Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ibu Eny Dulu Sukses dan Bergelar Tinggi, Berubah Setelah Suami Pergi, Pernah Kirim Surat Butuh Beras

Masa lalu Ibu Eny yang viral dirawat anaknya Tiko di dalam rumah tanpa listrik dan air terungkap sudah. Sukses dan bergelar tinggi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
YouTube via TribunJakarta
Potret ibu Eny sekarang dan dulu. Viral dirawa anaknya Tiko di rumah terbengkalai. 

TRIBUNJATIM.COM - Masa lalu Ibu Eny yang viral dirawat anaknya Tiko di dalam rumah mewah tanpa listrik dan air terungkap sudah.

Sebagai informasi, rumah mewah di kawasan Cakung, Jakarta Timur belakangan menjadi perbincangan hangat beberapa waktu belakangan.

Pasalnya, rumah mewah tersebut dibiarkan terbengkalai hingga temboknya ditumbuhi pohon dan semak belukar.

Belakangan diketahui bahwa rumah mewah tersebut masih dihuni oleh dua orang, yakni Ibu Eny dan seorang anaknya yang bernama Tiko.

Di rumah tersebut, Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi seorang diri selama 12 tahun.

Pemerintah daerah pun akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu.

Ibu Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara rumah mewah yang terbengkalai dibersihkan oleh petugas gabungan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.

Baca juga: Kesaksian Pak RT Tahu Tiko Jual Perabot Demi Makan dan Rawat Ibu Eny di Rumah, Tetangga Sebut Pintar

Keluarga Heni Sukaesih (58) atau Ibu Eny dahulu merupakan keluarga yang sukses secara finansial.

Hal itu diungkapkan Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin saat dijumpai di kediaman Eny di Kompleks PLN, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

"Ibu Eny itu dulu orang sukses," ujar Slamet.

Slamet sendiri tidak mengetahui pasti apa pekerjaan dari Eny dahulu.

Ia hanya mengetahui Eny memiliki gelar doktoranda (Dra) dan menjadi ibu rumah tangga sejak menikah dengan Susanto.

Sementara Susanto diketahui bekerja di sektor keuangan.

Ia sering disebut berkunjung ke Kementerian Keuangan.

"Tapi begitu suami pulang kampung ke asalnya, (kondisi finansial) keluarga ini agak goncang. Pemasukan dan penghasilannya enggak ada," lanjut Slamet, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Susanto diketahui meninggalkan keluarganya untuk pulang ke kampung halaman di Jawa Timur pada 2010.

Slamet tak menjelaskan secara terperinci apa alasan Susanto meninggalkan keluarganya.

Eny pun hidup bersama putranya bernama Pulung Mustika Abima (23) alias Tiko.

Lama kelamaan, keduanya tidak mampu membiayai hidup di rumah itu.

Rumah itu pun dibiarkan begitu saja tanpa dialiri listrik dan air.

"Airnya itu ada nadah dari air hujan. Tapi juga ada air dari tetangga sih untuk sehari-hari," ujar Slamet.

Baca juga: SOSOK Pacar Tiko, Bisa Bikin Ibu Eny Kembali Ceria setelah 11 Tahun Depresi: Sayang Banget sama Mama

Rumah juga dibiarkan tak terawat sehingga terkesan seperti rumah angker bila dipandang dari luar.

Sepeninggal sang suami, Eny mulai mengalami gangguan kejiawaan.

Sehari-hari, ia hanya dirawat oleh Tiko yang sampai mengorbankan diri untuk tidak mengenyam pendidikan.

Warga setempat juga tetap membantu Heni Sukaesih (58) dan Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko meski ditolak Eny.

"Masih menganggap masih punya tabungan. Jadi bantuan-bantuan yang dari tetangga itu seolah enggak perlu," jelas Slamet.

Baca juga: Kini Bu Eny Bisa Dandan dan Ceria Ditemani Pacar Tiko, Perlahan Potret Kekayaan Masa Lalu Terkuak

Bahkan, Slamet dan Ketua RT 06/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Noves Haristedja, sempat ditolak ketika ingin melakukan pendataan agar Eny dan Tiko mendapat bantuan.

"Bilang enggak perlu bantuan dan tamu. Maksud saya mau pendataan karena di sini perlu bantuan. Saya mau lihat identitas. Ini tahun 2020," kata Slamet.

Bantuan dalam bentuk pembersihan rumah pun ditolak oleh Eny.

Walhasil, hingga sebelum Eny dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit, kondisi rumah Eny dan Tiko tampak tak terurus seperti terbengkalai.

"Walau mau bantu untuk bersihin rumah enggak dibolehin. Itu masalahnya. Tiko mau bersihin harus izin, tapi tetap enggak dibolehin," kata Slamet.

Meski ditolak oleh Eny, warga setempat tidak tinggal diam.

Mereka tetap menyalurkan bantuan melalui anaknya, Tiko.

Slamet mengungkapkan, Eny hanya bersedia menerima sesuatu selama diberikan oleh Tiko.

Oleh karena itu, bantuan pun disalurkan melalui Tiko.

Sebab, Eny menolak siapa pun untuk memasuki rumah, kecuali area teras.

Ada beragam upaya dalam membantu Eny dan Tiko, salah satunya mengaktifkan kembali KTP Eny.

Baca juga: SOSOK Suami Ibu Eny Seumuran Pak Harto, Anaknya Tiko Tinggal di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air

Upaya lain yang telah dilakukan adalah mempekerjakan Tiko sebagai petugas keamanan kompleks pada 2015.

Selanjutnya, Tiko juga mengambil paket C dan dikursuskan agar bisa mengendarai mobil.

Adapun beragam upaya tersebut dilakukan agar Tiko memiliki penghasilan untuk membiayai Eny.

Slamet kembali menegaskan bahwa tidak ada warga yang membiarkan Eny dan Tiko tidak tertolong.

"Selama ini yang bilang tetangga ada pembiaran, mohon maaf itu enggak benar. Memang dari 2013 aktif bantu. Makanya saya kaget kok dipelintir, karena enggak langsung kemari," tegas Slamet.

Baca juga: Ayah Tiko Disebut Tetangga Galak dan Mirip Pak Harto, Mantan Pejabat, Ibu Eny Ternyata Istri Kedua

Di sisi lain, tetangga ungkap Ibu Eny pernah membuat sepucuk surat berisi permintaan bantuan.

Fadly (45), tetangga mengatakan surat itu dititipkan kepada anaknya ketika mereka mulai menjual barang-barang dan perabotan di rumahnya.

"Jadi gini, Tiko bawa surat dari ibunya. Nulis noted. 'Assalamu'alaikum Ibu haji. Ini saya butuh beras. Saya mau jual pot,'. Terus ya sudah dibantu," ujar Fadly saat diwawancarai, Kamis (5/1/2023).

"Jadi Tiko bawa pot ke rumah, bawa gorden di rumah dijual. Barang-barang dari rumahnya. Saat itu mungkin Tiko masih SMP," sambungnya.

Namun, kata Fadly, Eny hanya meminta bantuan kepada tetangga tertentu yang dianggap dekat dengan keluarganya.

Salah satunya adalah orangtua Fadly yang dulu menjadi bagian dari pengurus lingkungan.

"Enggak ke semua warga, hanya kami-kami saja yang memang dianggap dekat. Ya kebetulan kan bapak saya dulu ketua pengurus masjid, disegani dan diorangin juga lah. Jadi dia ke sini," kata Fadly.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved