Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Gresik

Ketua PDA Inginkan Aisyiyah Gresik Dirikan Pusat Kajian Seni Budaya Islami di Masa Mendatang

Idha Rahayuningsih, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik berharap Aisyiyah di Kabupaten Gresik memiliki Pusat Kajian Seni

Editor: Januar
Istimewa/ TribunJatim.com
Ketua PDA inginkan Aisyiyah Gresik dirikan Pusat Kajian Seni Budaya Islami 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Idha Rahayuningsih, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik berharap Aisyiyah di Kabupaten Gresik memiliki Pusat Kajian Seni dan Budaya Islami di masa mendatang

Hal ini ia sampaikan saat membuka Lomba Paduan Suara Antar-Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se Kabupaten Gresik di Aula SDM GKB 1, Sabtu (11/2/2023).

Menurutnya, hal ini penting mengingat amanat hasil muktamar terkait misi dakwah Aisyiyah serta potensi besar pengembangan seni budaya di Gresik.

“Saya memandang pentingnya kegiatan seni budaya bisa lebih disebarkan, didiseminasikan, sehingga ke depan bisa lebih banyak wajah-wajah baru (seniwati) kita sebagai kreator karya seni Islami,” ungkap dosen psikologi di Universitas Muhammadiyah Gresik tersebut.

Apalagi, jelas Idha, muktamar Aisyiyah memutuskan memperluas bidang garap bidang tersebut dengan mengubah nomenklatur Lembaga Kebudayaan menjadi Lembaga Budaya, Seni, dan Olah Raga.

Dalam draf program bidang kebudayaan memang salah satu agenda yang direncanakan adalah implementasi tuntunan dakwah kultural sebagai sarana penanaman budaya Islami, serta pengembangan produk seni seperti kain nusantara sebagai kekayaan budaya yang memiliki keunikan.

Baca juga: PW Muhammadiyah Jatim Siap Sukseskan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo: Tonggak Penting Peradaban

“Jadi perlu misalnya, Aisyiyah Gresik mendirikan semacam Pusat Kajian Seni dan Budaya Islami. Apalagi Gresik dikenal memiliki banyak tradisi serta potensi seni budaya yang bisa diperkuat muatan dakwah Islaminya,” terang Idha Rahayuningsih.

Berdasarkan keputusan Majelis Tarjih Muhammadiyah, pengembangan kehidupan seni dan budaya dalam pandangan Muhammadiyah sejalan dengan etika atau norma-norma Islam, hukumnya Mubah, untuk kepentingan sarana pengajaran, ilmu pengetahuan dan kepentingan sejarah.

Hukum mubah (boleh) selama tidak mengarah dan mengakibatkan fasab (kerusakan), dharar (bahaya), isyyan (kedurhakaan) dan ba’id ‘anillah (terjauhkan dari Allah).

Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik melalui penyelenggaraan Musyawarah Daerah XI ini, menurutnya telah menyiapkan perencanaan untuk implementasi program dakwah seni budaya tersebut.

“Insyaallah rencana ini sudah tercover dalam draf program kerja yang kita sepakati dalam agenda pleno Program Kerja kemarin (5 Februari-pen),” lanjutnya.

Kegiatan Lomba Paduan Suara ini merupakan salah satu agenda semarak Pra-Musyda XI Aisyiyah Gresik. Kegiatan ini diikuti 15 kelompok Padus dari 18 Cabang se-Kabupaten Gresik.

Puncak Musyda ‘Aisyiyah akan dilaksanakan bersamaan dengan puncak Musyda Muhammadiyah di Perguruan Muhammadiyah Bungah pada 19 Februari mendatang.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved