Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KPK OTT Pimpinan DPRD Jatim

Sosok Gubernur Khofifah yang Kantornya Digeledah KPK, Karir Mantan Menteri hingga Harta Versi LHKPN

Inilah sosok Gubernur Khofifah yang kantornya digeledah KPK, intip sepak terjang karir hingga harta versi LHKPN.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasan membuka Silatnas Dan Seminar Nasional (Semnas) Pamong Praja STPDN 01 di BPSDM Prov. Jatim, Jl. Kawi Malang, Minggu (4/12/2022) 

TRIBUNJATIM.COM - Kedatangan penyidik KPK ke kantor Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan suap pengelolaan dana hibah Provinsi Jatim senilai Rp 7,8 triliun.

Dalam kasus itu, KPK salah satunya telah menetapkan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua P Simandjuntak.

Sahat diduga menerima aliran dana Rp 5 miliar dalam kasus tersebut.

Selain Sahat, ada tiga orang tersangka lain pasca KPK melakukan OTT, pada Senin lalu.

Pada Rabu (21/12/2022) sekira pukul 11.00 WIB, penyidik KPK masuk ke gedung Sekretariat Daerah, di belakang gedung Kantor Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim menggunakan 4 mobil Toyota Kijang Innova.

Sekitar pukul 17.00 WIB, penyidik KPK terlihat memasuki ruang kerja Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Setelah itu, mereka juga memasuki ruang Wakil Gubernur, Emil Elistianto Dardak sekitar pukul 17.42 WIB.

Sebelum berada di kantor Gubernur, pada Rabu siang mereka terlebih dahulu masuk ke gedung Sekretariat Daerah yang lokasinya berada dalam satu kompleks.

Namun seperti pemeriksaan di DPRD Jatim sebelumnya, para penyidik dari lembaga antirasuah ini tak memberikan keterangan apapun namun hanya berlalu keluar masuk ruangan.

Seperti diketahui, selama beberapa hari terakhir penyidik KPK melakukan sejumlah pemeriksaan di Jawa Timur berkaitan dengan kasus Sahat.

Baca juga: Gubernur Khofifah Sebut Ada Benda di Ruang Sekdaprov yang Dibawa KPK, Bakal Bongkar Fakta?

Selama dua hari menggeledah di DPRD Jatim dan saat ini memeriksa kantor lingkungan Pemprov Jatim.

Sementara ini, dari info yang dihimpun, setelah 9 jam berada di Kantor Gubernur Jatim, KPK mengangkat 3 koper saat mengakhiri kegiatannya untuk mencari bukti dugaan suap dana hibah.

Tim KPK membawa keluar dua koper berukuran jumbo dan satu koper berukuran lebih kecil sekitar pukul 19.35 WIB, Rabu (21/12/2022) malam.

Seorang penyidik mengakui telah membawa sejumlah berkas atau dokumen dalam pemeriksaan tersebut.

Geledah Pemprov Jatim, Penyidik KPK Masuk Ruang Kerja Wagub hingga Gubernur.
Geledah Pemprov Jatim, Penyidik KPK Masuk Ruang Kerja Wagub hingga Gubernur. (TRIBUNJATIM.COM/Yusron Naufal Putra)

Nama Khofifah Indar Parawansa kini sedang menjadi sorotan publik.

Seperti apa sebenarnya sosok Khofifah Indar Parawansa beserta sepak terjang dalam karir berpolitik?

Sebelum mulai katir politiknya, Khofifaf Indar Parawansa dikenal sebagai Ketua Umum Muslimat NU. Ia menjabat selama 4 periode.

Selanjutnya Khofifah bergabung ke partai Politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1992 - 1999 dan berpindah ke Partai Kebangkitan Bangsa pada 1999.

Khofifah mengabdikan dirinya menjadi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan menempati beberapa posisi penting.

Pada tanggal 27 Oktober 2014, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja.

Kadisnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo saat mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani ketika melihat fasilitas VVIP bagi PMI di Bandara Internasional Juanda. Rabu (14/12/22).
Kadisnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo saat mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani ketika melihat fasilitas VVIP bagi PMI di Bandara Internasional Juanda. Rabu (14/12/22). (TRIBUNJATIM.COM/Fikri Firmansyah)

Pada tanggal 17 Januari 2018, Khofifah mengundurkan diri dari jabatannya karena mengikuti Pilgub Jawa Timur 2018 dan digantikan oleh Idrus Marham.

Pada tahun 2018, Khofifah mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak), Bupati Trenggalek.

Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai NasDem, dan Partai Hanura. Pasangan ini berhasil memenangi Pilgub Jawa Timur 2018 dengan memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen dari jumlah suara keseluruhan mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Baca juga: KPK Bawa Enam Koper dari DPRD Jatim, Ruang Kerja Sahat Sudah Lepas Segel, Ada Fakta Baru?

Karir Khofifah Indar Parawansa

  • Ketua Umum Muslimat NU 4 Periode
  • Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997)
  • Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997)
  • Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998)
  • Wakil Ketua DPR RI (1999)
  • Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999)
  • Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001)
  • Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001)
  • Ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006)
  • Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006)
  • Anggota Komisi VII DPR RI (2006)
  • Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018)
  • Gubernur Jawa Timur

Sementara itu, Khofifah sendiri pernah mencatatkan harta kekayaan Khofifah di LHKPN sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

Seluruh Calon Kepala Daerah (Cakada) se-Jawa Timur dikumpulkan di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (12/4/2018).

Mereka dikumpulkan dalam agenda Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah se-Jawa Timur.

Khofifah saat Pilgub Jawa Timur
Khofifah saat Pilgub Jawa Timur (Surya)

Salah satu sesi yang dinantikan dalam acara tersebut adalah pembacaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dalam sesi tersebut, Ketua KPUD Jatim, Eko Sasmito dan semua Ketua KPU kabupaten/kota se-Jatim yang di daerahnya menyelenggarakan Pilkada dipanggil ke atas panggung.

Satu per satu para ketua KPU tersebut membacakan LHKPN para kandidat yang ada di daerahnya.

Dimulai dari Eko Sasmito yang membacakan LHKPN dari Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak.

Baca juga: Targetkan Net Zero Emmision, Khofifah Ajak Warga Trenggalek Sedekah Oksigen dengan Rajin Nandur

Menurut data LHKPN yang dibacakan oleh Eko, Khofifah memiliki total nilai harta kekayaan Rp 23.552.669.762.

Sedangkan Emil Dardak memiliki total nilai harta kekayaan Rp 8.254.061.908.

Untuk Paslon nomor urut dua, Saifullah Yusuf memiliki total nilai harta kekayaan Rp 17.598.885.769.

Sedangkan Puti Guntur Soekarno mempunyai nilai harta kekayaan Rp 1.865.423.077.

Baca juga: Kantor Gubernur Jatim Digeledah KPK, Layanan Publik Tetap Berjalan, Sekdaprov: Hormati Proses Hukum

Khofifah Indar Parawansa merupakan wanita yang terlahir dari keluarga sederhana dan bukan dari kalangan pejabat maupun priyayi.

Bapaknya seorang petani dan juga berternak sapi perah, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.

Khofifah dibesarkan di lingkungan perkampungan padat di Kawasan Wonocolo Surabaya.

Sebuah kampung yang kini terhimpit oleh kemajuan Kota Pahlawan. Rumah masa kecil Khofifah hingga kini masih ada meski tidak lagi dihuni.

Rumah masa kecil Khofifah masih ada di kampung Wonocolo. Rumah itu bernomor 1, dan bercat hijau. Bukan rumah yang besar. Hanya sepetak rumah berlantai satu dan beratap rendah.

Di rumah itu, Khofifah bersama lima saudaranya hidup dan dibesarkan. Dengan kondisi perekonomian yang cukup, Khofifah ditempa menjadi anak kecil yang ulet dan agar mampu berdiri di atas kaki sendiri.

Baca juga: Anak Khofifah Indar Parawansa dan La Nyalla Mattaliti Komitmen Menangkan Demokrat, Bidik Milenial

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus mengajak masyarakat untuk mulai beralih dan migrasi dari TV analog ke TV digital.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus mengajak masyarakat untuk mulai beralih dan migrasi dari TV analog ke TV digital. (TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH)

“Saya dulu saat kecil itu jualan es lilin keliling kampung. Sambil bermain, sambil jualan es. Saya nggak malu,” kata Khofifah.

Ia sempat jualan es lilin dari kelas empat SD hingga dua tahun. Bahkan ke sekolah ia beberapa kali juga membawa dagangan untuk dijual ke teman-teman di sekolahnya. Sejak kecil ia sudah dibiasakan untuk tidak hidup dalam lingkungan yang manja dan berpangku tangan.

Khofifah kecil juga tumbuh sebagai anak yang suka berpetualang. Ia bahkan suka mencari ikan dan kerang di sungai Jemursari.

Yang dulu kondisinya tidak seperti sekarang. Airnya deras dan juga banyak dijadikan tempat bermain oleh anak-anak kecil.

Yang ditanamkan padanya oleh kedua orang tuanya adalah hidup dengan seadanya, dan juga tidak malu dengan yang ia punya serta tak pantang menyerah dalam menggapai apa yang dicita-citakan.

Khofifah Indar Parawansa memang sempat ingin menjadi pejabat negara dengan tujuan agar dapat melihat Ka'bah di tanah suci Makkah.

Semua orang pasti pernah penasaran dengan apa isinya ruang kubus Ka’bah di Makkah yang dijadikan kiblat suluruh umat muslim dalam mendirikan salat.

Ternyata Ka’bah bisa dijamah manusia. Namun yang boleh masuk ke dalam ruangan dalam ka’bah adalah pejabat saja.

“Saya tanya ke guru saya, saya ingin masuk ke Ka’bah. Tapi saya diberi tahu kalau yang boleh masuk ke sana hanya pejabat saja. Maka saya ingin jadi pejabat saja lah. Tidak ada kepikiran cita-cita jadi Menteri maupun jadi gubernur Jawa Timur,” kata Khofifah.

Namun, yang namanya anak-anak usia sekolah, ternyata mimpi-mimpi Khofifah juga sempat berubah. Yang masih terpatri hingga saat ini, cita-cita Khofifah sejatinya adalah ingin menjadi seorang pembaca berita.

Saat ia masih kecil hanya ada satu saluran TV yang menyediakan siaran berita. Yaitu program televisi Dunia Dalam Berita di TVRI.

Yang ia pahami saat itu, setiap pembaca berita itu pasti pandai. Seorang anchor bisa tahu seluruh informasi berita dari penjuru Indonesia dan dunia. Bahkan mampu menghafal dan membacakannya untuk para pemirsa di seluruh Indonesia.

“Maka dari sana saya ingin menjadi pembaca berita.” kata Khofifah tersenyum.

Berita seputar KPK OTT Pimpinan DPRD Jatim lainnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved