Berita Viral
Orang Tua Syok Buka Chat WA di Ponsel Siswi SD, Ada Ajakan Video Call Nakal, Grup Mengerikan Terkuak
Orang tua di Lampung syok membuka chat WhatsApp (WA) di ponsel putrinya yang masih SD. Sebuah grup mengerikan ada di WA siswi SD tersebut.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Orang tua di Lampung syok membuka chat WhatsApp (WA) di ponsel putrinya yang masih SD.
Sebuah grup mengerikan ada di WA siswi SD tersebut.
Terungkapnya hal ini membuat polisi turun tangan.
Satuan Reskrim Polres Lampung Tengah akhirnya membongkar jaringan eksploitasi seksual anak.
Dikutip TribunJatim.com, puluhan anak perempuan berusia belasan tahun dimasukkan ke dalam grup WhatsApp oleh para pelaku.
Kepala Satreskrim Polres Lampung Tengah, AKP Edi Qorinas mengatakan, keberadaan grup WhatsApp tersebut terungkap saat pihaknya menerima laporan dari orangtua siswa SDN 2 Bandar Agung pada Oktober 2022.
Ketika itu, orang tua siswa kelas VI SD tersebut mendapati putrinya dihubungi oleh seseorang yang tidak dikenal dan mengajak video call seks.
"Kita kemudian berkoordinasi dengan pihak sekolah, bahwa nomor ponsel korban ada di dalam sebuah grup WhatsApp yang mencurigakan," kata AKP Edi Qorinas saat dihubungi, Sabtu (4/2/2023) siang.
Baca juga: Nenek Curiga Cucunya yang 5 Tahun Nangis Keluar Kamar, Firasat Tak Enak Lihatnya Pipis, Ayah Jahat
Dari hasil penelusuran polisi, nomor korban ada di dalam grup WhatsApp itu bersama 22 akun anak perempuan lainnya.
AKP Edi Qorinas mengaku belum bisa menyebutkan nama grup WhatsApp tersebut karena masih dalam penyelidikan.
"Yang jelas, akun 22 anak perempuan di dalam grup WhatsApp itu sebagian besar masih siswi sekolah dasar," kata AKP Edi Qorinas.
Kepala SDN 2 Bandar Agung, Ahmad Nasikun membenarkan adanya grup WhatsApp yang meresahkan itu.
Menurut Ahmad, dari hasil koordinasi dengan kepolisian, setidaknya ada 12 akun WhatsApp milik siswinya yang kelas VI ada di dalam grup itu.
"Iya benar, ada 12 nomor yang setelah dicocokkan ternyata milik siswi sekolah kami," kata Ahmad.
Ke-12 siswi itu berinisial IC, AN, KI, NA, TI, KA, RV, KN, SN, OC, ND dan BE.
"Semua siswi kami," kata Ahmad.
Baca juga: Suami di Jambi Syok Istrinya Lecehkan 11 Anak, Suruh Korban Tonton Adegan Ranjang Bermodus Rental PS
Ahmad berterima kasih kepada Satreskrim Polres Lampung Tengah yang sudah mengungkap kasus ini.
"Mohon pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang berlaku, karena telah mempertontonkan hal-hal yang bermuatan keasusilaan terhadap anak-anak SD yang masih di bawah umur," kata Ahmad.
Sementara itu, Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengimbau kepada seluruh orangtua siswa untuk mengawasi gawai anak masing-masing.
"Diharapkan orang tua waspada, karena konten pornografi sekarang ini sangat mudah menjangkau anak-anak," kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
Dia menambahkan, orang tua harus menjadi tameng pertama dalam memberikan pengertian dan perlindungan atas muatan negatif tersebut.
Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Memberikan Ponsel ke Anak
Penggunaan gadget atau gawai pada anak kini sudah menjadi hal yang lumrah.
Sulit bagi orang tua untuk melarang anaknya bermain gawai terutama ponsel.
Sejumlah orang tua merasa ragu apakah harus membelikan ponsel untuk anaknya atau tidak.
Bagi orang tua yang masih bingung, berikut beberapa pertimbangan sebelum memberikan ponsel untuk anak.
1. Spesifikasi
Ada begitu banyak ponsel di pasaran dengan fitur dan spesifikasi berbeda.
Hal ini dapat menyulitkan orang tua untuk memilih ponsel yang paling tepat untuk anak sesuai kebutuhannya.
Sebelum membeli ponsel untuk anak, pikirkan spesifikasi dan preferensi yang paling tepat.
Misalnya sistem operasi, desain, ukuran, kamera, daya tahan baterai, kemudahan penggunaan, dan berbagai aspek lainnya.
2. Pengawasan
Saat anak memiliki ponsel, dia tidak menggunakannya hanya untuk menelepon atau mengirim pesan.
Anak juga akan membuka internet dan aplikasi lainnya.
Oleh karena itu, perlu kontrol orang tua untuk mengelola aplikasi yang boleh dipasang di ponsel anak.
Pilihlah aplikasi yang tepat sesuai usia anak.
Sistem operasi ponsel biasanya menyertakan aplikasi atau fitur bawaan yang mendukung kontrol orang tua.
Ini harus dimanfaatkan orang tua agar bisa mengendalikan penggunaan ponsel pada anak.
Aplikasi kontrol orang tua dapat menyaring konten web, memblokir penginstalan aplikasi yang tidak pantas, mengelola jumlah waktu, dan melacak lokasi.
Baca juga: Warga Curiga Warung Bakso Sering Cepat Tutup, Ternyata Bos Nakal di Kamar, Karyawan Tak Berbusana
3. Aturan
Setelah memilih ponsel dan aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan anak, tetap penting untuk berbicara kepadanya tentang aturan serta konsekuensi penggunaan ponsel.
Tetapkan aturan dasar seperti cara anak berkomunikasi menggunakan ponsel, hal-hal yang tidak boleh dilakukan, dan batasan waktu.
Dengan menetapkan aturan dan kesepakatan di awal, kemungkinan besar anak akan mematuhinya.
Satu hal yang penting untuk diingat, memberikan ponsel untuk anak mungkin terasa seperti tugas yang berat. Namun, itu juga bisa membantunya.
Lampung
grup mengerikan ada di WA siswi SD
AKP Edi Qorinas
SDN 2 Bandar Agung
TribunJatim.com
Tribun Jatim
jatim.tribunnews.com
berita viral terkini
orang tua syok buka chat WA di ponsel siswi SD
2 Petani Dikubur Satu Lubang di Kebun Alpukat, Keluarga Nangis Sempat Lapor Hilang: Tidak Terbayang |
![]() |
---|
Pelajar Terekam CCTV Bermesraan di Minimarket, Kepsek Ungkap Siswa Sudah Keluar dari Sekolah |
![]() |
---|
Curhat Masak Beras Hasilnya Bisa Memantul Seperti Bola, Kasma Kaget Didatangi Bulog: Maaf Gaduh |
![]() |
---|
Ratri Terharu Pesta Pernikahannya Bagikan Souvenir Penuh Makna, 700 Lukisan Hasil Karya Ayah |
![]() |
---|
Pemuda Mendadak Panjat Menara Sutet Karena Halusinasi Melihat Cahaya: Seperti ada yang Menuntun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.