Ketahuan Mandi, 3 Gadis Remaja Dikunci Petugas SPBU di WC, Nangis saat Dibebaskan Orang Tuanya

TRIBUNJATIM.COM - Kejadian tiga remaja putri dikunci di kamar mandi oleh petugas SPBU karena ketahuan mandi viral di medsos. 

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat tiga remaja putri dikurung petugas SPBU dalam satu bilik kamar mandi.

Terlihat jika pintu kamar mandi yang terbuat dari baja ringan itu pun berlubang di bagian atasnya.

Lantas apa yang terjadi sebenarnya?

Baca juga: Hotman Paris Soroti Kasus Gadis Diperkosa, 3 Pelaku Dihukum 7 Bulan, Minta Ayah Korban Temui Dirinya

Video tersebut sendiri direkam oleh orang tua salah satu korban.

Orang tua salah satu korban tersebut merasa emosi sambil membuka pintu SPBU.

"Anak aku kena mental jadi, anakku kena mental," ucap pria perekam video sambil membuka tali pintu.

Kemudian tiga gadis remaja menangis saat keluar dari kamar mandi.

Kemudian kamera tersebut mengarah ke wanita pegawai SPBU yang mengunci ketiganya di kamar mandi.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

@rivan_frendicaaa "Lah gaboleh mandi di wc spbu ya?bukannya boleh2 aja ya"

@widhii_69 "Looh emang salah mandi di Toilet SPBU ? bukanya fasilitas negara toh, tempat umum, harusnya kan di perbolehkan"

@khans_tour "Mudah2 an bangkrut spbu itu.. Perkara mandi aja sampai di gituin... Kalo emang ga bleh di pakai mandi. Jangan buat kamar mandi di spbu. Gendeng yg buat aturan."

@gvi.ranggas_ "Gua aja waktu itu mandi di kamar mandi SPBU & pegawai SPBU malah mempersilahkan, kok ini di kunci? SUDAH TERMASUK FASILITAS UMUM KAN? KENAPA DI LARANG, KALO GAMAU MENDING GAUSAH ADA KAMAR MANDI AJA DI SITU!!!"

Insiden tersebut sendiri diketahui terjadi di SPBU UB di Jalan Garuda (Jalinsum).

Tepatnya di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Sedangkan waktu terjadinya yaitu pada Kamis (30/12/2022).

Dilansir dari Tribun Jateng, tiga remaja putri tersebut adalah Nabil Salsabilah (12) kelas 1 SMP.

Ayu (12) pelajar kelas 2 SD, dan Elvia Maria Susanti (16) pelajar SMA di Kota Metro, Lampung Tengah.

Ibu dari Nabil, Nelly (38), mengaku diberitahu oleh satpam jika anaknya dikurung dalam kamar mandi SPBU.

Sedangkan petugas SPBU yang mengurung para gadis remaja ini bernama Elly.

Baca juga: SOSOK YouTuber Horor yang Membuat Tiko dan Ibu Eny Viral, Irfan Jayani yang Sempat Tak Mau Bantu

Sementara itu Elly mengaku jika anak-anak tersebut sudah terlalu sering mandi di SPBU.

Padahal SPBU ini diperutukkan bagi pengunjung dan hanya untuk BAK atau BAB.

Elly juga mengaku jika ketiganya sudah sering diingatkan.

Ia juga mengatakan jika tujuannya mengunci ketiganya untuk memberikan efek jera.

Elly juga membantah jika ia bermaksud untuk menyekap ketiga gadis remaja tersebut.

Peristiwa ini sendiri sudah dilaporkan oleh orang tua korban ke Polres OKU.

Sementara itu di Ponorogo seorang pria dikira tidur di teras toilet SPBU hingga membuat warga curiga.

Rupanya pria tersebut dilaporkan tewas di teras toilet SPBU Sambit, Desa Besuki, Kecamatan Sambit, Ponorogo, Rabu (16/11/2022).

Korban, Achsanu Takwim (45) alias Sony, merupakan pemilik warung yang berlokasi di depan SPBU Sambit.

Kronologi bermula saat Sony berniat untuk menukarkan uang Rp50 ribuan kepada petugas penunggu toilet SPBU, Robil.

"Korban ngobrol dengan penunggu toilet sambil tukar uang Rp50 ribuan."

"Korban ini juga sudah biasa setiap pagi ke toilet SPBU sambit untuk mandi," kata Kapolsek Sambit, AKP Sutriatno, Rabu (16/11/2022).

Di sela-sela obrolan tersebut, korban yang merupakan warga Desa Sambit mengeluh sakit sesak pada dada.

Ia lantas meminta izin kepada penunggu toilet untuk tiduran di teras toilet.

"Korban lalu berbaring di teras toilet SPBU dekat penunggu toilet."

"Namun tidak lama penunggu toilet curiga karena korban tidak bangun-bangun," lanjut Sutriatno.

Robil pun lapor kepada petugas SPBU Sambit.

Petugas tersebut juga berusaha membangunkan korban namun tidak bangun juga.

"Hingga selanjutnya lapor kepada mandor SPBU dan akhirnya pihak SPBU melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sambit," jelasnya.

Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan pada mayat korban, tidak ditemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban.

"Korban beberapa hari sebelum kejadian juga mengeluh sakit pusing, batuk, dan meriang," tambahnya.

Hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Sambit serta Inafis Polres Ponorogo, dapat disimpulkan bahwa korban meninggal karena serangan jantung.