Berita Kota Kediri
Aksi Brantas Pantau Kualitas Air, Sebut Sumber Ngasinan Kediri Tercemar Fosfat dan Mikroplastik
Aliansi Komunitas Sungai Brantas (Aksi Brantas) pantau kualitas air, sebut Sumber Ngasinan Kediri tercemar fosfat dan mikroplastik.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Aliansi Komunitas Sungai Brantas (AKSI BRANTAS) melakukan kegiatan pemantauan kualitas air di Sumber Ngasinan, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (18/2/2023).
Dari hasil pemantauan kualitas air di Sumber Ngasinan, diketahui telah tercemar fosfat dan mikroplastik.
Kegiatan pemantauan kualitas air diikuti 50 peserta yang terdiri dari 16 komunitas peduli lingkungan dari hulu hingga hilir Sungai Brantas.
Sejumlah kegiatan yang dilakukan di antaranya, biotilik dan penilaian habitat riparian yang bertujuan untuk memantau kesehatan sungai dengan menggunakan indikator biota sungai, seperti serangga air dan kondisi bantaran, tanaman dan pohon yang berada di lokasi.
Lalu pemantauan kualitas air fisika kimia dan analisis mikroplastik bertujuan untuk mengukur parameter air dengan parameter (Nitrat, Nitrit, PH, TDS, Suhu dan DO) dan juga mengidentifikasi mikroplastik dari sampel yang diambil dari Sumber Ngasinan.
Sementara brand audit sampah plastik bertujuan untuk mengetahui karakteristik sampah dan merek sampah yang mencemari Sumber Ngasinan.
Koordinator Komunitas Trash Control Community (TCC), Brian Pramana mengatakan, kegiatan ini sangat mengedukasi. Peserta diberi pelatihan tentang pemantauan air dan sampah.
Kegiatan brand audit sampah cukup menarik, karena pertama kalinya melakukan brand audit dengan menggunakan metode bardcode scan.
Kegiatan ini artinya tidak perlu mencatat manual, tetapi bisa langsung scan dan hasilnya akan otomatis masuk di database yang sudah disediakan.
Hasil pemantauan biotilik berdasarkan penghitungan sampel mikroinvertebrata yang telah diambil di Sumber Ngasinan memiliki Indeks Biotilik dengan skor 2,4 yang berarti kondisi sungai tercemar karena ditemukan paling banyak family thiaridae (sumpil).
Selain itu, keadaan air juga bisa dipengaruhi oleh limbah rumah tangga, karena saluran air juga digunakan warga sebagai tempat untuk mencuci baju.
Baca juga: Bakar Sampah untuk Usir Nyamuk, Kandang Sapi Milik Warga Purwoasri Kediri Malah Terbakar
Sementara penilaian habitat riparian menghasilkan rata-rata skor kesehatan habitat adalah 2,7 yang menunjukkan sehat.
Menyediakan kondisi habitat yang beragam dan stabil untuk mendukung kehidupan biota, substrat sungai terdiri dari kombinasi pasur dan batuan beragam ukuran, terdapat potongan katu yang lapuk di dalam air dengan campuran substrat batuan stabil.
Tetapi tebing sungai dibatasi plengsengan beton, lebih dari 50 persen bagian sungai diplengseng.
kualitas air
Sumber Ngasinan
Kelurahan Rejomulyo
Kecamatan Pesantren
Kota Kediri
mikroplastik
Sungai Brantas
TribunJatim.com
Berita Kota Kediri Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Resmi, Prodi Kesehatan Masyarakat IIK Bhakta Kediri Dapat Akreditasi Unggul dari LAM-PTKes |
![]() |
---|
Jumlah Anak Perempuan Ditarget Pemkot Kediri Dapat Imunisasi HPV, Pj Wali Kota: Perlindungan Kanker |
![]() |
---|
IKSPI Kera Sakti Gelar Pengobatan Tradisional Gratis di Kediri, Warga Antusias Datang sejak Pagi |
![]() |
---|
Gelar Pesta Rakyat di Kota Kediri, Mbak Vinanda-Gus Qowim Ingin Lestarikan Seni Jaranan |
![]() |
---|
Bulog Kediri Siap Serap Gabah dan Beras Sesuai HPP Baru, Pembayaran One Day Service |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.