Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Kisah Ervina Nur yang Lulus Jadi Polisi, Dulu Sang Ayah Gugur dalam Tugas Kala Aceh Dilanda Tsunami

Ervina Nur Rahmawati (18) diterima menjadi anggota Polri Bintara Remaja melalui seleksi Calon Siswa (Casis) Rekrutmen Proaktif (Rekpro) Bintara Polri

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Tangkapan layar video dalam Channel Youtube Penerimaan Polda Jatim, yang dikelola Biro SDM Polda Jatim, yang diunggah Rabu (4/1/2023) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Seorang anak anggota Brimob Polda Jatim yang tewas akibat bencana Tsunami Aceh pada 19 tahun silam, bernama Ervina Nur Rahmawati (18) diterima menjadi anggota Polri Bintara Remaja melalui seleksi Calon Siswa (Casis) Rekrutmen Proaktif (Rekpro) Bintara Polri Tahun Angkatan 2023.

Gadis berpostur tinggi asal Ngawi tersebut, merupakan anak pertama dari seorang anggota Satuan Brimob Polda Jatim, Leting 36, Tahun 2000, bernama Erwin Sugianto.

Saat berangkat bertugas di Aceh untuk Operasi Sadar Rencong tahun 2004 silam.

Erwin Sugianto meninggalkan sang istri, Sri Purwanti, yang sedang mengandung enam bulan, anak pertama mereka, yang kelak dinamai Ervina Nur Rahmawati.

Namun takdir berkata lain.

Harapan Sri Purwanti kepada sang suami yang bakal menemaninya dalam proses persalinan putri pertamanya, hingga melihat sang anak tumbuh dewasa hingga menua kelak, pupus sudah.

Erwin Sugianto dikabarkan menjadi satu di antara ratusan ribu orang korban tewas akibat sapuan ombak Tsunami, yang memporakporandakan Bumi Serambi Mekkah kala itu.

"Almarhum meninggalkan kami saat saya mengandung putri saya ini, dalam keadaan kandungan 6 bulan, putri saya ini," ujar Sri Purwanti, dikutip TribunJatim.com dari Channel Youtube Penerimaan Polda Jatim, yang dikelola Biro SDM Polda Jatim, pada Kamis (5/1/2023).

Meskipun, tak sesesak saat mendengar kabar duka pertama kali, pada Desember 2004 silam itu.

Mengenang kembali peristiwa tersebut, degup kencang di dalam dada Sri Purwanti, rasanya masih sama seperti yang pernah dialaminya kala itu.

Kala itu, Sri Purwanti tak menyangka bahwa anak yang akan dilahirkannya kelak bakal langsung menjadi bocah yatim.

Apalagi saat mengingat kembali pesan terakhir dari sang suami beberapa saat sebelum berangkat menjalankan tugas di Aceh.

Air matanya tetap saja bercucuran deras membasahi kedua pipinya. Namun, air mata itu sepertinya tak lagi bermuatan dengan kesedihan, seperti pada peristiwa belasan tahun silam.

Kali ini, muatan dalam bulir air matanya yang berjatuhan itu, bermuatan perasaan bahagia, haru dan syukur kepada Sang Pencipta.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved