Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Arti Kata

Fenomena Childfree Viral di Sosial Media, Aktif Digaungkan Gitasav, Ogah Punya Anak Karena Trauma?

Childfree sering kali disinggung oleh YouTuber Gitasav. Terlepas itu, fenomena ini menimbulkan pro dan kontra. Apa itu childfree?

Editor: Olga Mardianita
Freepik.com/dashu83
Ilustrasi trauma, salah satu penyebab fenomena childfree yang tengah merebak di kalangan masyarakat. Fenomena ini sering kali disinggung oleh YouTuber Gitasav. 

Kebalikannya, chidless merupakan istilah untuk orang yang tidak sengaja dan tidak berkeinginan untuk tidak memiliki anak.

Orang yang childless bisa saja suatu hari nanti menjadi childfree. Namun, ini hanya jika dia benar-benar menerima dan sadar bahwa ia tidak memiliki anak.

Baca juga: Arti Kata Senpai yang Sering Dijumpai dalam Dialog Anime dan Komik, Ketahui Bedanya dengan Sensei

Baca juga: Arti Kata Funkot, Bahasa Gaul Viral di TikTok, Maknanya Sama dengan Jamet?

ILUSTRASI Berita suami di Pemalang pura-pura temukan bayi. Padahal anak dari selingkuhan.
Ilustrasi anak. Childfree adalah fenomena yang tengah tren di masyarakat. Fenomena ini merujuk pada keputusan tidak memiliki anak. (Pixabay)

Sejarah Childfree

Childfree sesungguhnya bukanlah suatu fenomena baru, meskipun baru banyak dibicarakan di Indonesia belakangan ini.

Menurut Washington Post (5/9/2019), fenomena childfree ada sejak berabad lalu di Amerika Serikat, Eropa, Kanada, dan Australia.

Di awal 1500-an, wanita di Eropa mulai menunda pernikahan di pertengahan usia 20 tahunan.

Keputusan ini berbeda dari sebelumnya di mana anak remaja mulai menikah saat sudah mampu menjadi ibu.

Para wanita di era baru ini mulai tertarik membangun rumah tangga yang mandiri.

Mereka tidak ingin tinggal di rumah mertua. Untuk itu, pekerjaan menjadi fokus utama mereka agar mendapatkan uang.

Akibatnya, banyak wanita kemudian tidak menikah sehingga otomatis tidak punya anak.

Pilihan pribadi, kondisi ekonomi, budaya, dan masalah kemandulan juga menjadi penyebab fenomena ini muncul.

Diperkirakan 22 persen warga Perancis saat itu memilih tidak menikah dan tidak punya anak.

Meski childfree banyak dipilih di negara barat, hal kebalikannya justru berlaku di negara koloni.

Para penjajah mendorong rakyat jajahannya untuk memiliki anak dan meningkatkan populasi warga.

Tindakan ini dilakukan untuk menambah tenaga kerja anak-anak.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved