Berita Kediri
Kilas Balik Peristiwa Gunung Kelud Meletus 1919, Dahsyatnya Erupsi Mengakibatkan 5.160 Korban Jiwa
Dalam sejarahnya Gunung Kelud pernah mengalami erupsi yang mengakibatkan jumlah korban jiwa sangat besar.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Dalam sejarahnya Gunung Kelud pernah mengalami erupsi yang mengakibatkan jumlah korban jiwa sangat besar.
Erupsi mematikan itu terjadi pada 1919 dengan korban jiwa mencapai 5.160 jiwa.
Melihat banyaknya korban jiwa erupsi Gunung Kelud saat wilayah di sekitarnya masih jarang penduduknya sekaligus memberikan gambaran betapa dahsyatnya erupsi yang terjadi saat itu.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri dr Ari Purnomo memiliki catatan erupsi Gunung Kelud yang terjadi saat masa Kolonial Belanda tahun 1919.
Catatan erupsi Gunung Kelud tahun 1919 tercatat dalam laporan Carl Wilhelm Wormser (1876-1946), pejabat Pengadilan Landraad di Tulungagung yang menjadi saksi mata bencana alam tersebut.
Dalam catatannya disebutkan erupsi terjadi pada 20 Mei 1919 siang, dimana tiba-tiba langit menjadi gelap.
Baca juga: Refleksi Tahun ke 9 Erupsi Gunung Kelud, Sampaikan 1 Pesan Khusus ke Masyarakat Terkait Bencana
Hilangnya matahari membuat semua yang hidup menjadi takut dan gentar.
Hujan abu dan batu yang turun.
Para penduduk desa di lereng Gunung Kelud berusaha menyelamatkan apapun yang dapat diselamatkan: harta dan jiwa serta hewan peliharaan.
Semuanya berlarian menghindari kekerasan alam.
Bernafas semakin sulit.
Udara semakin mencekik semua yang bernafas.
Bunyi desiran semakin dekat dan kuat.
Aliran lahar menghancurkan semuanya dan mengganggu jalan keluar untuk manusia.
Bangunan dan pepohonan besar patah menjadi kecil-kecil bak korek api.
Kawah Gunung Kelud memuntahkan lahar dan abu dan disertai awan gas beracun. Hutan, tanah dan sawah terselimuti kain berwarna abu-abu.
Belasan desa raib dari peta bumi.
Ribuan korban jiwa terkubur hidup-hidup.
Baca juga: Kisah Empat Pendaki Asal Malang Tersesat di Gunung Kelud Blitar, Bertahan dengan Peluk Pohon
Letusan 1919 ini termasuk di antara yang paling mematikan karena menelan korban 5.160 jiwa.
Merusak sampai 15.000 hektar lahan produktif karena aliran lahar mencapai 38 km.
Meskipun di Kali Badak telah dibangun bendung penahan lahar pada 1905.
Sementara Hugo Cool, seorang ahli pertambangan, pada 1907 juga ditugaskan melakukan penggalian saluran melalui pematang atau dinding kawah bagian barat.
Usaha itu berhasil mengeluarkan air 4,3 juta meter kubik.
Karena letusan inilah kemudian dibangun sistem saluran terowongan pembuangan air danau kawah, dan selesai pada 1926.
Secara keseluruhan dibangun 7 terowongan.
Sementara letusan dahsyat Gunung Kelud kembali terjadi pada 31 Agustus 1951, pukul 06.15-06.30 WIB.
Baca juga: Pemkab Kediri Uji Coba 3 Tempat Wisata, Gunung Kelud, Air Terjun Dolo, dan Sumber Podang
Dampak dari erupsi eksplosif Gunung Kelud sejumlah kota di Pulau Jawa terkena hujan abu, termasuk Yogyakarta dan Surakarta bahkan dilaporkan abu vulkanik mencapai Kota Bandung.
Suasana gelap melanda kota-kota terdampak, menyebabkan sekolah harus meliburkan siswa-siswanya dan jawatan-jawatan berhenti beraktivitas.
Letusan 1951 adalah yang pertama kali terjadi setelah pembuatan terowongan-terowongan pembuangan air kawah selesai dibangun.
Van Ijzendoorn, Kartograf Kepala Badan Geologi, menyimpulkan sistem saluran ini sangat membantu mengurangi dampak kerugian akibat letusan Gunung Kelud.
Pada erupsi 1951 tercatat ada 7 korban tewas, tiga di antaranya petugas pengamat unung api.
Selain 157 orang terluka.
Akibat letusan dasar danau kawah Gunung Kelud menurun sehingga volume air meningkat menjadi 50 juta meter kubik.
Berita Kediri lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Gunung Kelud
erupsi
Forum Pengurangan Risiko Bencana
Kediri
Ari Purnomo
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Pengemis Lansia Bawa Uang Rp40 Juta Diamankan Satpol PP, 2 Jam Minta-minta Bisa Dapat Rp150 Ribu |
![]() |
---|
Sosok Pengemis Bawa Uang Rp 40 Juta karena Takut Diambil Orang, Diciduk karena Suka Gebrak Kendaraan |
![]() |
---|
Gapeka 2025: KAI Daop 7 Luncurkan KA Madiun Jaya, Opsi Transportasi Nyaman ke Jakarta, Ini Jadwalnya |
![]() |
---|
Antisipasi Kemacetan Libur Panjang, Polres Kediri Prioritaskan Pengamanan Jalur Simpang Mengkreng |
![]() |
---|
Semarak HUT Persit Kartika Chandra Kirana ke-79, Pj Wali Kota Kediri Ikuti Donor Darah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.