Berita Mojokerto
Mancing Berujung Pilu, Terpeleset ke Kubangan Bekas Tambang, Pelajar SD di Mojokerto Tewas Tenggelam
Seorang pelajar SD kelas V meninggal tenggelam di kubangan bekas tambang galian C di Dusun Mrisen, Desa/ Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Seorang pelajar SD kelas V meninggal tenggelam di kubangan bekas tambang galian C di Dusun Mrisen, Desa/ Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/12/2022).
Korban Ciano Tirta Wardana (12) asal Desa Jatirejo terpeleset saat memancing hingga jatuh dan tenggelam di bekas tambang galian C tersebut.
Tim SAR menemukan korban dalam kondisi meninggal di dasar kubangan sedalam kurang lebih lima meter.
Kapolsek Jatirejo, AKP Sulianto mengatakan korban jatuh tergelincir saat hendak memancing di bekas tambang galian-C. Korban sempat meminta tolong lantaran tidak bisa berenang.
"Korban jatuh terpeleset saat akan memancing sempat minta tolong dan terus tenggelam karena tidak bisa berenang," ucap Sulianto saat dikonfirmasi melalui seluler, Rabu (7/12).
Ia menjelaskan saat itu korban bersama saksi Arbi memancing di bekas galian sekira pukul 14.15 WIB. Setibanya di lokasi korban mencari tempat untuk memancing.
Baca juga: Pamit Keluarga Bersihkan Perahu, Nelayan di Banyuwangi Tak Kunjung Pulang, Ternyata Tewas Tenggelam
Korban tiba-tiba terpeleset jatuh ke dalam bekas galian C. Saksi berupaya menolong dengan menjulurkan kaki namun ikut tercebur ke dalam kubangan.
Korban sempat memegang kaki temannya yang berusaha menolongnya namun terlepas. Nahas korban tenggelam karena tidak bisa berenang.
Saksi menyelamatkan diri karena bisa berenang dan meminta pertolongan warga setempat.
"Korban tenggelam terpeleset saat mancing di bekas galian dan jenazah korban sudah ditemukan di tengah kedalaman sekitar lima meter," jelasnya.
Petugas bersama Tim SAR gabungan dibantu potensi relawan mengevakuasi jenazah korban ke Puskesmas Dinoyo, Jatirejo.
Hasil identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Jenazah korban diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan," pungkasnya.