Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Alasan Pria di Banyuwangi Bakar Rumah Mantan, Ide Ledakan dari Rusia, Sakit Diputus 7 Bulan Pacaran

Inilah alasan pria di Banyuwangi akhirnya membakar rumah mantan dan melemparkan molotov demi kepuasan balas dendam karena diputusi cintanya.

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
TribunMedan.com
Ilustrasi bom molotov yang dilemparkan seorang pria di depan teras rumah mantan kekasihnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah alasan pria di Banyuwangi membakar rumah mantan kekasihnya dengan melemparkan alat peldek seperti molotov.

Seorang pria di Banyuwangi akhirnya membakar rumah mantan kekasihnya dengan lemparan bahan peledak.

Merasa sakit hati dengan apa yang dilakukan sang mantan, pria di Banyuwangi inipun nekat berbuat demikian.

Pria tersebut bernama Supriyadi (27) yang tinggal di daerah sekitar Banyuwangi, Jawa Timur.

Ternyata karena sakit hati Supriyadi memutuskan saja untuk tetap melancarkan aksi.

Supriyadi juga akhirnya jujur kepada kepolisian saat sudah diamankan pihak terkait.

Supriyadi (27), tersangka kasus pelemparan molotov ke rumah mantan kekasih di Kabupaten Banyuwangi.

Keduanya punya cerita menarik dalam aksinya Ide untuk melempar molotov itu.

Muncul setelah ia melihat berita-berita soal perang Rusia-Ukraina.

Dari berita-berita yang beredar, molotov menjadi salah satu senjata warga sipil Ukraina untuk melawan invasi Rusia.

Baca juga: Beli Nasi Kukus di Dalamnya Ada Kepala Tikus, Terlihat Persis Ayam, Videonya Viral di TikTok

Selain memberikan senjata, otoritas Ukraina juga mengajari rakyat sipil untuk membuat molotov.

Berita-berita itu ternyata melekat di kepala Supriyadi.

Sampai-sampai Warga Desa Temuasri, Kecamatan Sempu terinspirasi untuk melemparkan molotov di rumah sang kekasih.

Ketika ditanya soal asal muasal belajar membuat molotov, Supriyadi mengaku bahwa perang yang berlangsung sejak 2022 itu menjadi sumber utama.

ILUSTRASI Berita pengantin di Bengkulu kabur dengan mantan kades.
ILUSTRASI Berita pengantin  (Shutterstock)

"Dari perang Rusia dan Ukraina," jawab pria yang kedua lengannya dipenuhi tatto itu, saat ungkap hasil tangkapan di Mapolresta Banyuwangi, Senin (16/1/2023).

Ide untuk melempar molotov itu muncul setelah ia melihat berita-berita soal perang Rusia-Ukraina.

Dari berita-berita yang beredar, molotov menjadi salah satu senjata warga sipil Ukraina untuk melawan invasi Rusia.

Selain memberikan senjata, otoritas Ukraina juga mengajari rakyat sipil untuk membuat molotov.

Berita-berita itu ternyata melekat di kepala Supriyadi.

Baca juga: Menikah Tanpa Restu Ibu Indah Permatasari, Arie Kriting Yakin Kebencian Tumbang: Cinta Akan Menang

Sampai-sampai Warga Desa Temuasri, Kecamatan Sempu terinspirasi untuk melemparkan molotov di rumah sang mantan kekasih.

Supriyadi yang telanjur sakit hati karena pacaran 7 bulan ternyata hasilnya sia-sia akhirnya memilih berniat melukai mantannya.

Ketika ditanya soal asal muasal belajar membuat molotov, Supriyadi mengaku bahwa perang yang berlangsung sejak 2022 itu menjadi sumber utama.

"Dari perang Rusia dan Ukraina," jawab pria yang kedua lengannya dipenuhi tatto itu, saat ungkap hasil tangkapan di Mapolresta Banyuwangi, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Sebuah Granat Ditemukan di Halaman Balai Kota Surabaya, Tim Penjinak Bom Polda Jatim Turun Tangan

Supriyadi mengaku telah berhubungan dengan kekasihnya, NA (40), selama tujuh bulan. Ia kesal karena diputus pujaan hati.

Hal tersebut yang mendorongnya untuk membakar rumah mantan kekasih dengan menggunakan molotov.

"Seketika itu [niat membakar rumahnya," lanjut Supriyadi.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja menjelaskan, tersangka melempar bom molotov ke rumah kekasihnya di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Kamis (12/1/2023).

Tak ada korban dari lemparan molotov. Namun, bom tersebut sempat membakar kursi dan sebagian area teras rumah korban.

"Kami berhasil mengamankan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Agus, dalam kesempatan yang sama.

Bom molotov
Bom molotov ()

Menurutnya, ada dua molotov yang tersangka lemparkan ke rumah korban.

Satu berbahan botol anggur merah.

Sementara satunya berasal dari botol minuman berenergi.

Bom molotov dibuat dengan memasukkan bahan bakar minyak jenis Pertalite yang diambil dari tangki motor tersangka. Botol kemudian ditutup dengan kapas sintetis.

Usai pembuatan molotov selesai, tersangka langsung berangkat ke rumah korban.

Tepat di depan kediaman kekasihnya itu, ia berhenti dan bergegas menyulut molotov dengan korek api.

Baca juga: VIRAL TERPOPULER: SOSOK Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar - Kejanggalan Kesaksian Ferdy Sambo

Saat itu juga molotov  dilempar ke arah rumah korban.

Kobaran api dari molotov membakar bagian teras rumah.

Kursi yang terdapat di sana ikut terbakar.

Beruntung, tak ada korban yang ikut terbakar akibat bom molotov itu.

Merasa diteror, korban melapor kejadian itu ke kantor polisi.

Dengan bukti yang cukup, anggota unit reskrim Polsek Srono menangkap pelaku dan membawanya ke kantor polisi

Ilustrasi gambar putus cinta.
Ilustrasi gambar putus cinta. (Olya Kobruseva)

Sering kali tindakan para mantan kekasih atau mantan pasangan pernikahan selalu berujung dengan tragis.

Selain pasangan di atas, ada pula pasangan lain yang telah berstatus menikah, korbannya malah nyaris meregang nyawa.

Korban diketahui berinisial S (39) dan Dewi (38), dimana eks istri siri disiram bensin lalu dibakar pelaku.

Melansir Tribunnews.com, rupanya pelaku adalah suami siri korban.

Baca juga: Pasutri Lansia di Surabaya Nekat Bakar Diri, Bermula dari Rasa Depresi Mengidap Penyakit

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Febri Isman Jaya mengungkapkan, mulanya korban melintasi jembatan tersebut.

Tak lama berselang, kedua korban disiram bensin lalu dibakar orang tidak dikenal (OTK).

"Kejadian kurang lebih sekitar jam 19.00 WIB. Jadi pasangan ini berdua berjalan di pinggiran kali."

"Tiba-tiba ada pelaku datang menyiramkan bensin ke salah satu korban," ujar Febri dalam keterangannya, Kamis (5/1/2023).

Setelah tubuhnya terbakar, korban S menceburkan diri ke Kali Fajar Angke.

Sedangkan D yang ikut terbakar tak menceburkan diri, sehingga dapat diselamatkan oleh warga setempat.

"Salah satu korbannya, yang perempuan, sekarang dibawa ke rumah sakit," ucap Febri.

Akibat insiden tersebut, S langsung tewas di lokasi kejadian.

Sementara D masih menjalani perawatan karena luka bakar.

Baca juga: Cucu Tega Bakar Rumah Kakeknya di Banyuwangi, Terungkap Ada Dendam Pelaku ke Korban

Kendati demikian, Febri belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian S, apakah disebabkan luka bakar atau tenggelam di kali.

Karenanya, dia masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Penjaringan, Kompol M Probandono Bobby Danuardi menyampaikan, korban D mengalami luka bakar pada bagian tangan kiri.

Terkini, D masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Duta Indah akibat insiden pembakaran oleh OTK.

"Korban D masih dalam perawatan di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan," jelas Bobby.

Polisi, kata dia, tengah melakukan pendalaman terhadap pelaku pembakaran tersebut.

Pasalnya, pelaku melarikan diri setelah melakukan aksi kejamnya tersebut.

"Pelaku ini masih pendalaman ya, karena sedang memeriksa saksi-saksi."

"Pelaku belum diamankan, kami lagi memeriksa saksi dulu nanti kami dalami," tutur Febri.

Sementara ini Febri mengatakan, kedua korban bukanlah sepasang kekasih.

Polisi pun masih meminta keterangan saksi dan korban yang sedang dirawat di Rumah Sakit Duta Indah.

Berita viral lainnya

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved