Perbaikan Tanggul di Desa Jotangan Mojokerto Belum Juga Rampung, Ini Kendalanya: Sudah Dua Pekan

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Hingga Minggu (26/2/2023), perbaikan tanggul jebol yang memicu banjir besar di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, belum rampung.

Pengerjaan tanggul terbilang lambat, lantaran sudah berlangsung sekitar dua pekan lamanya.

Dari informasi yang dihimpun, pengerjaan tanggul oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto itu menuai sejumlah kendala.

Yakni perbaikan tanggul dikerjakan secara manual hingga akses menuju lokasi cukup sulit dan jauh dari jalan desa.

Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman mengatakan, perbaikan tanggul di Desa Jotangan masih dalam tahap pengerjaan.

"Progres perbaikan tanggul jebol sudah berjalan sekitar dua pekan, masih dalam pengerjaan," jelasnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Minggu (26/2/2023).

Ia mengungkapkan, perbaikan tanggul memang berjalan lambat lantaran seluruh pengerjaan manual dan kendala akses jalan yang cukup sulit, tidak dapat dijangkau alat berat.

"Akses jalan tidak bisa masuk alat berat, sehingga pengerjaannya manual dan jalannya cukup jauh sekitar dua kilometer dari jalan desa, karena itu memang butuh waktu lebih untuk perbaikan," ungkapnya.

Dia mengatakan, perbaikan dilakukan menggunakan material sandbag dan jumbo bag untuk menambal sisi tanggul yang jebol diterjang luapan Sungai Sumberkembar.

"Pengerjaan perbaikan tanggul semuanya dari BBWS kita kolaborasi bantu alat, kita selalu siap jika membutuhkan bantuan," terangnya.

Dia mengungkapkan, kondisi aliran Sungai Sumberkembar saat ini relatif normal, sehingga perbaikan tanggul darurat dapat segera dilakukan.

Baca juga: Banjir Lumpuhkan Sejumlah Jalan di Gresik, Banyak Motor Terjebak Macet, Mobil Diimbau Lewat Tol

"Aliran sungai sudah agak surut, jadi bisa diperbaiki, namun kendalanya aksesnya ke lokasi jalan menuju ke sana agak jauh, sehingga pengerjaannya manual butuh waktu," ucap Rois.

Pihaknya berharap, perbaikan tanggul dapat segera rampung sebelum puncak musim hujan Februari- Maret 2023.

"Ya harapan kita bisa cepat tuntas mumpung kondisi aliran sungai surut, semoga tidak hujan terus supaya perbaikan cepat selesai," pungkasnya.