Kampung Oseng di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah yang digelar saban Minggu pagi hingga siang.
Pecel Pitik

Jajanan pertama yang patut dicoba adalah pecel pitik. Pecel pada makanan ini berbeda dengan pecel-pecel lain.
Bumbu pecel dicampur dengan parutan kelapa berbumbu. Kedunya kemudian diaduk dengan air kelapa.
Bumbu itu kemudian disajikan dengan nasi putih dan suwiran ayam kampung panggang.
Campuran aneka bahan tadi membuat cita rasa pecel pitik juga beragam.
Rasanya lebih nano-nano dibandingkan pecel khas daerah lain. Ada gurih, manis, dan sedikit pedas.
Aroma bumbu pecel pitik juga sedap.
Sri Indah, salah seorang pedagang di pasaran tersebut, mengatakan, pecel pitik merupakan makanan khas Suku Osing.
Kuliner ini mulanya adalah makanan wajib yang disajikan di setiap kegiatan besar. Termasuk kegiatan budaya.
Lambat laun, makanan ini juga disajikan untuk dijual. Tujuannya agar wisatawan yang datang ke desa budaya itu bisa merasakan kuliner khas setempat.