Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Suami Wanita Dicor di Bekasi, Sempat Ditolak Polisi dan Panik saat Nunggu: Semen Berkurang

Suami salah satu wanita yang dicor tubuhnya di Bekasi akhirnya menceritakan detik-detik menyadari apa yang dialami sang istri.

Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
Wartakotalive.com
Inilah pengakuan suami dari korban wanita yang dicor di Bekasi, ternyata sempat ditolak kepolisian, Selasa (28/2/2023). 

Ia dinyatakan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Terkait motif pelaku membunuh kedua korban saat ini masih dilakukan penyelidikan, namun diduga karena utang piutang.

Suami salah satu korban wanita Y (28) bernama Heriyanto mengungkapkan apa yang terjadi dengannya sebelum tahu istrinya meninggal dengan cara tragis.

Suami korban bercerita bahwa pelaku sempat mendatangi kediamannya yang terletak di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Baca juga: Gamis Putih, Pesan Terakhir Wanita Bekasi yang Jasadnya Dicor, Suami Dipamiti Ngaji: Saya Curiga

Saat itu, P berniat menggadaikan motornya kepada Y untuk menutupi utang pembayaran tagihan sebuah perusahaan yang memesan besi melalui pelaku.

"P ini kata Pak Heri (suami Y) pernah ke rumahnya. Dia waktu itu mau gadai motor, tapi Pak Heri enggak mau karena itu motor kantor," tutur Riyadi, tetangga Y.

Sementara itu, Riyadi mengaku tak mengenal sosok korban wanita yang juga ditemukan tewas dicor di bawah tangga rumah kontrakan bersama Y.

Riyadi menduga, pelaku P melakukan pengecoran dua jasad pada Senin (27/2/2023) siang.

Baca juga: Akhir Kasus Jasad 2 Wanita Dicor setelah Pembunuh Akhiri Hidup, Hubungan Pelaku dan Korban Terkuak

Suami Y Sempat Ditolak Polisi

Riyadi bersama Heri, suami korban telah berada di lokasi, Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, saat pelaku berada di dalam rumahnya pada Senin pukul 13.00 WIB.

"Saya bantu suaminya nyari korban, ketemulah informasi katanya terakhir korban Y ada komunikasi dengan pelaku P. Korban warga Pulogebang, kami berangkat dari sana, langsung ke sini sama suaminya," ucap Riyadi.

Saat di lokasi, Riyadi dan suami korban telah melihat adukan semen yang telah dicampur pasir dan kerikil di area halaman depan kontrakan.

Saat itu pula, Riyadi menduga terjadi pembunuhan di dalam kontrakan tersebut. Ia bersama suami korban kemudian menghubungi ke polisi.

"Terus kami ke Polres, minta temenin didobrak, kata polisi bukan ranah mereka, kami diminta ke kelurahan sama ke Bhabinkamtibmas," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved