Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bisnis

Domba Bisa Jadi Alternatif Usaha Ternak Pasca Wabah PMK, Pakar: Daya Tahan Lebih Kuat dan Produktif

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi momok menakutkan bagi pengusaha peternakan dalam beberapa bulan belakangan ini.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Ndaru Wijayanto
ISTIMEWA
Aktifitas makan domba di peternakan Panji Farm. Domba Bisa Jadi Alternatif Usaha Ternak Pasca Wabah PMK, Pakar: Daya Tahan Lebih Kuat dan Produktif 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi momok menakutkan bagi pengusaha peternakan dalam beberapa bulan belakangan ini.

Walau kasus PMK mulai melandai di Indonesia, beberapa peternak masih ragu dalam memulai kembali usaha pembudidayaan ternaknya.

Namun, sejatinya peternak dapat mempertimbangkan beberapa indikator seperti daya tahan hewan yang dipilih, biosecurity kandang dan vaksinasi.

Pakar Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR, Dr Emy Koestanti Sabdoningrum drh M Kes mengungkapkan, domba dapat menjadi alternatif hewan yang dapat diternakkan pasca PMK bagi para pengusaha ternak.

"Kenapa domba? Karena domba ini terbukti menjadi hewan yang dengan gejala PMK tidak separah hewan kuku belah lainnya," ujar Dr Emy. Kamis (12/1/23).

Baca juga: Mengintip Peternakan Domba di Desa Kebunrejo Banyuwangi, Dikembangkan oleh Anak-anak Muda

Baca juga: Stok Kambing Layak Kurban di Jatim Masih Kurang, Gubernur Khofifah Sarankan Diganti Domba

Menurut Dr Emy, domba memiliki daya tahan tubuh lebih kuat dari sapi. "Karena seperti yang dapat dilihat dampak PMK paling parah ada pada sapi,” ungkapnya,"

Lebih lanjut ia mengatakan, domba juga dapat dikategorikan sebagai hewan yang produktif.

Selain sebagai penghasil bulu wol, domba juga dapat dimanfaatkan untuk dikembangkan baik daging maupun hasil kotorannya.

Namun demikian, Dr Emy menuturkan, agar tetap perlu ada tindakan pencegahan dalam mengurangi risiko penularan penyakit menular lewat pengendalian biosecurity.

Pengendalian paling utama adalah lewat pembatasan lalu lintas bagi manusia dan hewan yang masuk ke kandang. Hewan baru harus melewati karantina terpisah dari kandang utama.

“Lakukan pembatasan lalu lintas ternak, hanya yang dapat masuk kedalam kandang adalah anak kandang,” tuturnya.

Dosen FKH UNAIR tersebut mencontohkan pada peternakan yang dikelolanya, yaitu Panji Farm.

"Kandang dapat dilakukan pemagaran untuk mencegah ada orang lain yang berpotensi membawa carier virus sehingga dapat menginfeksi ternak pada kandang. Selain itu kebersihan kandang sangat penting dalam menjaga kesehatan ternak. Karena kandang yang kotor dan lembab dapat menjadi sarang penyakit ternak," sambung dia.

Selain itu, dalam mengurangi potensi infeksi PMK dimasa yang akan datang, maka vaksinasi penyakit mulut dan kuku mutlak wajib dilakukan kepada ternak yang dimiliki.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan tersebut juga mengatakan, untuk vaksinasi sendiri dapat dilakukan pada domba yang sedang bunting dan anakan pada umur sapih.

“Vaksinasi dilakukan pada domba yang sedang bunting dan anakan pada umur sapih. Untuk yang baru lahir akan terbentuk antibodi dari vaksinasi induk yang bunting,” katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved