Berita Viral
Kelihatan Tak Berguna, ChatBot Chat GPT OpenAI Ternyata Punya Fungsi Menakjubkan, Dukung 95 Bahasa
Meski kelihatan tak berguna, ChatBot Chat GPT dari Open AI ini ternyata punya fungsi yang menakjubkan dan mendukung 97 bahasa.
TRIBUNJATIM.COM - Belakangan ini, di sejumlah media sosial seperti Twitter dan TikTok, para netizen memamerkan hasil percakapan yang aneh dan lucu bersama Chat GPT.
Alhasil, teknologi baru ini pun segera memenuhi lini masa dan menjadi perbincangan publik.
Dihimpun dari sejumlah sumber, Chat GPT merupakan semacam robot percakapan ( Chatbot ) yang dapat mensimulasikan percakapan layaknya berbincang dengan manusia asli.
Robot dan teknologi ini merupakan produksi dari perusahaan OpenAI.
OpenAI merupakan perusahaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Perusahaan ini didirikan oleh orang terkaya di dunia, Elon Musk, pada 2015.
Namun, Musk saat ini diketahui telah keluar dari perusahaan tersebut.
Sementara itu, GPT dalam ChatGPT merupakan singkatan untuk Generative Pre-trained Transformer.
Dikutip dari Fast Company, istilah ini merujuk pada kemampuan teknologi untuk memahami dan menghasilkan serangkaian ide kompleks.
Dengan demikian, Chat GPT merupakan produk dari OpenAI yang memungkinkan pengguna untuk bercakap-cakap atau menanyakan apa pun.
Sedangkan OpenAI merupakan perusahaan yang memproduksi teknologi tersebut.
Bagaimana Cara Menggunakan Chat GPT?
Sekilas, penggunaan Chat GPT tidak berbeda jauh dengan mesin pencarian Google sebab pengguna dapat mengetikkan ataupun bertanya apa pun di Chat GPT.
Namun, sebelum menggunakannya, Anda memerlukan akun terlebih dahulu yang dapat didaftarkan pada laman chat.openai.com.
Apabila Anda tidak ingin mendaftarkan akun ke Chat GPT OpenAI, Anda dapat pula login menggunakan akun Google atau Microsoft yang sudah Anda miliki.
Setelah itu, Anda diminta untuk memasukkan nomor telepon guna mendaftar ke OpenAI sekaligus mendapatkan nomor konfirmasi.
Kemudian, Anda akan diberitahukan sejumlah aturan, cara OpenAI mengumpulkan data, hingga cara pengguna mengirimkan umpan balik (feedback).
Setelah seluruh proses registrasi berakhir, Anda akan melihat tampilan semacam kotak teks di bagian bawah halaman untuk mengetikkan sebuah pertanyaan. Anda dapat mencoba menuliskan seperti “Jelaskan bagaimana gempa bumi terjadi”.
Dalam Chat GPT, model pertanyaan tersebut akan mendapatkan informasi yang lebih detail dan lengkap daripada sekadar menuliskan “bagaimana gempa bumi terjadi”.
Hal ini disebabkan Chat GPT didesain seolah menjadi teman yang serbatahu.
Namun, beberapa sumber mengungkap bahwa chatbot milik OpenAI ini masih berpotensi menampilkan data yang salah, memberikan informasi yang bias, ataupun memberikan jawaban yang salah.
Keterbatasan ini pun diakui oleh OpenAI dalam laman resminya. “Chat GPT terkadang menulis jawaban yang terdengar masuk akal, tetapi sebenarnya salah atau tidak masuk akal," tulis OpenAI pada 30 November 2022 lalu.
Meskipun begitu, kehadiran ChatGPT dinilai sebagai terobosan inovatif oleh sejumlah penggemar teknologi. Bahkan, beberapa ahli memperkirakan jika ChatGPT berpeluang menggeser Google sebagai mesin pencarian ternama di dunia.
Bila diperinci, sebenarnya ada 6 tugas utama yang bisa diselesaikan oleh Chat GPT.
Apa saja?
Tugas pertama yang bisa dilakukan Chat GPT adalah pembuatan teks.
Pengguna bisa membuat konten yang berbasis teks, seperti surat, ucapan, esai, pidato, atau lainnya sesuai dengan perintah yang diberikan.
Tugas ini termasuk menjawab pertanyaan pengguna seputar topik tertentu hingga cara melakukan sesuatu.
Untuk itu, pengguna disarankan memberikan perintah detail dengan konteks yang jelas.
Misalnya, "buat ucapan untuk rekan kerja yang baru melahirkan", "buat esai tentang kecerdasan buatan sebanyak 250 kata lengkap dengan sumber referensinya", "ide kejutan ulang tahun untuk pacar", dan lainnya.
Nantinya, Chat GPT akan memberikan jawaban yang luwes, menyesuaikan perintah yang diberikan.

Tugas kedua yang mampu diselesaikan Chat GPT adalah penyelesaian teks.
Maksudnya, Chat GPT bisa melengkapi teks yang diberikan dengan menyarankan kata atau frasa berikutnya.
Dalam skenario ini, pengguna harus memberikan konteks, agar kata/frasa yang disarankan oleh Chat GPT sesuai atau mendekati dengan maksud pengguna.
Misalnya, pengguna kehabisan kata untuk menulis doa ulang tahun untuk teman.
Pengguna bisa memberikan perintah "lengkapi kalimat "aku berdoa..." untuk ucapan ulang tahun".
KompasTekno sempat mencoba memberikan perintah ""kamu bagaikan..." lengkapi kalimat agar menjadi puisi cinta".
Alhasil, kami mendapatkan empat bait puisi cinta, yang mana tiap baitnya diawali dengan kata "kamu bagaikan".

Tugas ketiga Chat GPT adalah meringkas teks untuk mendapatkan poin-poin utama dan teks dalam versi yang lebih pendek.
Tugas keempat adalah Chat GPT mampu membuat dialog percakapan.
Kelima, Chat GPT bisa mengklasifikasikan teks ke dalam serangkaian kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
Terakhir, tugas keenam yang bisa diselesaikan Chat GPT menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain.
Dukung 95 bahasa
Chat GPT pada dasarnya dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks dalam bahasa Inggris.
Namun, chatbot OpenAI ini juga mampu memahami perintah dan menghasilkan teks dalam berbagai bahasa.
Pasalnya, Chatbot Chat GPT dibuat berdasarkan GPT-3, sebuah model bahasa alami yang menggunakan proses pembelajaran deep learning.
Model bahasa GPT-3 sendiri dilatih pada dataset teks besar dari internet.
Alhasil, Chat GPT dapat mampu memahami perintah dan menghasilkan teks dalam berbagai bahasa.
Menurut laporan Seo.ai, sebagaimana dihimpun KompasTekno ( TribunJatim.com Network ), Sabtu (17/2/2023), ChatGPT mendukung hingga 95 bahasa yang ada di seluruh dunia, termasuk bahasa Indonesia, Inggris, Korea, Spanyol, Perancis, China, Rusia, Arab, Italia, Jepang, bahkan hingga bahasa Jawa.
Tak heran, bila sepengalaman KompasTekno, kami bisa membuat dan menerjemahkan teks secara mudah dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan Korea dan sebaliknya.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kinerja Chat GPT atau hasil teks yang disajikan akan bervariasi, tergantung pada bahasa dan kompleksitas teks yang dihasilkan.
Untuk menghasilkan teks dalam bahasa tertentu, pengguna perlu menyertakan perintah "dalam bahasa Indonesia", "in English", dan semacamnya ketika memberikan perintah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Chat GPT
chatbot
OpenAI
Generative Pre-Trained Transformer
Artificial Intelligence
produk dari OpenAI
penggunaan Chat GPT
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
cara OpenAI mengumpulkan data
tugas utama yang bisa diselesaikan oleh Chat GPT
fungsi Chat GPT
Beli Bensin, Pengemudi Mobil dan Motor Panik Mendadak Lari Kabur dari SPBU |
![]() |
---|
Hanafi Nikah usai Habisi Pegawai BPS, Kuras Rp89 Juta untuk Judol dan Lunasi Utang |
![]() |
---|
Sosok Sri Mulyani, Menkeu Viral Bahas Gaji Guru Kecil: Apakah Semua Harus Keuangan Negara? |
![]() |
---|
Wanita Ngamuk di Kantor Pengadilan Agama Tuntut Rp1 M, Ketua PA: Demi Konten |
![]() |
---|
Prajurit TNI Video Call Ibu Curhat Disiksa Senior dan Atasan, Dipukul Jika Tak Hafal Nama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.