Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Cakupan Kerja Luas, Basarnas Gelar Pelatihan Relawan hingga Kelompok Komunitas Hobi di Trenggalek

Wilayah cakupan kerja luas, Basarnas gelar pelatihan untuk relawan hingga kelompok komunitas hobi di Trenggalek.

TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi memeriksa kesiapan sarana prasarana di Kantor Basarnas Pos SAR Trenggalek, Jumat (24/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengoptimalkan potensi SAR, relawan, dan komunitas untuk memaksimalkan upaya pencarian dan pertolongan penanggulangan kebencanaan. 

Hal tersebut dilakukan melihat luasnya cakupan kerja setiap kantor Basarnas dibandingkan dengan sumber daya dan sarana prasarana yang terbatas.

Sebagai contoh, Basarnas Pos SAR Trenggalek yang harus mengkaver 13 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Untuk itulah, Basarnas melakukan pelatihan-pelatihan terhadap kelompok relawan bencana hingga menjamah ke sejumlah komunitas tertentu. 

"Kalau soal pelaksanaan rutin latihan siaga dan operasi (personel) itu pasti. Untuk pengembangannya, kita melaksanakan membentuk semacam komunitas SAR atau kelompok komunitas hobi dan pelatihan bagi mereka juga," ucap Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi, saat ditemui di Kantor Basarnas Trenggalek, Jalan Karangsoko, Jumat (24/2/2023).

Jika sewaktu-waktu Basarnas melaksanakan operasi SAR di medan yang sulit dan butuh bantuan, baik tenaga maupun sarana dan prasarana, maka Basarnas akan berkomunikasi dengan komunitas hobi tersebut.

Lebih lanjut, Hariyadi menyebut, sepanjang tahun 2022, Kantor SAR Surabaya melakukan operasi pencarian dan penyelamatan sebanyak 175 operasi.

Jumlah operasi itu termasuk yang disebabkan oleh dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor maupun operasi-operasi kemanusiaan lainnya.

"Untuk Basarnas Pos SAR Trenggalek yang membawahi 13 kabupaten/kota telah melaksanakan operasi SAR sebanyak 38 operasi. Personel dan peralatannya kami rasa masih cukup, dan yang lebih penting tetap semangat," lanjutnya.

Kepada masyarakat Jawa Timur, Hariyadi mengimbau agar tetap waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi menyusul potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur.

Baca juga: Nasib Bocah Empat Tahun yang Hanyut di Pantai Cemara Jember, Upaya Pencarian Tim SAR Berhasil

"Kami tetap berkoordinasi dengan BMKG, pertama soal siklus cuaca, apalagi saat ini cuaca bisa berubah-ubah," jelas Hariyadi.

Selain berkoordinasi dengan BMKG dan stakeholder lainnya, pihaknya juga menyiagakan personel mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.

“Artinya kami tetap menyiagakan personel untuk konsen terhadap perubahan iklim atau cuaca. Karena itu sifatnya operasi, kita tidak tahu kapan dimana dan terhadap siapa, tetap kita konsentrasi dan koordinasi dengan BMKG," tutup Hariyadi.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved