TERPOPULER JATIM: Rangkaian 1 Abad NU - Pilu Anak Tahu Ibu Tewas Digorok di Surabaya saat Lembur

“Puncak Satu Abad NU ini adalah bagian reuni akbar muasis NU. Mudah mudahan kita menjadi bagian dari yang memperjuangkan NU, dan meluaskan peran NU di seluruh dunia. Mohon doa semoga semua lancar aman dan akan memberikan manfaat besar bagi keumatan,” pungkas Khofifah.

Baca selengkapnya

2. Janjikan Alat Pengering Padi, Pria di Lamongan Malah Kabur usai Terima Rp 145 Juta, Kini Bui

Setelah terima uang Rp 145 juta, seorang warga bernama Andreas Samuel, asal Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan harus meringkuk di sel tahanan Polsek Karanggeneng Lamongan.

Andreas harus berurusan dengan hukum, karena tidak bisa memenuhi alat pengering padi yang ditawarkan pada korban, Masbuhin (49) seorang pengusaha penggilingan padi asal Desa Sungelebak RT 006 RW 003 Kecamatan Karanggeneng Lamongan.

"Padahal korban sudah membayar sesuai kesepakatan harga yang diminta tersangka," kata Kanit Reskrim Polsek Karanggeneng, Sofyan Ali didampingi Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro kepada Tribun Jatim Network, Minggu (5/2/2023) malam.

Andres sudah ditetapkan sebagai tersangka penipuan dan penggelapan atas kasus yang menimpa korban, Masbuhin.

Kejadiannya bermula pada awal Oktober 2022, korban menelpon temannya bernama Iskandar perihal rencana dirinya akan membeli alat pengering padi.

Kemudian Iskandar memberikan nomor telepon kenalannya yang diketahui menjual mesin pengering padi, yakni Andreas Samuel.

Kemudian korban langsung menelpon Andreas menanyakan alat pengering padi yang ia butuhkan.

Baca juga: Warga Tuban Kehilangan Motor, Pelakunya Ternyata Pensiunan Polisi, Lancarkan Aksi di Lingkungan Sepi

Selang beberapa hari kemudian, tepatnya 7 Oktober 2022 tersangka Andreas datang ke tempat penggilingan padi korban untuk menawarkan alat pengering padi.

Sabtu (5/11/2022), tersangka datang lagi ke tempat penggilingan padi milik korban menerima pembayaran uang muka pembelian alat pengering padi sebesar Rp 45 juta yang ditransfer melalui bank.

Kemudian dilakukan pembayaran beberapa kali sebanyak 3 kali melalui transfer bank dengan total pembayaran Rp 145 juta.

"Setelah di lakukan pembayaran tersebut, nomor telepon tersangka sulit untuk di hubungi, hingga korban kehilangan jejak, " kata Ali.

Merasa ditipu, korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karanggeneng.