Berita Malang
Mencicipi Nasi Pecel Sleko Asli Madiun di Malang, Seporsi Rp 8000, Ada Beragam Lauk Menggugah Selera
Pecel tampaknya masih menjadi primadona makanan merakyat. Di Jawa Timur banyak sekali daerah penghasil pecel, seperti pecel Nganjuk, pecel Ponorogo, p
Penulis: Septyana Cahyani | Editor: Ndaru Wijayanto
Ditambah dengan lauk pauk selera masing-masing pribadi dan ditambah hiasan cantik dari kemangi. Tak lupa juga untuk memberikan peyek kacang yang sangat gurih.
Empal susurnya sangat rekomendasi untuk pecinta makanan manis. Bentuknya sangat bulat dan memiliki tekstur yang sangat empuk ketika dimakan. Sedangkan, perkedel kentangnya lebih ke rasa asin dan lembut ketika dimakan.
Seporsi nasi pecel sleko menu empal susur dan perkedel kentang hanya Rp 15.000.
Salah satu pembeli bernama Nur Hasanah mengaku, pertama kali makan nasi pecel di warung pecel sleko asli Madiun. Menu yang menjadi favoritnya adalah nasi pecel dengan lauk sate komoh.
Wanita asli Lumajang ini merasa, jika sate komoh disandingkan dengan nasi pecel akan terasa adanya kecocokan.
"Biasanya bungkus, ini pertama kalinya saya makan disini. Menu favorit saya disini nasi pecel dengan lauk sate komoh atau sate daging. Cocok aja jika nasi pecel terus lauknya sate komoh," kata wanita berusia 28 tahun tersebut.
Eko Juniarto Merupakan Generasi Ke-2 Usaha Turun-Temurun
Eko Juniarto merupakan generasi penerus ke-2 usaha milik orangtuanya. Eko panggilan akrabnya, dengan tekun dan sabar menggeluti usaha kuliner ini sejak tahun 2000.
"Ini usaha turun-temurun dari orangtua. Saya sendiri merupakan generasi ke-2 bersama kakak saya. Kami anak-anaknya tinggal meneruskan saja," kata Eko Juniarto.
Pria berusia 49 tahun itu menjelaskan bahwa usaha orangtuanya dimulai tahun 1992 yang berlokasi di Jalan Simpang Gajayana. Lokasi usaha tersebut diteruskan oleh sang kakak.
"Usaha orangtua dimulai tahun 1992. Berlokasi di Jalan Simpang Gajayana. Disitu masih ada nasi pecel slekonya, sekarang yang mengelola kakak saya," ucap Eko Juniarto.
Resepnya berasal dari racikan nenek buyutnya, yang dibawa langsung dari Madiun, Jawa Timur, tempat orangtua Eko Juniarto berasal.
"Kalau kedua orangtua saya memang asli Madiun. Dan resepnya dari mbah buyut, kedua orangtua saya asli Madiun. Jadi, resepnya itu dibawa langsung dari Madiun," katanya.
Untuk pemberian nama "Sleko" sendiri berasal dari nama tempat yang berada di Madiun. Pemberian nama tersebut bertujuan agar lebih mengena Madiunnya.
"Sleko itu nama tempat yang berada di Madiun. Tujuan pemberian kata Sleko adalah agar lebih mengena Madiunnya. Sebelumnya, saya mikir "enaknya dikasih nama apa ya?",yaudah dikasih nama Sleko saja," ucap Eko Juniarto.