Berita Sidoarjo
Intip Desa Viral di Sidoarjo Berkat 'Pohon Jomblo', Punya Lapangan Indah, Sering Disewa Klub Ternama
Inilah potret desa viral di Sidoarjo berkat pohon jomblo yang ada di lapangan. Bahkan lapangan ini indah sering disewa klub bola ternama.
Penulis: M Taufik | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo beberapa tahun belakangan banyak dikenal masyarakat luas berkat lapangannya.
Tak hanya di seputaran Kabupaten Sidoarjo, lapangan ini juga tenar di Surabaya dan beberapa daerah lain.
Kerap kali, tim sepakbola atau klub-klub bola ternama menyewa lapangan di Kloposepuluh untuk berlatih, menggelar sparing, atau mengadakan even sepakbola.
Kondisi lapangannya memang tergolong bagus untuk kelas lapangan desa.
Ditambah lampu penerangan yang memadai, lapangan itu bisa dipakai untuk bermain sepakbola saat malam hari.
Area parkirnya juga cukup luas.
Baca juga: Beli Nasi Kukus di Dalamnya Ada Kepala Tikus, Terlihat Persis Ayam, Videonya Viral di TikTok
Ditambah lagi ada fasilitas toilet, mushola, area bermain dan joging trek.
Tapi bukan itu yang menarik perhatian banyak kalangan.
Lapangan ini dikenal setelah beberapa kali viral di media sosial lantaran keberadaan pohon beringin yang berdiri sendirian di sudut bagian timur lapangan.
“Awalnya ada beberapa teman Influencer yang main di lapangan ini. Entah bagaimana kok mereka memposting di media sosial dengan sebutan Pohon Jomblo. Mungkin karena mereka tertarik dengan keberadaan pohon besar yang berdiri sendirian itu,” kata Taufan Rapi Himawan, pengelola lapangan Kloposepuluh.
Semakin hari, semakin banyak yang memposting pohon ini di media sosial.
Nama Pohon Jomblo pun semakin viral, dikenal banyak kalangan.
Saat weekend, terutama pagi hari, banyak sekali fotografer yang hunting foto di pohon ini.
Momen matahari terbit memang bagus sekali ketika dipadukan dengan keberadaan Pohon Jomblo.
Baca juga: Menikmati Pesona Banyu Lumut Embung, Wisata di Trenggalek Cocok Buat Healing, Tiket Masuk Gratis
“Saya dan warga di sini juga heran awalnya, kok banyak orang datang. Tapi setelah melihat postingan-postingan di medsos, ternyata memang bagus banget. Sampai ada yang juara lomba foto nasional,” kisahnya.
Setiap pagi, lapangan itu juga banyak dikunjungi warga yang bersepeda.
Dari berbagai wilayah.
Sepedaan ke Pohon Jomblo lali foto-foto di sana.
Lapangan Pohon Jomblo semakin terkenal, saat ini untuk menyewa lapangan itu saja harus antre.
Apalagi menyewa untuk bermain di malam hari.
“Tarifnya tidak mahal kok, Rp 600 ribu untuk malam hari dan Rp 250 ribu untuk sewa di siang atau sore. Tapi sejak beberapa waktu belakangan, sewa malam hari memang harus antre. Banyak banget yang berminat soalnya,” ungkap Topan, panggilan Taufan Rapi Hikmawan.
Lapangan itu dikelola oleh BUMDes Kloposepuluh.
Pendapatannya juga sudah lumayan besar, setiap bulan sudah belasan juta rupiah diraup dari hasil sewa lapangan.
Belum lagi uang parkir dari pengunjung di sana.

Uang itu dikelola untuk pengembangan dan perawatan lapangan.
Seperti pembuatan bench, pagar, perawatan rutin dan berbagai kebutuhan lainnya.
“Keberadaan lapangan yang bagus juga berdampak positif terhadap klub sepakbola di sini. Kami bisa rutin latihan, plus membantu mengelola lapangan dan berbagai kegiatan yang ada,” kata Ahmad Ghozi, Ketua Putra Kelapa FC, tim sepakbola Kloposepuluh.
Menurut pria yang juga menjadi marketing di unit pengelola pengelola Lapangan Pohon Jomblo itu, meski lapangan disewakan untuk umum, tetap saja ada hari-hari yang tidak bisa diganggu.
Lapangan dipakai untuk warga sendiri.
Dengan begitu, pengembangan tim sepakbola di Kloposepuluh juga tetap berjalan.
Punya lapangan yang tenar bukan berarti harus menggerus kepentingan olahraga warga sekitar.
“Kami berharap, tim sepakbola di sini juga bisa tenar dan berprestasi. Tidak kalah dengan ketenaran nama lapangannya,” harapnya.

