Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pekerjaan Asli Wowon Terkuak, Jejak Sadis Si Pembunuh Berantai, Polisi: Korban Mungkin Bertambah

Pekerjaan asli Wowon di kampungnya dikuak oleh tetangga, ternyata jejak sadis si pembunuh berantai di Jawa Barat itu bisa masih terus bertambah.

Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Kompas TV, Tribunnews.com
Detik-detik penangkapan Wowon si pembunuh berantai yang beraksi di Bekasi Jawa Barat, Jumat (20/1/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Pekerjaan sebenarnya Wowon alias WW alias Deden akhirnya dikuak tetangga.

Kematian satu keluarga karena keracunan di Bekasi itu berujung pada terbongkarnya tabir kesadisan pembunuhan berantai lain.

Wowon alias WW bersama dua rekannya membongkar apa yang mereka lakukan pasca diamankan pihak kepolisian.

Kejahatan Wowon Cs akhirnya terbongkar setelah kematian janggal sebuah keluarga di Bantara Gebang, Bekasi Jawa Barat diselidik oleh kepolisian.

Ternyata, Wowon sendiri memiliki pekerjaan yang berbeda di tempatnya tinggal.

Wowon, tersangka pembunuhan berantai, sempat pulang ke Cianjur, Jawa Barat, dua hari setelah membunuh keluarganya di Bekasi, Jabar.

Wowon sempat pulang ke rumah kontrakannya di Kampung Pasir Loa, Desa Mekarwangi, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (14/1/2023).

Adapun pembunuhan di Bekasi terjadi pada Kamis (12/1/2022).

Wowon ternyata merupakan seseorang yang dikenal berbeda dalam kesehariannya di kampung.

Tetangga akhirnya membongkar apa yang sebenarnya dilakukan Wowon sehari-hari.

Baca juga: Wowon Bekasi Menambah 6 Pembunuhan Berantai di Indonesia, Salah Satunya Ryan Jombang Si Kanibal

Mega Mulyati (35), warga setempat mengatakan, warga mengusirnya karena takut disangka menyembunyikan keberadaan sang pembunuh.

Saat itu warga desa telah mengetahui bahwa keluarga Wowon yang ada di Bekasi tewas dan Wowon belum diketahui keberadaannya. 

"Wowon sempat pulang ke kontrakannya di Kampung Pasir Loa, Mekarwangi, Ciranjang, setelah ramai pemberitaan terkait tewasnya istri dan ketiga anaknya di Bekasi," katanya, dikutip dari Tribun Jabar.

Mega mengatakan, di lingkungan sekitar, warga lebih mengenal sosok Wowon dengan nama Deden.

Tampang tiga orang yang ternyata menjadi pembunuh berantai di Bekasi awalnya berasal dari kejanggalan pembunuhan keluarga di Bekasi.
Tampang tiga orang yang ternyata menjadi pembunuh berantai di Bekasi awalnya berasal dari kejanggalan pembunuhan keluarga di Bekasi. (Tribun Jakarta)

Sosok Wowon ternyata berbeda-beda saat melakukan aksinya sehingga identitasnya tersamarkan.

Wowon memiliki pekerjaan yang dikenal di kampungnya.

Wowon dengan nama Deden yang berprofesi sebagai dalang dan diketahui sebagai pribadi yang tidak bergaul dengan lingkungan.

"Masyarakat lebih mengenalnya dengan nama Deden, bukan Wowon. Deden mengaku sebagai dalang wayang golek," katanya.

Baca juga: Kematian 1 Keluarga di Bekasi Ternyata Membuka Tabir Pembunuhan Berantai, 3 Dicor 2 Dibuang ke Laut

Warga setempat juga sudah sering mendapati Wowon alias Deden itu dengan tingkah yang berbeda dari kebanyakan warga.

Hal itu karena Wowon dikenal sering meminjam uang kepada tetangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Mega menyebutkan, selama menempati rumah kontrakan di lingkungan itu, Wowon dan istrinya yang juga dibunuh, Ai Maemunah, kerap meminjam uang ke tetangga dan ke rentenir.

"Memang sering pinjam uang untuk sekedar makan sehari-hari karena suami almarhumah yang berprofesi sebagai dalang wayang golek penghasilannya mungkin tidak menentu," jelasnya.

Baca juga: Demi Tutupi Pembunuhan Berantai, Wowon Tega Racuni Istri hingga Tewas, Anak Ikut Jadi Korban

Mega mengungkapkan, sebelum pergi ke Bekasi, Ai Maemunah sempat menitipkan anak perempuannya, S (13) yang diketahui sebelumnya tinggal di Bandung.

"Jadi S ini bukan tinggal di Bandung, tapi di sini dan dititipkan ke saya. Dari keterangan S, sebelum pergi bapak tirinya itu pergi sempat meminta korban untuk tidak membawa handphone dan menyampaikan akan melanjutkan hidup di Surabaya," katanya.

TKP tempat polisi menemukan kerangka yang menjadi korban Wowon Cs
TKP tempat polisi menemukan kerangka yang menjadi korban Wowon Cs (Kompas.com)

Jejak Kesadisan Wowon Perlahan Terungkap

Setelah Wowon dan Solihin ditangkap, penelusuran justru semakin berkembang.

Aparat menemukan fakta lain bahwa Wowon dkk telah membunuh banyak orang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berdasarkan penelusuran, ada empat korban lain yang telah dibunuh oleh Wowon dkk.

Terdapat tiga liang kubur korban setelah tim dari kedokteran forensik dan Labfor terjun ke Cianjur.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan bahwa ada satu kerangka lain yang dibuang oleh tersangka ke laut.

Sementara, ada juga pengakuan tersangka, satu kerangka lain dalam pencarian.

Berdasarkan penyelidikan sementara, korban pembunuhan berantai dari ketiga tersangka hingga saat ini berjumlah 9 orang, yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut, dan 1 korban lain masih dicari.

Momen petugas labfor yang mengevakuasi jenazah satu keluarga di Bekasi
Momen petugas labfor yang mengevakuasi jenazah satu keluarga di Bekasi (Tribun Jakarta dan Tribun Jateng)

Keyakinan polisi atas sembilan orang yang sudah menjadi korban pembunuhan berencana Wowon dkk itu berdasarkan penemuan tiga lubang di samping rumah tersangka Duloh atau Solihin.

Mereka terkubur di daerah Cianjur, Jawa Barat.

Pada lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu berusia 2 tahun.

Pada lubang kedua, ditemukan dua kerangka tulang yang ditemukan dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwin.

Lubang ketiga berisi kerangka tulang yang diduga bernama Farida.

Selain di Cianjur, pelaku juga pernah melakukan aksi pembunuhan berantai terhadap dua orang dengan modus serupa di wilayah Garut, Jawa Barat.

Penyidik pun melakukan penelusuran dan menemukan satu jasad yang terkubur.

Sementara satu korban lain belum diketahui keberadaannya.

Baca juga: Wowon Bekasi Menambah 6 Pembunuhan Berantai di Indonesia, Salah Satunya Ryan Jombang Si Kanibal

Adapun serangkaian pembunuhan di Cianjur, Jawa Barat, dilatarbelakangi untuk menguras harta korbannya.

Para tersangka mengaku bisa membuat orang lain kaya dengan janji-janji yang dikemas bumbu supranatural.

Menurut Fadil, Duloh atau Solihin dan Aki alias Wowon, menarasikan diri mereka mampu meningkatkan kekayaan.

Aki cari korban.

"Setelah dapat korban, diambil uangnya. Ketika enggak berhasil dan korban menagih janji, Aki lapor ke Duloh. Lalu, Duloh eksekusi dengan kasih minum racun," sambungnya.

Sementara untuk pembunuhan di Bantargebang, mereka membunuh keluarganya sendiri karena dianggap berbahaya dan takut tindak pidananya terkuak.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mereka tahu pelaku ini membunuh korban-korbannya yang lain," jelas Fadil.

Polisi Menyebut Korban Masih Mungkin Bertambah

Penyelidikan pembunuhan berencan yang terungkap di Bantargebang, Bekasi, tak henti di situ.

Pasalnya, tidak menutup kemungkinan ada korban lain yang belum terungkap.

Untuk itu, Fadil meminta apabila ada anggota keluarga hilang setelah berhubungan dengan tersangka dan belum kembali, keluarga bisa melapor kepada Polda Metro Jaya.

"Untuk kami lakukan penyelidikan sebagai data pembanding. Bagi yang punya keluarga yang pernah berhubungan dengan Wowon, Solihin, dan Dede, mungkin bisa berhubungan dengan Polda Metro Jaya," tutur Fadil.

Tampang tiga pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin
Tampang tiga pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin (ISTIMEWA)

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, masih ada pernyataan dari saksi yang melaporkan masih ada orang hilang.

"Dari beberapa saksi yg menyatakan, 'masih ada teman kami belum jelas di mana'. Penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri korban penipuan dan lain orangnya ada di mana, apakah di luar negeri atau di Indonesia," ujar Hengki.

Selain itu, Hengki mengatakan tim kepolisian juga masih mendalami apakah masih ada kemungkinan jaringan atau partner in crime yang lain dalam kasus pembunuhan berencana ini.

"Kami buka posko di Cianjur nanti. Kami akan selidiki sampai tuntas. Kami didampingi tim ahli dan tim psikologi forensik," tutur dia.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved