Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Motif Keji Pembacok Siswa SMK di Bogor: Sosial Media, Sosok Tak Bersalah Tewas, Pelaku Sempat Balik

Akhirnya terungkap motif pelaku pembacokan hingga menewaskan Siswa SMK di Bogor.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribun Bogor
Para tersangka pembacokan terhadap Siswa SMK di Bogor yang akhirnya ditangkap. 

TRIBUNJATIM.COM - Akhirnya terungkap motif pembacokan siswa SMK atau AS yang berakhir tewas saat menyebrang usai pulang sekolah.

Motif pembacokan itu terungkap setelah siswa SMK Bogor tersebut ditangkap.

Ada tiga orang siswa yang menjadi buronan polisi selama 3 hari terakhir sejak peristiwa viral.

Alasan ketiga pelaku membacok korban ternyata karena acak atau melakukan penyerangan random.

Aksi keji yang dilakukan para pelajar di Bogor, Jawa Barat itu menuai perhatian lebih.

Polisi kini akhirnya berhasil menangkap dan menyelidiki motif utama para siswa itu melakukan hal keji.

Korban AS yang kini sudah meregang nyawa merupakan korban tak bersalah yang tak mengetahui aksi ketiganya.

Para pelaku pembacokan pelajar di Kota Bogor berinisial AS (16) akhirnya dihadirkan Polresta Kota Bogor.

Sambil tertunduk lesu, dua pelaku pembacokan dan satu orang yang menyembunyikan mereka tak bisa berkata-kata usai kebejatannya dibongkar penyidik kepolisian.

Dalam keterangan pers di depan awak media, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengurai fakta kasus pembacokan yang membuat nyawa pelajar SMK Bina Warga 1 Bogor itu melayang.

Baca juga: Cita-cita Terakhir Siswa SMK Bogor Tewas Dibacok saat Nyeberang, Tak Akan Terwujud, Amat Mulia

Pun dengan motif pelaku tega menghabisi nyawa sosok tak bersalah.

Perihal aksi kejamnya tersebut, para pelaku blak-blakan kepada polisi usai diciduk.

Seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Bogor, dua pelaku yakni berinisial MA dan SA mengaku nekat melakukan aksi pembacokan karena pelaku terprovokasi unggahan di medsos.

Hanya karena sebuah unggahan lantas nyawa AS harus menjadi gantinya.

Terungkap alasan tragis siswa SMK di Bogor berinisial AS (16) dibacok oleh tiga pelajar. Ternyata karena tantangan di Instagram.
Terungkap alasan tragis siswa SMK di Bogor berinisial AS (16) dibacok oleh tiga pelajar. Ternyata karena tantangan di Instagram. (Kolase Tribunnews - TribunBogor)

Tanpa pikir panjang, ketiga remaja itu pun melakukan serangan acak usai mencari-cari sang provokator yang tidak ketemu.

"Adanya tantangan via IG, pelaku terprovokasi supaya ke sasaran acak. Yang nantang itu pelajar inisial A, dicari-cari pelaku tapi tidak ketemu," pungkas Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di halaman Polresta Bogor Kota, Selasa (14/3/2023).

Terkait kronologi pembacokan, para pelaku bercerita pasca-kejadian.

Diakui MA dan SA, mereka langsung kembali ke sekolah usai melakukan aksi pembacokan terhadap AS.

Baca juga: Rupanya Bukan Istri Teddy Minahasa, Siapa Sosok Wanita Tenteng Tas LV di Sidang? Hotman: Tidak Benar

Tak disangka, di sekolah, MA dan SA sempat ditanyai oleh guru mereka terkait kasus pembacokan.

"Setelah pelaku melakukan tindak pidana ke korban, pelaku ke sekolahnya, sempat ditanya sama guru 'apakah terlibat pembacokan? pelaku tidak mengaku dan kabur," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Lebih lanjut, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mendetailkan peran dari masing-masing pelaku.

Sosok pertama yang disorot adalah pembonceng motor di depan.

Remaja berinisial MA tersebut adalah pemilik kendaraan motor yang dipakai olehnya dan dua pelaku pembacokan lainnya saat beraksi.

Tak cuma yang memiliki sepeda motor, MA juga adalah pemilik senjata pembacokan.

AS, pelajar SMK tewas dibacok tiga pelajar di kawasan Simpang Pomad, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023). Sempat dituntun syahadat.
AS, pelajar SMK tewas dibacok tiga pelajar di kawasan Simpang Pomad, Kota Bogor, Jumat (10/3/2023). Sempat dituntun syahadat. (Tribunnews - TribunBogor)

"Untuk yang melakukan, di bagian depan itu inisial MA, dia pemilik kendaraan ini, dia yang membawa alatnya, bersama dengan dua temannya melakukan tindak pidana tersebut, pemilik senjata tajam," ujar Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Lalu, sosok kedua adalah remaja yang diboncengi MA.

Ia adalah berinisial SA.

Peran SA saat kejadian pembacokan adalah membuang barang bukti berupa satu buah golok dan juga memukulkan topinya terkena pada korban.

Berikutnya adalah pelaku utama yang saat ini masih buron.

Dia adalah ASR alias T.

Remaja berusia 17 tahun yang masih duduk di kelas 11 sekolah menengah atas itu adalah pembacok AS.

Baca juga: Kondisi Terkini Ammar Zoni, Janji Stop Jadi Artis Jika Kembali Tersangkut Narkoba Diungkit: Gue Siap

Tega melukai orang secara random tanpa ampun, ASR ternyata pernah melakukan kejahatan.

"Yang masih buron, ASR alias T, dia residivis kasus jambret di Bogor Tengah. Kita sudah ke keluarga pelaku. Justru keluarga ASR menyayangkannya," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Adapun perihal usia dan hukuman terhadap pelaku, penyidik turut mengurai fakta.

Bahwa para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan juga anak berkonflik dengan hukum karena masih di bawah umur.

"Dua orang, satu pelaku dewasa, kita tetapkan sebagai tersangka. Dan satu belum dewasa, jadi anak berkonflik dengan hukum. Satunya yang menyembunyikan pelaku," ucap Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

"Satu masih kita lakukan pengejaran, kita imbau untuk menyerahkan diri. Kepada pelaku yang terlibat dikenakan pasal 76 C, tentang perlindungan anak dan pasal 338 KUHP," sambungnya.

Detik-detik AS meregang nyawanya juga cukup dramatis.

Pasalnya ia sempat mengucap syahadat sebelum akhirnya meninggal dunia.

Seorang wanita berkerudung hitam, Euway langsung mendekati saat napas AS tersengal dan bersimbah darah karena dibacok.

Ia bercerita, ketika itu AS tak lagi bisa berbicara dengan jelas.

"Dia gak bisa ngomong, cuma 'eu, eu' gitu doang, kasihan," katanya.

Melihat kondisi AS, Euway mencoba menolongnya.

"Baca syahadat dulu, dia ngikutin, terus dia nangis," katanya.

Baca juga: Pulang Sekolah, Bocah SD Tewas Dibacok Geng Motor Sukabumi, Kesaksian Warga Pilu: Selalu Lewat Sini

Sayangnya, Arya Saputra benar-benar tak lagi bisa mengeluarkan suara.

Menurutnya luka yang diderita Arya akibat sabetan tersebut sangat parah.

Banyak darah yang keluar dari lukanya.

"Gerak dikit keluar lagi darahnya. Sebelum datang ambulans saya ajak baca Syahadat," katanya.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan Arya Saputra tewas di tempat.

"Korban alami luka terbuka di bagian tubuh, akibat sajam," katanya.

Baca juga: Madura Berdarah, Pria Paruh Baya Dibacok saat di Toko Ponsel, Sakit Hati Jadi Pemicu Aksi Nekat

Sementara itu, mendengar penangkapan terhadap terduga pelaku, ayah angkat korban, Rujai angkat bicara.

Rujai meminta polisi memberikan hukuman setimpal bagi para pelaku yang membuat AS tewas.

"Iya, baru dua ditangkap dan memang menjelaskan soal itu. Alhamdulillah pelakunya udah ditangkep gitu. Jadi pak Kapolresta datang ke sini itu ngasih tau bahwa 2 pelaku udah ketangkap. Itu aja tadi," katanya kepada TribunnewsBogor.com di rumah duka, Senin (13/3/2023).

Rujai meminta aparat penegak hukum memberi hukuman setimpal karena anaknya sudah tewas.

"Kalau saya pribadi mintanya diusut tuntas, dihukum seberat-beratnya. Walaupun istilahnya ada UU anak dibawah umur (tapi tetap dihukum seberat-beratnya)," jelas Rujai.

Ada alasan tersendiri, kata Rujai, soal kasus ini harus diusut tuntas dengan memberikan hukuman setimpal bagi pelaku.

"Biar kedepannya tidak terjadi lagi kasus serupa. Terus biar ada efek jera juga buat anak-anak," tegasnya.

Meski begitu, Rujai tak akan dendam bagi para pelaku yang sudah menghilangkan nyawa anak angkatnya ini.

Dirinya pun meminta, agar tidak terjadi aksi balasan baik sekolah maupun lingkungan.

"Disampaikan jangan dendam. Saya dan pak RT juga bicarakan tidak ada pihak dendam. Jangan sampai terjadi penyerangan ke yang lain. Itu sudah diredam sama RT dan warga sini," tambahnya.

Dirinya pun menegaskan, pihak keluarha sudah menyerahkan semuanya kepada polisi untuk mengusut tuntas.

"Kita sudah menyerahkan semuanya ke polisi. Yang penting diusut tuntas dan dihukum seberat-beratnya," bebernya.

Berita virallainnya

 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved