Berita Viral
Desa Maroko Garut Viral di Media Sosial, Ada Hubungannya dengan Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar?
Desa Maroko, Bandung Barat viral di media sosial setelah Maroko sukses lolos semifinal Piala Dunia 2022 Qatar. Ada hubungannya?
TRIBUNJATIM.COM - Timnas Maroko menjadi salah satu sorotan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Hal ini karena Maroko sukses lolos semifinal Piala Dunia 2022 setelah menyingkirkan Portugal lewat kemenangan tipis, 1-0.
Lolos semifinal Piala Dunia 2022, Maroko bakal berhadapan dengan Prancis Sang Juara Bertahan Piala Dunia.
Pertandingan Timnas Maroko vs Prancis dijadwalkan berlangsung besok Kamis, 15 Desember 2022.
Di tengah sorotan dunia terhadap kesuksesan Maroko lolos Semifinal Piala Dunia 2022, Desa Maroko, Bandung Barat viral di media sosial.
Lantas benarkah ada Desa Maroko di Bandung Barat?
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Melansir dari Tribunnews.com (grup TribunJatim.com), Desa Maroko di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi populer di media sosial.
Kampung Maroko populer karena namanya memiliki kesamaan nama dengan negara Maroko dari Afrika yang kini sukses menembus babak perempat final Piala Dunia 2022.
Apakah kampung Maroko ada hubungannya dengan negara Maroko?
Berikut tersaji asal usul Desa Maroko yang viral di media sosial karena Timnas Maroko lolos semifinal Piala Dunia 2022.
Baca juga: Prediksi Skor Prancis Vs Maroko: Head to Head, Line Up Pemain & Profil Timnasnya di Piala Dunia 2022
Kampung Maroko ini terletak di tepian aliran Sungai Citarum.
Kampung tersebut tidak memiliki sebuah penanda seperti gapura, monumen, maupun tugu dengan tulisan nama 'Kampung Maroko' agar mudah dibaca dan diingat orang.
Sementara saat memasuki kampung tersebut, kondisinya tidak ada yang berbeda dengan kampung-kampung lain yang ada di sekitar Desa Mekarjaya karena sama sekali tidak hal yang menonjol layaknya di Negara Maroko.
Hanya saja, Kampung Maroko itu memiliki sebuah tempat yang bisa disebut sebagai ikonnya yakni Dermaga Maroko yang terletak di tepi aliran Sungai Citarum.
Di dermaga ini terdapat sebuah tempat makan yang berada di tengah sungai dan tempat memancing ikan.
Baca juga: Prancis Vs Maroko Semifnal Piala Dunia 2022: Duel Achraf Hakimi vs Kylian Mbappe: Sahabat Jadi Musuh
Baca juga: Profil 4 Bek Andalan Timnas Maroko di Piala Dunia 2022, Ada Romain Saiss hingga Noussair Mazraoui
"Kampung Maroko tidak ada kaitannya dengan Negara Maroko, hanya namanya saja yang sama," ujar tokoh masyarakat Kampung Maroko, Deni Sugandi (46) saat ditemui di lokasi, Rabu (7/12/2022).
Kampung Maroko juga, kata Deni, sama sekali tidak ada hubungannya dengan sosok orang dari negara Maroko yang pernah singgah, datang, atau punya sejarah khusus di kampung tersebut, sehingga kemungkinan besar nama Maroko sendiri disematkan oleh orangtua pada zaman dulu.
"Termasuk sampai sekarang juga belum pernah ada orang dari Negara Maroko yang pernah tinggal di sini," kata Deni yang lahir di Kampung Maroko ini.
Sementara terkait asal-usul nama Maroko, kata Deni karena dulunya di tempat tersebut banyak emak-emak yang punya kebiasaan merokok, sehingga tercetuslah nama Maroko dan hingga saat ini namanya tetap dipakai.
"Jadi kalau dulu ngobrol sama orangtua, sejarahnya begitu, bahwa Kampung Maroko ini berasal dari singkatan emak-emak ngerokok, sehingga jadilah nama Maroko," ucapnya.
Deni tidak mengetahui secara pasti sejak kapan tempat lahirnya ini dinamai dengan nama Kampung Maroko karena berdasarkan cerita orangtuanya bahwa sebelum dia lahir, kampung tersebut sudah bernama Kampung Maroko.
Baca juga: SOSOK Achraf Hakimi, Bintang Timnas Maroko Cium Kening Ibu Usai Menang VS Belgia di Piala Dunia 2022

"Setahu saya sebelum saya lahir juga sudah Kampung Maroko namanya. Jadi tidak ada dulu kampung ini namanya ini, atau bukan Maroko, enggak ada," ucapnya.
Kampung Maroko itu, kata Deni, hanya terdapat 3 RW dan bertetangga dengan Kampung Parigi, Rancaeceng, Babakan, dan Pasar Aci yang jarak antar kampung ini sangat berdekatan.
"Tapi semakin ke sini, justru kampung-kampung itu juga disebut Kampung Maroko. Akhirnya ya sekarang jadi bagian (Kampung) Maroko juga," ujar Deni.
Deni mengatakan, di kawasan Kampung Maroko tersebut terdapat Dermaga Maroko yang dulunya berfungsi sebagai rute transportasi dari Kecamatan Cihampelas menuju Kecamatan Batujajar dengan melalui jalur air.
Dermaga ini, banyak dimanfaatkan masyarakat dari du kecamatan itu karena bisa memangkas waktu ketimbang memutar melewati Jalan Cihampelas menggunakan motor atau mobil.
"Jadi dulunya dermaga ini digunakan sebagai penyeberangan orang yang mau ke Batujajar pakai perahu. Tapi sekarang sudah tidak lagi karena ada jembatan penyeberangan, akhirnya yang pakai perahu berkurang," katanya.(Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin).
Asal Usul Nama Desa Maroko
Disamping itu, menurut Kepala Desa Maroko, Suryana, nama Maroko berawal dari nama kampung di wilayah tersebut yang kemudian dijadikan nama desa.
Menurutnya, Desa Maroko merupakan desa pemekaran dari Desa Mekarsari pada tahun 1964.
Rabu (7/12/2022) ketika dihubungi TribunJabar.id (grup TribunKaltim.co), Suryana mengatakan, "Awalnya dari nama kampung yaitu Kampung Maroko, desa ini pecahan dari Desa Mekarsari."
Selanjutnya, Suryana menjelaskan awal mula terbentuknya Desa Maroko.
Suryana mengatakan, nama Kampung Maroko kemudian dijadikan nama Desa Maroko setelah resmi dilakukan pemekaran pada tahun 1964.
Kepala desa pertama juga menurutnya berasal dari Kampung Maroko.
"Penduduk Desa Maroko 70 persen asli, sisanya merupakan pendatang dari Kecamatan Pameungpeuk, Singajaya dan Kota Garut," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJabar.id di artikel berjudul Desa Maroko di Garut Mendadak Viral Gara-gara Piala Dunia, Ini Asal Usul Pemberian Nama Maroko.
Suryana menuturkan, mayoritas penduduk Desa Maroko merupakan petani dan penyadap karet dengan kondisi geografis perbukitan dan pegunungan.
Desa Maroko berjarak 78,6 Km dari pusat Kota Garut, menurut Suryana akses ke desanya cukup sulit dilalui dengan kondisi sinyal yang minim.
"Komunikasi juga sulit, kondisi jalan juga hanya bisa dilalui colt diesel dan motor, avanza tidak masuk," ungkapnya.
Suryana berharap viralnya Desa Maroko bisa membuat pemerintah segera membangun akses jalan desa antara Kecamatan Cibalong dan Kecamatan Peundeuy.
Hal tersebut menurutnya penting untuk memudahkan pergerakan ekonomi di desanya.
"Selain jalan akses penghubung, kami juga berharap dibangun sarana olahraga di desa kami," ungkapnya.
Sebelumnya, Desa Maroko di Kabupaten Garut viral setelah Negara Maroko skuad Achraf Hakimi Cs berhasil menekuk Timnas Spanyol melalui adu penalti 3-0 untuk kemenangan Maroko.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman dalam unggahan akun Instagramnya berharap prestasi Desa Maroko bisa mendunia seperti Negara Maroko yang berhasil lolos ke 8 besar Piala Dunia 2022 Qatar.
Ia menyebut tidak ada yang tidak mungkin jika tetap semangat dan percaya diri.
"Mudah-mudahan prestasi Desa Maroko Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut mendunia seperti negara Maroko yang lolos 8 besar Piala Dunia Qatar 2022. aamiin,"
"Untuk semua perangkat Desa Maroko tetap fokus selalu semangat sebagai pelayan masyarakat," tulisnya dalam unggahan Instagram pada Rabu (7/12/2022).
Gubernur Ridwan Kamil Promosikan Desa MarokoGubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman juga ikut mempromosikan keberadaan Desa Maroko ini.
Terlihat dari Instagramnya, Ridwan Kamil mengunggah video berisi potongan berita dan komentar atas lolosnya Maroko ke perempat final Piala Dunia 2022 dengan mengalahkan Spanyol.
Di dalam potongan video terdapat cuplikan berita dengan foto Kantor Kepala Desa Maroko.
Di dalam unggahannya tersebut, Ridwan Kamil menuliskan:
"Selamat,
Untuk warga Maroko. Ngiring bingah pisan.
Mugia juara di Piala Dunia ayeuna"
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita tentang Piala Dunia 2022 lainnya