Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

3000 Warga Jadi Korban Program MBG Abal-abal, Harjoko Lemas saat Website Mendadak Tak Bisa Diakses

Korban mencapai 3000 orang, program MBG abal-abal ternyata menjarah berbagai kalangan masyarakat pengusaha di Solo Raya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf
Sejumlah orang yang diduga menjadi korban penipuan berkedok mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya melayangkan aduan ke Polresta Solo. Setelah beberapa pekan melakukan konsultasi, sebanyak sembilan orang melaporkan kasus dugaan penipuan tersebut pada Senin (1/9/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Program MBG yang gencar dilaksanakan oleh Prabowo tampaknya kerap mengalami kendala.

Mulai dari banyaknya kasus keracunan, hingga penipuan para vendor yang telah janjian.

Ratusan warga Solo dan sekitarnya diduga menjadi korban penipuan berkedok mitra penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG), akhir Juli 2025 lalu.

Dari informasi yang diperoleh Tribunsolo.com seperti dikutip TribunJatim.com, Minggu (7/9/2025), diduga ada sekitar 3.000 warga di Solo Raya yang menjadi korban dugaan penipuan tersebut dengan kerugian total ditaksir mencapai ratusan juta.

Salah satu terduga korban bernama Harjoko mengaku dirinya yang sebelumnya memiliki usaha katering memang sejak lama tergiur untuk ikut menjadi mitra penyedia program MBG.

Namun lantaran modal yang cukup besar mencapai miliaran tersebut membuat dirinya urung mendaftar. 

Hal itulah yang menjadi celah kelengahan Harjoko hingga akhirnya tergiur iming-iming dari sosok yang mengaku sebagai Ketua Umum Yayasan Barisan Nasional (Barnas) ketika menawarkan kerja sama sebagai mitra penyedia program MBG.

Kejanggalan demi kejanggalan pun akhirnya jadi kecurigaan bagi Harjoko yang akhirnya membuat menjadi alasan kuat dirinya dan sejumlah terduga korban lainnya mendatangi Mapolresta Solo untuk membuat aduan.

Tak hanya itu, korban juga telah mengeluarkan biaya tambahan untuk renovasi dapur agar sesuai dengan standar yang diminta pihak yayasan.

Menurut para korban, pihak yayasan juga sempat membagikan draft nota kesepahaman (MoU) yang isinya tidak jelas, bahkan tanggal pelaksanaan pun tidak dicantumkan.

Lebih mencurigakan lagi, situs resmi yayasan tersebut kini tidak bisa diakses.

Baca juga: Harta Rp20 Miliar Lebih, Uya Kuya Mohon Penjarah Rumahnya Kembalikan 1 Barang Ini: Gak Punya Lagi

Selain Harjoko ada juga, warga Solo mengaku mengalami tekanan psikologis dan sanksi sosial setelah menjadi korban penipuan berkedok program Makan Bergizi Gratis (MBG).

NAD (44) Warga Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo melayangkan aduan terhadap Ketua yayasan Barisan Nasional (Barnas), Ery Primasari dan juga Pipit Dwi ke pihak berwajib Satreskrim Polresta Solo pada Senin (1/9/2025) lalu.

Yayasan tersebut dikenal sebagai lembaga yang menginisiasi program MBG dengan skema kerja sama kepada masyarakat yang disebut sebagai “mitra penyedia” paket makanan bergizi, termasuk anak-anak dan lansia, dengan imbalan Rp 12.000 per paket.

NAD bersama 8 rekannya mengambil langkah hukum tersebut usai muak dengan janji-janji manis kedua pengurus yayasan tersebut untuk dijadikan mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG).

PROGRAM MBG: Pendistribusian menu program MBG di SMPN 1 Kota Blitar beberapa waktu lalu. Kota Blitar butuh 20 SPPG untuk program makan bergizi gratis.
PROGRAM MBG: Pendistribusian menu program MBG di SMPN 1 Kota Blitar beberapa waktu lalu. Kota Blitar butuh 20 SPPG untuk program makan bergizi gratis. (TRIBUNJATIM.COM/Samsul Hadi)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved