Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Balita di Kalibata Tewas Disiksa Pacar Ibunya, Paman Sudah Lama Curiga, Polisi: Dibanting dari Kasur

Seorang balita di Apartemen Kalibata City meregang nyawa setelah dibanting oleh kekasih ibunya yang kesal karena kondisinya.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tribunnews.com
Ilustrasi balita dua tahun yang tewas dibanting oleh pacar ibunya dari kasur, (3/12/2022). 

TRIBUNJATIM.COM - Kematian seorang balita di Apartemen Kalibata City, Jakarta menuai perhatian.

Balita yang masih berusia dua tahun itu meregang nyawa setelah dibanting oleh pacar ibunya.

Seorang balita perempuan (2) berinisial GMM meregang nyawa setelah disiksa oleh kekasih ibunya.

GMM (2) menghembuskan napas terakhirnya di tangan pelaku, meski pelaku sempat bawa ke rumah sakit.

GMM (2) mengembuskan napas terakhirnya di salah satu kamar Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2022) sore.

Balita malang tersebut tewas di tangan pria berinisial Y yang merupakan kekasih ibunya, berinisial ST.

GMM diduga tewas setelah dibanting oleh Y.

Perbuatan itu terjadi saat orangtua korban sedang bekerja.

Korban dititipkan oleh ibundanya kepada Y.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pancoran Kompol Panji Ali Candra, seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com.

Baca juga: Kisah Seorang Ibu Selamatkan Diri saat Semeru Erupsi, Gendong Bayi 3 Bulan dan Gandeng Anak 10 Tahun

“Saat (peristiwa) itu ibunya sedang kerja,” ujar Panji, Senin (5/12/2022).

Paman korban sudah lama mencurigai apa yang dilakukan kekasih adiknya itu sejak lama.

Tanda-tanda kekerasan ternyata sudah terlihat bahkan sebelum sang anak menghembuskan napas terakhir.

Polisi turut membongkar apa yang memicu kekesalan pelaku.

Kekerasan anak
Kekerasan anak ()

Ternyata karena hal sepele yakni korban kerap buang air besar di atas kasur.

Saat dititipkan, Y merasa kesal karena balita tersebut buang air besar di kasur apartemen itu.

Korban pun kemudian dibanting ke lantai.

Paman korban, R, mengatakan bahwa dari hasil otopsi diketahui korban mengalami dugaan kekerasan hingga menyebabkan korban tewas.

“Cowoknya kesal.

Dari hasil otopsi ada unsur pembunuhan bisa sampai menyebabkan kematian karena ponakan saya dibanting di lantai,” ujar R saat ditemui di rumah duka di Depok, Senin.

Baca juga: Kondisi Terkini Balita yang Kecanduan Aroma Bensin di Madura, Polisi sampai Turun Tangan

Korban juga ternyata diketahui sudah sering mendapatkan kekerasan.

Hal itu menjadi kecurigaan keluarga, seperti paman korban.

R mengaku bahwa korban diduga sering mengalami kekerasan sebelum tewas.

Pasalnya, banyak luka lebam ditemui di sekujur tubuh GMM.

"Itu ketahuannya dari posyandu pas dipegang mau dicek, GMM ngeluh sakit dan petugas posyandu curiga dan pas diperiksa banyak luka itu akhir Oktober,“ imbuhnya.

Ilustrasi
Ilustrasi (bbc.co.uk)

Ia menyebutkan, luka lebam itu terdapat di beberapa bagian, seperti pinggang, paha hingga jari tangan korban.

"Luka-luka lebam ada pinggang, paha dan mulut juga sampai bernanah serta jari telunjuk kuku copot," ujar R.

Ia curiga pelaku penganiayaan itu adalah ibunda dari korban.

"Indikasi perbuatan itu, saya curiga ke ibunya GGM," ujarnya.

Jenazah korban saat ini telah dimakamkan di taman pemakaman umum (TPU) di Kawasan Tapos, Depok.

Baca juga: Cuci Karpet Berujung Fatal, Balita 2 Tahun di Bojonegoro Tewas Terseret Air Sungai hingga 50 Meter

Sementara itu, pelaku diketahui juga sempat mengantar anak kekasihnya itu ke rumah sakit.

Polisi menyebutkan pria berinisial Y (31) sempat mengantar balita anak pacarnya yang dia aniaya di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2022) sore. 

Namun, anak perempuan yang masih berusia 2 tahun itu meninggal dunia sesampainya di rumah sakit. 

"Iya, dia sempat membawa balita ini ke rumah sakit. Kemudian setelahnya dinyatakan korban meninggal dunia," ujar Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Pancoran Kompol Panji Ali Candra, saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).

Baca juga: IDAI Jatim Temukan Ada 13 Balita Meninggal Akibat Gagal Ginjal Misterius, Ada yang dari Surabaya

Panji mengatakan, pelaku sempat menghubungi kekasihnya setelah membanting korban hingga tidak sadarkan diri. 

"Ini kami masih mendalami apakah pada saat di apartemen, apakah pada saat menuju ke RS," kata Panji.

Peristiwa penganiayaan Y terhadap korban terjadi pada Sabtu (3/12/2022) sekitar pukul 16.30 WIB.

Ilustrasi kekerasan anak
Ilustrasi kekerasan anak ()

Polisi awalnya mendapat laporan dari ibu korban berinisial SS (23).

"Ibu korban melaporkan bahwa anaknya telah meninggal. Kondisi anak pada saat itu sudah berada di rumah sakit di sekitar Pancoran," ujar Panji.

Penyidik kemudian meminta keterangan dari ibu korban dan melihat hasil visum yang menyatakan adanya luka benturan di bagian kepala.

Benturan itulah yang kemudian menjadi petunjuk polisi tentang apa yang terjadi dengan sang balita.

"Di tubuh korban yang ditemukan hasil visum sementara itu adanya benturan di kepala bagian belakang," kata Panji.

Baca juga: Ibu dan Balita di Sidoarjo Meninggal karena Kebakaran di Dini Hari, Ditemukan di Kamar Mandi

Panji mengatakan, Y menganiaya balita anak pacarnya itu karena kesal telah buang air besar (BAB) sembarangan.

Saat itu ibu korban sedang bekerja.

Saat dibawa ke rumah sakit, balita itu sudah meregang nyawanya.

"Iya, keterangan terduga pelaku seperti itu. Jadi keterangan awal di kami nih, tapi semua berkas sudah dilimpahkan ke Polres," ucap Panji.

Berita seputar kekerasan pada anak lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved