Berita Jatim
Kabar Hoaks Penculikan Anak Bikin Resah Warga Jatim, Kapolda Jatim: Kita akan Proses Hukum
Merebaknya berita hoaks mengenai aksi penculikan yang disertai foto hingga video singkat, di jejaring percakapan dunia maya masyarakat Jatim
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Merebaknya berita hoaks mengenai aksi penculikan yang disertai foto hingga video singkat, di jejaring percakapan dunia maya masyarakat Jatim, menyita perhatian Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto.
Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan, pihaknya memang telah melakukan pemantauan atas berkelebatannya informasi yang diragukan kebenarannya itu, di media sosial.
Melalui jajaran masing-masing polres, setiap kemunculan informasi di jejaring ruang percakapan masyarakat dalam medsos, akan selalu dipastikan kebenarannya.
Yakni dengan mengerahkan personel untuk melakukan pengecekan verifikasi dan validasi kebenaran atas berita yang beredar, apalagi yang secara terang-terangan.
Hasilnya, Toni memastikan, pihaknya belum mendapati adanya temuan peristiwa disertai fakta konkret mengenai berkelebatannya kabar dan isu penculikan tersebut.
Kendati demikian, pihaknya memastikan, mekanisme pengamanan situasi lingkungan masyarakat di masing-masing wilayah Jatim, tetap berlangsung secara maksimal dan kontinyu 24 jam.
"Ya ada berita hoaks sudah kita pastikan di beberapa tempat di Jatim. Yang jelas kita sikapi juga demikian juga dengan kemungkinan apakah ini bisa terjadi di Jatim," ujarnya di Mapolda Jatim, Selasa (31/1/2023).
Baca juga: Seusai Muncul Isu Penculikan Anak, Pintu Masuk SDN Bugih 5 Pamekasan Digembok
Tentunya, lanjut Toni, mengantisipasi semakin berkelebatannya berita hoaks atas isu tersebut, kepolisian bakal melakukan penghapusan atau take down terhadap berita yang terkategori sebagai hoaks tersebut.
Sehingga, berita hoaks tersebut tidak lagi semakin tersebar. Dan masyarakat tidak lagi terpapar informasi sesat atas isu yang belum terbukti secara nyata, hingga menimbulkan ketakutan psikososiologi masyarakat.
"Jadi ada langkah-langkah pencegahan tapi juga sekaligus kita melakukan take down pemberitaan-pemberitaan yang memang ini hoaks artinya akan menimbulkan kesesatan pemberitaan dan kecemasan," lanjut Toni.
Bahkan, tambah Toni, sanksi pidana juga menanti bagi semua pihak yang secara secara terang-terangan atau pun sembunyi-sembunyi membuat dan menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya.
"Kita akan proses (hukum) dari beberapa pemberitaan yang kita pastikan itu hoaks," pungkasnya.
Dikutip dari TribunMadura.com, dua pekan terakhir, rekaman suara berbahasa Madura tentang informasi upaya penculikan anak meramaikan grup WhatsApp (WA) masyarakat Kabupaten Bangkalan, Madura.
Kondisi ini memicu kegaduhan di media sosial dan membuat warga resah
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.