Perjuangan Sejak Tahun 1976
Ketenaran nama Lapangan Kloposepuluh atau lebih dikenal dengan nama Lapangan Pohon Jomblo, tidak lepas dari perjuangan para sesepuh di desa itu sejak 1976 silam.
Diceritakan, kala itu warga sangat ingin punya lapangan.
Setelah melalui serangkaian musyawarah, akhirnya diputuskan untuk menggunakan lahan milih desa yang lokasinya beberapa puluh meter di belakang Balai Desa.
Tanah sawah tersebut masih ditanami tebu saat itu.
Demi keinginannya, warga pun rela kerja bakti berbulan-bulan untuk membuat lapangan sepakbola.
“Saya masih ingat, saat itu tanahnya masih bergelombang. Tapi warga sangat senang, karena setelah kerja bakti beberapa bulan, kita punya lapangan sepakbola,” kisah Supardi, warga yang ikut babat alas Lapangan Kloposepuluh.
Dengan kondisi seadanya, lapangan pun dipakai untuk bermain sepakbola oleh warga.
“Jadi kalau dihitung, Putra Kelapa FC ini sudah tiga generasi,” ujarnya.
Masih diceritakan Supardi, tahun 1986 warga menanam dua pohon beringin di sebelah timur lapangan.
Waktu itu tingginya tidak sampai satu meter.
Setelah beberapa tahun, satu pohon beringin mati.

Nah, satu yang yang masih hidup itu terus tumbuh besar sampai sekarang dengan nama tenarnya Pohon Jomblo.
Berpuluh tahun lapangan itu dipakai oleh warga.
Sampai empat tahun lalu, pengelolaannya dilakukan dengan berbagai terobosan luar biasa.
Tanah lapangan beberapa kali diselender agar lebih padat dan rata.
Secara berkala, lapangan yang tanahnya rusak akibat hujan juga diurug agar kembali bagus.
Rumputnya juga dirawat secara rutin.
Dipotong dan disirami rutin.
“Dibanjiri seminggu dua kali. Kami punya diesel untuk menyedot air. Rumputnya dipupuk secara rutin dan dipotongi dua minggu sekali,” urai Taufan Rapi Himawan, pengelola lapangan Kloposepuluh.
Baca juga: Mengintip Calli Mera, Resto Nuansa Pegunungan ala Santorini Yunani, Rekomendasi Liburan di Pandaan
Akhir 2019 lalu, lapangan dipasangi lampu penerangan.
Jumlahnya ada 20 lampu yang terpasang di enam tiang. Itu setelah desa mendapat dana BK dari DPRD Sidoarjo.
Kemudian 2021 kemarin, lapangan dilengkapi dengan mushola dan toilet yang ada fasilitas air hangatnya.
Tahun 2022 area parkir diuruk dan di dekat toilet ada playground untuk bermain anak-anak.
“Sekarang ada joging treknya juga. Dan kami terus berusaha untuk melakukan perawatan dan pengembangan lapangan yang menjadi kebanggaan warga desa kami,” lanjut Topan.
Pengelolaan lapangan itu oleh BUMDes dengan membentuk unit pengelola lapangan.
Unit ini punya delapan orang anggota.
Tiga bertugas di bidang administrasi, tiga bagian perawatan, dan satu orang teknisi.
Berita Sidoarjo lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Desa Kloposepuluh
Kecamatan Sukodono
Sidoarjo
viral di media sosial
pohon beringin
Pohon Jomblo
desa viral di Sidoarjo
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Berita Sidoarjo Terkini
HGB 656 Hektar di Laut Sidoarjo, Pejabat Sidoarjo Naik Perahu Sidak ke Lokasi |
![]() |
---|
Pengakuan Plt Bupati Subandi Soal HGB di Atas Laut di Sidoarjo: Sudah Lama dan Habis Masa Berlakunya |
![]() |
---|
Proyek Normalisasi Sungai di Sidoarjo Kerap Terkendala Bangunan Liar, ini Langkah Pemkab dan BBWS |
![]() |
---|
PMK Merebak di Sidoarjo, Dinas Pangan dan Pertanian Berencana Tutup Sementara Pasar Hewan |
![]() |
---|
Pesanan Barongsai dan Liong pada Imlek 2025 di Sidoarjo Meningkat, Kenaikan Sampai 100 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.