Berita Viral
Akhir Nasib Gerombolan ABG di Pasuruan Aniaya Teman, Aksi Dipicu Ajakan Nongkrong, 'Tak Balas Pesan'
Tengah viral di media sosial video segerombolan ABG (anak baru gede) di Pasuruan, Jawa Timur, menganiaya seorang remaja.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video segerombolan ABG (anak baru gede) di Pasuruan, Jawa Timur, menganiaya seorang remaja.
Aksi itu sontak dikecam oleh publik.
Kini, nasib para pelaku pun terungkap.
Pun dengan alasan aksi keji itu dilakukan.
Baca juga: Kediri Berdarah, Pemuda Nekat Lakukan Penusukan dan Tembak Senapan Angin, Bermula dari Bully
Baca juga: Nasib Pelaku Bully Siswa SMP hingga Pingsan, Kepsek Awalnya Sebut Sedang Main, Ortu Korban: Diludahi
Dalam video yang viral, terekam aksi pemukulan dan penganiayaan sekelompok remaja kepada remaja yang masih menggunakan seragam sekolah.
Usut punya usut, ternyata video itu diambil di sebuah kawasan di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Informasi yang didapatkan, kasus kekerasan terhadap anak tersebut dilakukan oleh para remaja yang saling kenal.
Untuk sementara, motif kekerasan ini akibat hal sepele.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Narapidana di Kediri Tewas Dikeroyok, Bermula karena Bully
Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti mengatakan, pihaknya sudah mengamankan empat remaja yang diduga menjadi pelaku kekerasan.
Mereka adalah D, H, T dan A.
Keempatnya sudah diamankan, sekalipun mereka masih anak-anak.
Mereka diduga kuat dengan sengaja menganiaya korban, N.
"Kasus masih dalam pengembangan lebih lanjut. Sedangkan pelaku penganiyaan sudah kami amankan,” katanya, Jumat (3/3/2023).
Disampaikan dia, antara pelaku dan korban ini saling mengenal.
Baca juga: Nasib Anak Pengacara Kontroversial, Kini Gusti Rayhan Jadi Korban Bully, Hanya Bisa Diam & Tersenyum
Baca juga: Cerita Pilu di Balik Video Viral Bocah SD Tendang Nenek, Si Anak Korban Bully, Kondisinya Kian Miris
Mereka adalah teman bermain.
Ia mengatakan, motif penganiayaan ini karena hal sepele.
“Informasi yang didapatkan, mereka ini melakukan itu karena kecewa dengan korban yang tidak mau kumpul dan membalas pesan di grup WA (WhatsApp),” jelasnya.
Menurut AKP Farouk Ashadi Haiti, saat ini pihaknya sedang mendalami kasus ini.
Ia menyebut, anggota sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Lama Tak Bikin Konten, Baim Wong Mengaku Miskin, Mau Banting Setir Jualan Sate, Kalian Bully Terus
Sebelumnya, terjadi kasus perundungan di Banyuwangi yang berujung maut.
MR (11), siswa SD di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi nekat mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Dugaannya, MR tertekan karena sering dirundung oleh teman-temannya.
Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi menjelaskan, aksi mengakhiri hidup siswa SD itu terjadi pada Senin (27/2/2023).
MR mengakhiri hidup di dapur rumahnya. Aksi itu pertama kali diketahui oleh sang ibu, WS (50).
Baca juga: Shane Bongkar Apa yang Sebenarnya Dilakukan AG saat Mario Aniaya David: Ikut Rekam, Ngaku ‘Digituin’
WS adalah penyandang disabilitas.
Jari-jari tangannya tak utuh.
Karena itu ia kesulitan untuk menurunkan sang anak dari jerat tali.
"Ibunya sambil menangis kemudian telepon anaknya pertama yang sedang kerja," kata AKP Basori Alwi, Selasa (28/2/2023).
Kakak korban itu kemudian pulang bersama tiga temannya.
Begitu sampai di rumah, ia mencari-cari keberadaan sang ibu dan adiknya.
Baca juga: AGH Sindir Artis Komentari Kasus Mario Dandy Aniaya David, Sebut Sok Ikut Campur, Udah Sepi Job Ya
Dari sana, ia mendapati adiknya MR dalam kondisi tergantung di dapur.
"Saat diturunkan, informasinya masih ada denyut nadinya," tambah AKP Basori Alwi.
Setelah melepaskan jeratan tali di leher MR, kakak dan tiga temannya lekas membawanya ke klinik di daerah Pancer.
Sayangnya, nyawa MR tak tertolong ketika sampai di fasilitas kesehatan itu.
"Dugaannya meninggal dalam perjalanan," sambungnya.
Baca juga: Selain AGH, Ada Sosok Perempuan Lain di Kasus Mario Aniaya Anak Pengurus GP Ansor, Peran Terungkap
MR akhirnya dibawa pulang dan dimakamkan karena keluarga tak menghendaki adanya autopsi.
Berdasarkan keterangan keluarga, polisi menduga MR nekat mengakhiri hidup karena sering dirundung oleh teman-temannya.
Ia, kata Basori, sering diolok karena yatim.
"Bapaknya meninggal. Dia tinggal bersama ibu dan kakaknya," lanjut Basori .
Menurut keterangan sang ibu kepada polisi, MR beberapa kali pulang sekolah dengan keadaan murung.
"Kata ibunya, kalau dia pulang, ngambek tidak menyapa, berarti sedang dongkol. Pernah ditanya sama ibunya, katanya begitu karena di-bully teman-temannya karena dia anak yatim," tambah Basori.
Baca juga: Kasus Anak Pejabat Pajak Aniaya David, GP Ansor Probolinggo Buka Suara: Kami Minta Diusut Tuntas
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
viral di media sosial
gerombolan ABG di Pasuruan aniaya teman
Desa Sukoreno
Kecamatan Prigen
penganiayaan remaja berseragam
AKP Farouk Ashadi Haiti
TribunJatim.com
berita Kabupaten Pasuruan terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
AKP Basori Alwi
berita viral
Alasan Zamroni Aziz Kakanwil Kemenag NTB Lempar Stand Mikrofon saat Lantik Pejabat |
![]() |
---|
Diusir Mertua, Joko Jalan Kaki Bawa Jasad Bayinya yang Meninggal, Tak Punya Biaya Pemakaman |
![]() |
---|
Beredar Surat Perjanjian Minta Penerima Manfaat Rahasiakan Kejadian Keracunan MBG, Bupati Kecewa |
![]() |
---|
Imbas Salah Lokasi, Pengendara Bayar Parkir Rp1,2 Juta di Bandara usai Mobil Nginap 4 Hari |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Zamroni Aziz, Kakanwil Kemenag NTB Viral Lempar Mikrofon: Saya Hanya Bercanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.