Berita Malang
Mencicipi Nasi Pecel Sleko Asli Madiun di Malang, Seporsi Rp 8000, Ada Beragam Lauk Menggugah Selera
Pecel tampaknya masih menjadi primadona makanan merakyat. Di Jawa Timur banyak sekali daerah penghasil pecel, seperti pecel Nganjuk, pecel Ponorogo, p
Penulis: Septyana Cahyani | Editor: Ndaru Wijayanto
Alasan Eko Juniarto Memberikan Harga Murah Untuk Seporsi Nasi Pecel
Target pasar mahasiswa yang membuat Eko Juniarto menghargai murah nasi pecelnya. Dengan seporsi nasi pecel seharga Rp 8.000 bisa membuat perut menjadi kenyang.
"Target pasarnya 80 persen anak mahasiswa. Kebanyakan yang beli mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang. Kalau ditanya orang, kok harganya murah? Ya karena target pasarnya memang mahasiswa," ucap
Eko Juniarto.
Eko Juniarto mengatakan, pembeli yang paling banyak ada di hari minggu. Peningkatan itu bisa terjadi dua kali lipat dari hari biasanya.
"Kalau hari minggu yang paling banyak itu dari luar kota. Peningkatan pembeli bisa 2 kali lipat dari hari-hari biasanya. Kalau hari biasa kebanyakan mahasiswa,sebagiannya kerja kantoran," katanya.
Dari berjualan pecel, Eko Juniarto dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah sebesar Rp 1.500.000 per hari sebagai omzet bersih.
"Penghasilan kadang-kadang Rp 2.000.000 sampai Rp 3.000.000 per hari. Kalau omzet bersihnya itu sekitar Rp 1.500.000 per hari," tuturnya.
Kini, Eko Juniarto telah memiliki tujuh karyawan yang membantunya dalam melayani para pembeli.
Cara Eko Juniarto mempertahankan cita rasa nasi pecel sleko asli madiun adalah tidak akan mengubah cita rasa pada resep turun-temurun dari nenek buyutnya.
"Saya punya prinsip, yang berjualan boleh orang manapun. Tetapi, rasa harus tetap dijaga," ucapnya