Kejanggalan Foto Venna Melinda Berdarah-darah Dikuak Pakar, 'Netes dari Mana', Bukan karena Pukulan?

Lebih lanjut, ibunda dari Al El Dul itu juga mengatakan ada pula KDRT secara ekonomi.

Yakni di mana pelaku sering memaksa korban untuk bekerja.

Dengan cara eksploitatif termasuk pelacuran, melarang korban bekerja tapi menelantarkannya.

"Mengambil tanpa sepengetahuan dan tanpa sepersetujuan serta merampas dan memanipulatif harta benda korban," ucap Maia.

Serta ada pula KDRT secara seksual.

"KDRT seksual yaitu pemaksaan hubungan seksual yang dengan cara yang tidak disukai dan juga pemaksaan seksual, menyuruh pasangan berbuat tidak senonoh pada orang lain," ungkap Maia.

Baca juga: Pesan Tegas Verrell Pasca Ibu Laporkan KDRT, Marah Ferry Tak Tepati Janji? Kini Firasat Seolah Benar

Maia Estianty juga meminta korban untuk berani melaporkan tindakan KDRT ke polisi untuk memberikan efek jera.

"Laporkan saja ke polisi toh delik aduan juga artinya bisa kapan aja laporan tersebut dicabut.

Kalau seandainya nanti kalian dan pasangan berbaikan. Minimal kasih jera kepada mereka yang melakukan KDRT," tutur Maia Estianty.

Terakhir, Maia Estianty juga menyebut lelaki yang berani melakukan KDRT tak pantas disebut macho.

 "Ini pesan ya buat di manapun kalian berada yang merasa dirinya macho apaan sih macho tapi sesungguhnya lebih cocok pakai daster, aduh wanita itu bukan untuk dikasarin.

Semacho-machonya kalian kalau para lelaki sudah melakukan KDRT, menurut kami kaum lelaki itu lebih baik pakai daster saja atau mungkin mau pinjam lipstik saya.

Atau mungkin saya denagn senang hati akan meminjamkan daster kepada laki-laki tersebut, gimana? kita apain nih laki-laki yang lakukan KDRT," pungkas Maia Estianty.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com