Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Tukang Ojek di Blitar Dikelabui Penumpang Ambil Topi Jatuh, Motor Malah Diembat, Hanya Bisa Terdiam

Aksi kejahatan dengan modus berpura-pura mengojek menimpa Warno (65), tukang ojek yang asal Desa Slorok, Kecamatan Doko, Blitar.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUN MEDAN
ILUSTRASI Pangkalan Ojek. Aksi kejahatan dengan modus berpura-pura mengojek menimpa Warno (65), tukang ojek yang asal Desa Slorok, Kecamatan Doko, Blitar. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Aksi kejahatan dengan modus berpura-pura mengojek menimpa Warno (65), tukang ojek yang asal Desa Slorok, Kecamatan Doko, Blitar.

Sepeda motor korban, Honda Supra 125 senilai sekitar Rp 6 juta dibawa kabur penumpangnya ketika korban dimintai tolong untuk mengambilkan topi pelaku yang jatuh saat membonceng korban, Kamis (16/3/2023) siang.

Di saat korban mengambilkan topi, pelaku yang sudah pegang stir sepeda motor korban itu langsung tancap gas.

Sementara, korban yang sedang mengambilkan topi pelaku yang jatuh itu, hanya bisa terdiam sambil berdiri mematung ketika melihat pelaku kabur.

Sebab, korban ditinggal kabur di tempat yang sepi atau jauh dari mana-mana, tepatnya persawahan Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari. 

"Ini anggota masih melakukan lidik dan juga sudah ada yang melakukan pengejaran, dengan mengenali ciri-ciri pelaku (yang sudah diceritakan korban)," kata AKP Heru Susanto, Kapolsek Gandusari.

Baca juga: Jambret Uang Emak-emak di Lamongan, Warga Bojonegoro Jadi Bulan-Bulanan Warga, Dikejar sampai 5 Km

Meski korban tak sempat mengenali identitas pelakunya namun banyak orang terutama teman sesama tukang ojek korban melihat wajah pelakunya.

Sebab, kejadian itu bermula dari korban sedang menongkrong di pintu masuk Pasar Wlingi.

Itu merupakan pangkalan ojek yang sudah lama dijadikan tempat para tukang ojek tradisional itu untuk mencari penumpang.

Tepatnya, di bawah tangga depan yang ada di pintu masuk pasar yang menghadap ke jalan raya Malang-Blitar itu.

Saat itu, korban tak sendirian melainkan sedang mangkal bersama teman-temannya, mulai sesama tukang ojek maupun para penjual jajanan. 

"Saat menunggu penumpang itu (sekitar pukul 09.00 WIB), ada seorang pria keluar dari pasar dengan seperti sedang mencari ojek sehingga ditawari oleh korban," paparnya.

Sepintas, penampilan pria itu tak mencurigakan kalau ia seorang penjahat sehingga korban tak ragu ketika minta diantarkan ke tujuan yang agak jauh.

Yakni, ke Desa Tegalrejo, Kecamatan Garum, yang berjarak sekitar 15 km dari Pasar Wlingi.

Bahkan, ketika dipertegas ongkos ojeknya agak mahal, pelaku tak keberatan, karena mengaku mungkin tidak satu tujuan.

"Kesepakatannya, pelaku tudak masalah dimintai ongkos Rp 100.000 karena bisa jadi bukan satu tempat, tujuannya," paparnya.

Baca juga: Berenang ke Tengah Sungai, Pencari Pasir di Blitar Hanyut Terbawa Arus, Sempat Teriak Minta Tolong

Sekitar 30 menit menempuh perjalanan, laju sepeda motor korban sampai pada tujuan.

Namun, pelaku yang dibonceng korban itu, belum bisa menunjukkan tempat tujuannya meski sudah sampai di desa yang dituju, yakni Desa Tegalrejo.

Tiba-tiba, telepon seluler pelaku berbunyi dan diangkatnya.

Dari percakapan yang didengar korban, pelaku seperti salah tujuan karena orang yang dicari bukan sedang menebang kayu di Desa Tegalrejo melainkan sudah pindah ke tempat lain.

Tak tanggung-tanggung, tempatnya lebih jauh lagi dari tujuan awal, yakni di Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari.

Dari desa tujuan pertama yang dicari, Desa Tegalrejo, itu berjarak 17 km.

"Nggak apa-apa meski bayar Rp 100.000, dia nggak keberatan, asal diantarkan lagi. Katanya, temannya yang dicari itu sudah pindah lokasi (menebang kayu)," ungkapnya.

Setelah melewati perjalanan sekitar 17 km, pelaku yang duduk di belakang itu mulai menjalankan aksi jahatnya.

Ia berpura-pura sok baik dan perhatian ke korban.

Katanya, kasihan ke korban, yang sudah tua sehingga pasti capek memboncengnya, selain itu biar kian cepat sampai ke tujuan, lebih baik dia saja yang membonceng korban.

Baca juga: Viral Video Aksi Pencurian 2 Motor di Tempat Kos Kota Blitar, Pelaku Rusak Gembok Pagar

Rupanya, umpan jahat pelaku itu tidak disadari korban sehingga korban manut dengan modus pelaku.

Namun, tidak jauh atau tidak lama setelah pelaku membonceng korban, topi yang dikenakan pelaku itu jatuh.

Anehnya, itu terjatuh di tempat yang sepi karena jauh dari perkampungan dan sejauh mata memandang ke arah manapun hanya terlihat hamparan tegalan yang hijau tanaman seperti jagung. 

"Begitu topinya jatuh, pelaku minta tolong korban untuk mengambilnya. Dan korban tanpa menaruh curiga langsung turun dan lari untuk mengambil topi pelaku," ujarnya.

Bersamaan itu, pelaku langsung tancap gas sehingga korban hanya bisa memandangi laju sepeda motornya yang kian jauh meninggalkannya karena dibawa kabur pria yang jadi penumpanya.

Ditinggal kabur di tempat yang jauh dari mana-mana seperti itu, jangankan mau berteriak minta tolong, papasan dengan orang saja seperti harus menunggu lama atau harus berjalan kaki cukup jauh.

Setelah mencari pertolongan dan tak menemukan orang, korban menghubungi temannya, untuk minta dijemput.

Dugaannya, pelaku kabur ke arah jalan raya Malang-Blitar dengan lewat Kecamatan Talun, yang hanya berjarak sekitar 2 km dari lokasi korban yang ditinggal kabur itu.

Informasinya, wajah pelaku cukup dikenali korban dan banyak orang melihstnya saat akan berangkat naik ojek korban dari Pasar Wlingi.

Berita Blitar lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved