Berita Jatim
Refleksi Tahun ke 9 Erupsi Gunung Kelud, Sampaikan 1 Pesan Khusus ke Masyarakat Terkait Bencana
Tidak banyak komunitas masyarakat di Kediri yang menggelar renungan untuk mengenang erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada 13 Februari 2014
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Tidak banyak komunitas masyarakat di Kediri yang menggelar renungan untuk mengenang erupsi Gunung Kelud yang terjadi pada 13 Februari 2014.
Pantauan di sosial media, di Kediri hanya digelar acara Refleksi Erupsi Kelud ke 9 yang diadakan sejumlah komunitas di Kampung Inggris Pare.
Acara diisi dengan Bedah Film Kelud, Sarasehan dan Art Perform.
Erupsi Gunung Kelud yang terjadi 9 tahun silam memang sangat dahsyat. Abu halus vulkanik material erupsi Gunung Kelud terbang hingga ke wilayah Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta.
Letusan dahsyat Gunung Kelud juga telah menghancurkan kubah lava anak Gunung Kelud yang muncul akibat erupsi yang terjadi pada 2007.
Kondisi Gunung Kelud saat ini kembali seperti semula yakni gunung berapi yang memiliki kawah berisi air. Kondisi terkini air yang ada di kawah telah berubah dari coklat menjadi berwarna hijau.
Dr Ari Purnomo, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kediri pada moment mengenang erupsi Gunung Kelud ke 9 mengajak sejenak mengenang dan mengingat, dengan penuh kesadaran dan kewaspadaan.
"Kita semua tinggal di zona bencana. Setiap hari hidup berdampingan dengan ancaman bahaya erupsi," ungkapnya.
Baca juga: Bupati Mas Dhito Dorong Terwujudnya Wisata Inklusi di Kediri, Dimulai dari Gunung Kelud
Hidup di zona bencana berarti kita tidak boleh terlena dan mengendorkan kewaspadaan.
Karena bencana bisa timbul kapan saja, dimana saja, dan dapat mengenai siapa saja. Tanpa pilih pilih dan tanpa pandang bulu.
Diungkapkan, Gunung Kelud adalah gunung dengan jenis strato Vinson yang mempunyai danau kawah dengan potensi volume yang tercatat dalam sejarah sebesar 50 juta meter kubik.
Erupsi Gunung Kelud terjadi dalam dua fase. Fase Erupsi Freatik dan Fase Erupsi Magmatik.
Fase satu adalah Erupsi Freatik yang ditimbulkan oleh pertemuan resapan air kawah dengan dapur magma.
Letusan ini akan melontarkan materi abu vulkanik basah yang akan menyebar dalam area 10 km dari puncak. Materi abu vulkanik ini akan menempel pada permukaan tempat jatuhnya.
Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
![]() |
---|
Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
![]() |
---|
Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
![]() |
---|
Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.